26.1 C
Samarinda
Kalimantan TimurPenajam Paser UtaraPencegahan Penyakit Malaria Jadi Fokus Dinkes Kaltim di PPU

Pencegahan Penyakit Malaria Jadi Fokus Dinkes Kaltim di PPU

Penajam Paser Utara, JURNALKALTIM.com – Dinkes Provinsi Kalimantan Timur sedang berkonsentrasi penuh dalam melakukan berbagai upaya pencegahan penyakit malaria di Provinsi Kalimantan Timur, khususnya Kabupaten Penajam Paser Utara. Pasalnya, Kabupaten Penajam Paser Utara sejak bulan September lalu merupakan wilayah zona merah malaria satu-satunya di Provinsi Kalimantan Timur. Untuk saat ini, kegiatan screening giat dilakukan hingga membentuk Kader Populasi Khusus.

Upaya Berkelanjutan Dalam Pencegahan Penyakit Malaria

Saat ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur sedang fokus dan berkonsentrasi penuh dalam melakukan pengentasan terhadap kasus malaria yang banyak ditemui di Kabupaten Penajam Paser Utara atau sering disingkat dengan PPU. Penanganan kasus malaria dan upaya pencegahan penyakit malaria tersebut nyatanya tidak hanya dipusatkan di kawasan Pemerintah Daerah (Pemda) saja, melainkan pula sampai dengan pemerintahan tingkat desa (Pemdes).

pencegahan penyakit malaria
Pencegahan Penyakit Malaria Jadi Fokus Dinkes Kaltim di PPU

Sebagai salah satu wilayah endemis malaria, Kabupaten Penajam Paser Utara memang secara wajib diharuskan untuk dapat melakukan berbagai macam upaya. Upaya penanganan kasus malaria dan tindakan pencegahan penyakit malaria tersebut dilakukan secara berkelanjutan. Hal ini dilakukan agar kasus malaria benar-benar dapat diatasi dengan baik, kasusnya menurun dan tuntas.

Dan diketahui bahwa setiap desa juga telah mempunyai peraturan desa tersendiri yang mengharuskan pihak pemerintah desa untuk melakukan tindakan screening bagi setiap warga pendatang yang masuk. Hal ini dilakukan sebagai salah satu langkah yang diambil terhadap upaya pencegahan penyakit malaria dengan sedini mungkin. Pelaksanaan tindakan screening ini terutama dilakukan di Desa Sotek di Kecamatan Penajam dan Desa Sepaku di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara yang saat ini telah menjadi beberapa dari sejumlah wilayah yang tergolong rawan kasus penyakit malaria.

Tindakan screening penyakit malaria dilakukan dengan menggunakan Rapid Diagnostic Test (RDT) malaria. Alat RDT malaria ini sangat mudah dibawa kemana-mana dan mudah pula untuk digunakan, bahkan dengan hasil pemeriksaan yang jauh lebih cepat daripada pemeriksaan dengan menggunakan mikroskop. Sehingga pendeteksian penyakit malaria dengan alat RDT malaria ini dinilai sebagai deteksi handal dan cepat untuk memberikan hasil deteksi infeksi malaria bahkan dapat dipergunakan di daerah terpencil dengan akses yang sangat terbatas untuk menuju ke layanan mikroskop berkualitas baik.

Setyo Budi Basuki yang menjabat sebagai Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi Kalimantan Timur mengungkapkan upaya pencegahan penyakit malaria dalam keterangannya kepada para jurnalis pers. Setyo Budi Basuki mengatakan bahwa sebenarnya sudah dilakukan upaya pencegahan penyakit malaria dan kegiatan screening.

Upaya Pencegahan Penyakit Malaria Yang Dilakukan

Pemerintah Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara juga sudah mengetahui bahwa wilayahnya termasuk ke dalam wilayah endemis malaria. Bahkan di Desa Sotek dan Desa Sepaku juga telah dibuat berupa peraturan desa. Dimana peraturan desa tersebut mengatur pergerakan orang yang berasal dari luar desa dan mewajibkan orang tersebut untuk melakukan screening. Hal tersebut juga merupakan upaya antisipasi agar tidak ada terjadinya peningkatan kasus malaria.

Diberitahukan pula bahwa semenjak bulan September lalu, dilaporkan bahwa hanya wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara yang menjadi satu-satunya wilayah dalam zona merah malaria di Provinsi Kalimantan Timur. Dengan penemuan kasus positif malaria sebanyak 555 kasus dan sebanyak 1.785 orang ditetapkan sebagai kasus suspek.

Hal inilah yang menjadi latar belakang dari peningkatan upaya penanganan kasus malaria dan pencegahan penyakit malaria di Provinsi Kalimantan Timur. Terlebih lagi, Dinkes Provinsi Kalimantan Timur juga sudah mempersiapkan Kader Populasi Khusus sebagai pihak yang akan membantu pelaksanaan screening dan pengobatan penyakit malaria.

Sebagai tambahan pengetahuan, upaya pencegahan penyakit malaria yang efektif adalah dengan melindungi diri dengan mengelola dan menjaga kebersihan lingkungan agar tidak menjadi perkembangbiakkan nyamuk Anopheles. Selain itu, menggunakan lotion anti nyamuk dan membatasi aktivitas di luar ruangan agar terhindar dari gigitan nyamuk juga merupakan upaya efektif sebagai cara mencegah penyakit malaria.

Pada dasarnya, tidak ada tindakan pencegahan malaria yang benar-benar 100% efektif. Oleh karena itu, perlu untuk mengetahui berbagai informasi yang menyangkut tentang bahaya penyakit malaria secara lebih jelas. Jangan sungkan pula untuk meminta bantuan tenaga medis apabila selesai bepergian ke daerah wabah malaria. (ADZ/ADV/DINKESKALTIM)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More