24.7 C
Samarinda
Kalimantan TimurDorong Penggunaan Kendaraan Listrik, Pemprov Kaltim Lakukan Sosialisasi

Dorong Penggunaan Kendaraan Listrik, Pemprov Kaltim Lakukan Sosialisasi

banner dishub kaltim

Kalimantan Timur, Jurnalkaltim.com – Penggunaan kendaraan listrik sudah semakin marak di setiap provinsi karena didorong oleh pemerintah. Demi mengikuti instruksi Pemerintah maka Kalimantan Timur juga ingin menjadi pelopornya. Kini Kaltim sudah mulai melakukan sosialisasi ke masyarakat untuk menggunakan kendaraan listrik. 

Kaltim Lakukan Sosialisasi Penggunaan Kendaraan Listrik ke Masyarakat

Kehadiran kendaraan listrik dinilai mampu menggantikan peranan kendaraan konvensional di masa mendatang. Sekarang saja, kendaraan listrik sudah digunakan untuk kendaraan dinas di Dinas Perhubungan RI.

Dikutip dari situs Kementerian Keuangan, kendaraan listrik sudah digunakan untuk keperluan dinas oleh Dinas Perhubungan sejak tahun 2020. Dishub melakukan langkah itu sebagai upaya ikut mendorong penggunaan kendaraan listrik secara masif di Indonesia. 

Menurut data analisis, penggunaan kendaraan listrik terus mengalami kenaikan dari tahun 2020 hingga 2022. Kenaikannya mencapai 14 kali lipat dari dua tahun terakhir baik sepeda motor atau mobil. Di akhir tahun 2022, penggunaan mobil listrik sudah di angka 25.782 orang dan 7.679 orang untuk motor listrik. 

Karena tingkat kenaikannya yang tinggi maka Kalimantan Timur ingin menjadi bagian sebagai pelopor kendaraan tersebut. Untuk itu, Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Timur, Yudha Pranoto, ikut serta dalam acara Electric Vehicle (EV) Fun Day oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan demi mendapatkan pengetahuan dan upaya sosialisasinya. 

Acara tersebut sebagai wujud Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mendukung dan mendorong penggunaan kendaran listrik secara masih di tiap-tiap kabupaten atau kota. 

penggunan kendaraan listrik
Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Timur, Yudha Pranoto
(Foto : Kaltimpost)

“Ini penting mengingat arah ke depan, Ibu Kota Negara (IKN) diharapkan sudah bersiap untuk mengadopsi kendaraan berbasis listrik,” tutur Yudha

Pemprov Kalimantan Timur berkomitmen untuk terus mendukung penuh acara kendaraan yang berbasis listrik itu. Bahkan Yudha mengungkap akan melakukan sosialisasi kepada warganya di kabupaten atau kota. Terlebih lagi, Yudha juga ingin turut memberikan edukasi akan pentingnya proses peralihan dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik. 

Ia berkeinginan dan berupaya menjadikan Kalimantan Timur menjadi pelopor hadirnya kendaraan listrik. Langkah itu diambil agar menjadi percontohan sekaligus penyemangat bagi provinsi lain di Indonesia. 

“Kami terus berupaya agar masyarakat Kaltim dapat menjadi pelopor dalam penggunaan kendaraan berbasis listrik,” tuturnya.

Yudha berjanji untuk berkomitmen kuat mendukung dan ikut dalam program sosialisasi penggunaan kendaraan listrik. Ia ingin mengajak masyarakat untuk lebih memilih kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan daripada kendaraan lain. Kin dirinya masih melakukan koordinasi terkait langkah-langkah sosialisasi kendaraan listrik kedepannya. 

“Kami sudah berkoordinasi, dan beberapa kendaraan listrik sudah digunakan untuk sosialisasi di masyarakat,” ujarnya.

Ia mengatakan jika masyarakat ada yang mengatakan jika kendala dari kendaraan itu terletak pada fasilitas. Selama ini fasilitas kendaraan listrik dikenal langka dan harganya mahal. Dari kendala itu, ia menyakinkan masyarakat bahwa kedepannya fasilitas itu akan disediakan secara penuh di Kalimantan Timur. 

“Dengan kegiatan ini, diharapkan masyarakat menyadari bahwa kendaraan berbasis listrik adalah pilihan yang efisien, ramah lingkungan, hemat, aman, tidak mengganggu, dan tidak berisik,” ujarnya.

Alasan Memilih Kendaraan Listrik

Kalimantan Timur lebih memilih menjadi pelopor penggunaan kendaraan listrik karena dinilai punya banyak keunggulan, salah satunya dari sisi efisiensi sumber energi. Menurut Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan jika biaya isi daya mobil listrik lebih murah daripada kendaraan konvensional saat mengisi BBM. 

Dari uji analisisnya, kendaraan konvensional memakan biaya antara Rp. 750-1000 per km. Sedangkan kendaraan listrik biayanya lebih murah antara Rp. 206-257/km (tergantung pemakaiannya)

Keunggulan lain dari sisi jarak tempuh yang bisa dicapai oleh kedua kendaraan. Dalam kondisi BBM penuh (estimasi 5 liter) bisa menempuh jarak hingga 60 km. Sedangkan untuk kendaraan listrik dalam sekali isi daya bisa untuk 300 km. 

Selain itu, perawatan untuk kendaraan listrik juga lebih murah daripada kendaraan pada umumnya. Sebab, spare part, penggerak atau kelistrikan antara mobil konvensional dan kelistrikan juga sama. Namun, penggantian itu harus dilakukan pada kendaraan dan produksi di tahun yang sama.

(EL/ADV/DISHUBKALTIM).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More