25.5 C
Samarinda
Kalimantan TimurDinkes Upayakan Pencegahan Demam Berdarah Kaltim, Kini turun 50 Persen!

Dinkes Upayakan Pencegahan Demam Berdarah Kaltim, Kini turun 50 Persen!

Kalimantan Timur, JURNALKALTIM.com – Jaya Mualimin selaku Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, mengungkapkan bahwa pihaknya telah berhasil menurunkan incidence rate dan Case Fatality Rate (CFR) kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sepanjang tahun 2023. Keberhasilan penurunan ini terbilang signifikan, dengan berbagai upaya pencegahan demam berdarah Kaltim.

Efektivitas Upaya Pencegahan Demam Berdarah di Kalimantan Timur

Penurunan incidence rate menunjukkan efektivitas upaya pencegahan demam berdarah Kaltim dan penanganan kasus DBD di wilayah Kaltim. Incidence rate adalah jumlah kasus baru DBD yang terjadi dalam suatu periode waktu tertentu.

Sementara itu, CFR mengukur persentase kematian akibat DBD dari total kasus yang terdiagnosis. Penurunan signifikan dalam CFR menandakan peningkatan efisiensi dalam penanganan medis dan intervensi yang dilakukan untuk kasus DBD.

“Angka Incidence rate nya masing tinggi diangka diatas 10 per 100 ribu penduduk tapi tahun ini kita bisa turun, CFD nya bisa turun 50 persen,” ujar Jaya Mualimin.

Penurunan ini mencerminkan kesuksesan upaya pihak Dinkes Kaltim dalam menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, khususnya terkait penyakit DBD. Hal ini juga menunjukkan komitmen dan kerja keras tim kesehatan dalam memberikan perlindungan dan perawatan yang optimal kepada masyarakat di Provinsi Kalimantan Timur.

Sepanjang Tahun 2023 Tercatat 3000 Kasus Positif DBD

Meskipun sepanjang tahun 2023, dari Januari hingga September lalu, telah tercatat 3000 kasus positif Demam Berdarah Dengue (DBD), namun penanganan DBD di Kalimantan Timur (Kaltim) tetap menjadi prioritas utama hingga tahun depan.

Jaya Mualimin mengungkapkan bahwa angka Incidence Rate-nya sebelumnya cukup tinggi, mencapai di atas 10 per 100 ribu penduduk. Namun, tahun ini, pihaknya berhasil mencapai penurunan signifikan, dengan CFR yang turun sebanyak 50 persen.

Pencapaian ini menunjukkan keseriusan dan keberhasilan langkah-langkah pencegahan demam berdarah Kaltim dan penanggulangan yang telah diimplementasikan. Meskipun masih terdapat jumlah kasus positif, penurunan yang signifikan memberikan harapan untuk situasi yang lebih baik kedepannya.

Upaya Pencegahan Demam Berdarah Kaltim Oleh Dinkes dan Pemprov Setempat

Lebih lanjut, Jaya Mualimin menjelaskan bahwa saat ini Dinas Kesehatan Kalimantan Timur terus melakukan berbagai upaya pencegahan demam berdarah Kaltim. Upaya tersebut melibatkan manajemen lingkungan dan manajemen kasus secara menyeluruh. Selain itu, mereka juga aktif mensosialisasikan program 3M kepada masyarakat.

Pencegahan Demam Berdarah
Dinkes Kaltim Upayakan Pencegahan Demam Berdarah, Kini turun 50 Persen!

Upaya-upaya ini juga mencerminkan komitmen pemerintah setempat dalam menjaga kesehatan masyarakat dan mengurangi risiko DBD.

“Kita lakukan manajemen lingkungan, manajemen kasus, dari mulai 3m,” jelasnya.

Program 3M ini mencakup kegiatan seperti Menguras, Menutup, dan Mengubur tempat-tempat yang berpotensi sebagai tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti, vektor penyebab DBD. Dengan melibatkan masyarakat dalam program ini, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang tidak mendukung perkembangbiakan nyamuk pembawa virus DBD.

Terkait upaya pencegahan DBD di Kalimantan Timur, Jaya Mualimin mengungkapkan beberapa inovasi terbaru yang sedang diimplementasikan. Salah satunya adalah pilot project vaksin DBD khusus untuk anak-anak.

Selain itu, pengembangan terhadap nyamuk Wolbachia di Bontang juga menjadi fokus inovasi pencegahan demam berdarah Kaltim. Wolbachia merupakan bakteri yang dapat membantu mengurangi kemampuan nyamuk Aedes aegypti untuk menyebarkan virus DBD.

Upaya Pencegahan Secara Umum yang Perlu Dilakukan

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu jenis penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Berbeda dengan penyakit infeksi lainnya, seperti COVID-19 yang penularannya dapat terjadi secara langsung dari satu orang ke orang lain, penularan DBD memerlukan perantara nyamuk untuk menyebarkan virus tersebut ke tubuh manusia.

  • Pencegahan demam berdarah Kaltim memerlukan keterlibatan aktif dari masyarakat, atau yang disebut Biotizen. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah penyebaran DBD.
  • Menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah sangat penting. Hindari penumpukan barang bekas yang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
  • Selalu membersihkan genangan air di sekitar rumah, seperti bak mandi, vas bunga, dan tempat-tempat lain yang dapat menjadi sarang nyamuk.
  • Melakukan vaksinasi DBD, vaksinasi membantu meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus dengue.
  • Meningkatkan edukasi dan kesadaran masyarakat mengenai bahaya DBD, cara penularannya, dan langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil. (ADZ/ADV/DINKESKALTIM)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More