KUTAI KARTANEGARA, JURNALKALTIM.COM – Program Sosial Bank Indonesia (PBSI) merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata dari Bank Indonesia dalam mengupayakan pemberdayaan masyarakat. Penyerahan program bantuan tersebut, diserahkan langsung oleh Deputi Gubernur BI, Aida S Budiman, pada hari Sabtu, 28 Oktober 2023.
Penyerahan Program Sosial Bank Indonesia
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur menyerahkan program bantuan ini kepada Desa Budaya Sungai Bawang, yang berlokasi di Kecamatan Muara Badak. Dalam acara serah terima tersebut, disaksikan oleh sejumlah masyarakat, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), dan pejabat desa.
Pemberian bantuan ini tidak hanya dalam bentuk nominal materiil atau pendanaan. Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Budi Widihartanto, menyampaikan bahwa program yang diberikan ini merupakan wujud nyata dari upaya Bank Indonesia dalam memberikan solusi yang sistematis dan terencana untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan budaya masyarakat.

“Bank Indonesia berupaya tidak hanya memberikan bantuan pendanaan atau material semata tetapi juga terus melakukan upaya pendampingan dan bimbingan agar bantuan yang diberikan dapat bermanfaat bagi penerimanya,” jelas Budi.
Desa Sungai Bawang merupakan satu-satunya desa budaya yang berada di Kabupaten Kutai Kartanegara yang masih memiliki agenda rutin mingguan, yang mempertunjukkan dan mengangkat kebudayaan asli daerah, yakni Suku Dayak Kenyah.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian daerah serta melestarikan budaya asli Dayak Kenyah yang kaya ornamen dan bermakna tinggi.
Dalam waktu mendatang, Bank Indonesia akan terus menjalin sinergi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk secara konsisten memberdayakan kelompok masyarakat, terutama wilayah Kalimantan Timur. Hal ini bertujuan untuk membangun kemandirian ekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Selain memberikan program bantuan sosial, Bank Indonesia juga akan berperan aktif dalam melestarikan budaya dan ekonomi kreatif Desa Budaya Sungai Bawang melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI).
Pihak Bank Indonesia juga berkomitmen akan membantu Desa Budaya Sungai Bawang dalam mencapai ketahanan pangan. Hal ini dilakukan karena di wilayah ini berpotensi tinggi untuk melakukan pertanian padi, yang selama ini telah dilakukan oleh warga desa.
Hal ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dalam mengupayakan pengembangan destinasi wisata dan memperkuat ketahanan pangan berkualitas di Kalimantan Timur.
Program bantuan sosial Bank Indonesia ini disambut baik oleh Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bawang Bangen, Kahang. Ia menyambut kunjungan dan bantuan yang diberikan tersebut dengan harapan kedepannya Pokdarwis yang dipimpinnya dapat menerima pembinaan dari Bank Indonesia.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bawang Bangen, Kahang, menyambut baik kunjungan dan bantuan yang diberikan oleh Bank Indonesia. Ia berharap ke depan, Pokdarwis yang dipimpinnya juga dapat menerima pembinaan dari BI.
Melalui berbagai upaya yang diberikan oleh Bank Indonesia kepada Desa Budaya Sungai Bawang, dapat menjadi roda penggerak pembangunan wilayah Kalimantan Timur, serta membantu masyarakat dalam mencapai kemandirian ekonomi.
Di sisi lain, dengan sinergi yang kuat antara Pemerintah Daerah, Bank Indonesia, Pokdarwis serta masyarakat setempat, dapat terus melestarikan kekayaan budaya Dayak.
Sepintas Kebudayaan Suku Dayak Kenyah
Indonesia terkenal akan kekayaan suku dan budayanya dari Sabang hingga Merauke. Salah satunya adalah warisan budaya Suku Dayak Kenyah yang berasal dari Kalimantan Timur. Berikut beberapa hal menarik terkait suku ini.
- Tarian adat
Salah satu tarian adat suku Dayak Kenyah yang terkenal adalah tarian yang bercerita tentang seorang pahlawan dari suku Dayak yang berperang melawan musuhnya. Tarian ini bukan hanya indah dipandang saja, namun juga penuh makna dan energik. - Seni hias dan Ukiran
Seni budaya Dayak Kenyah sangat halus dan menarik. Seni hias banyak sekali digunakan pada ukiran-ukurian dibangunan Kalimantan Timur. Selain itu, motif beragam juga tampil pada pakaian tari yang digunakan. - Tradisi memanjangkan daun telinga
Meskipun tradisi ini seiring berjalannya waktu kian memudar, namun masih ada beberapa masyarakat suku asli Dayak Kenyah yang memanjangkan daun telinga menggunakan anting-anting pemberat, khususnya wanita.
Selain tarian, seni hias dan ukur, serta tradisi memanjangkan telinga, khas suku Dayak Kenyah. Masih banyak lagi hal menarik yang terdapat di Desa Budaya Sungai Bawang ini, mulai pemandangan hingga kulinernya layak untuk dicoba.
Semoga dengan hadirnya bantuan yang diberikan oleh Bank Indonesia, dapat dilakukan secara berkelanjutan, sehingga masyarakat dapat terus berkembang dan tetap menjaga kelestarian budayanya.
(DPMDKaltim/AG)