27.4 C
Samarinda
Kalimantan TimurTingkatkan Mutu Layanan Kesehatan, Dinkes Kaltim Fokus Daerah Terpencil

Tingkatkan Mutu Layanan Kesehatan, Dinkes Kaltim Fokus Daerah Terpencil

Kalimantan Timur, JurnalKaltim.comDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur kian menggalakkan upaya memberi layanan kesehatan dengan kualitas terbaik kepada masyarakat Benua Etam yang berada di wilayah terpencil serta sangat terpencil.

Komitmen Tingkatkan Kualitas Layanan Kesehatan di Daerah Terpencil

Hal ini disampaikan oleh Ronny Setiawati selaku Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur yang menyatakan bahwa fasilitas Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) telah menjadi sebuah strategi jitu untuk meningkatkan kualitas fasilitas kesehatan menuju kesehatan semesta, terutama pada daerah terpencil dan juga sangat terpencil.

Layanan Kesehatan
Tingkatkan Mutu Layanan Kesehatan, Dinkes Kaltim Fokus Daerah Terpencil

“PKB merupakan pelayanan kesehatan yang dilakukan dengan cara mendatangi masyarakat di wilayah kerja puskesmas terpilih sesuai kategori kawasan, yaitu terpencil atau sangat terpencil, sarana yang digunakan yaitu transportasi darat, laut, atau udara,” kata Ronny Setiawati selaku Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur.

Dijelaskan lebih lanjut, Ronny Setiawati menerangkan bahwa tersedianya PKB mempunyai tujuan untuk meningkatkan aksesibilitas, kualitas serta pemberian fasilitas kesehatan yang bersifat terpadu kepada masyarakat Benua Etam yang tinggal di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).

Kali ini, daerah yang termasuk dalam kriteria 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) akan mendapatkan perhatian secara khusus dalam bidang pembangunan supaya memiliki kemampuan untuk mengejar ketertinggalan dengan daerah lainnya.

Ronny Setiawati juga mengungkapkan bahwa tersedianya Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) juga menjadi sebuah bentuk komitmen yang kuat dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur untuk mampu menjangkau serta meningkatkan kesehatan masyarakat yang berada pada daerah perbatasan serta terpencil

“Pelayanan kesehatan bergerak dilakukan dengan melibatkan tenaga kesehatan dari puskesmas, dinas kesehatan, rumah sakit, perguruan tinggi, organisasi profesi, dan organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang kesehatan,” ujar Ronny Setiawati selaku Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur.

Pengadaan fasilitas kesehatan bergerak juga turut didukung oleh adanya inovasi serta pemanfaatan teknologi terkini seperti telemedicine yang memungkinkan masyarakat untuk mengadakan konsultasi kesehatan secara jarak jauh secara langsung dengan tenaga kesehatan yang berada di daerah terpencil dan juga sangat terpencil kepada tenaga kesehatan spesialis yang berada di daerah pusat.

Selama ini, faktor geografis, infrastruktur sampai ketersediaan tenaga kesehatan (nakes) diperhitungkan menjadi salah satu kendala utama pada masyarakat di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) yang membutuhkan fasilitas pengobatan serta pencegahan penyakit.

“Pelayanan kesehatan bergerak diukur melalui indikator jumlah layanan yang dilakukan di daerah terpencil dan sangat terpencil, sesuai standard target 2021, yakni 51 kabupaten/kota secara kumulatif di tingkat nasional,” tutur Ronny Setiawati selaku Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur.

Ke depannya, Ronny Setiawati berharap bahwa disediakannya Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) di Provinsi Kalimantan Timur mampu memberikan manfaat terbaik kepada masyarakat yang berada di daerah terpencil dan juga sangat terpencil yang dalam waktu yang lama telah mengalami kesulitan dengan akses kepada terhadap fasilitas kesehatan.

Pentingnya Peningkatan Kualitas Fasilitas Kesehatan di Daerah Terpencil

Ketersediaan fasilitas kesehatan dan adanya tenaga kesehatan yang berkualitas pada daerah – daerah terpencil tentunya mempunyai manfaat yang sangat besar bagi masyarakat 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Sering kali keterbatasan jumlah Nakes (Tenaga Kesehatan) menjadikan tingginya angka penerimaan kunjungan pasien menjadikan pemecahan masalah kesehatan menjadi kurang maksimal.

Permasalahan kesehatan yang timbul di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) sering kali membutuhkan tenaga profesional yang memiliki kualifikasi spesialis, akses layanan ataupun fasilitas alat kesehatan lainnya yang pastinya lebih mendukung.

Maka daripada itu, penyediaan fasilitas kesehatan seperti pelayanan kedokteran, kesehatan masyarakat, rujukan atas fasilitas kesehatan, gawat darurat, dokter untuk keluarga dan anak juga seharusnya mampu ditingkatkan lebih baik lagi. (ADZ/ADV/DINKESKALTIM)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More