SAMARINDA, JURNALKALTIM.com – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Timur (Kaltim) rencananya akan menggelar coaching clinic pada bulan ini, tepatnya tanggal 11 November 2023 mendatang. Tujuannya adalah guna menyiapkan atlet-atlet Kaltim menuju PON XXI Aceh dan Sumatra Utara (Sumut).
Coaching Clinic akan Diikuti oleh Semua Cabor
Coaching Clinic adalah kegiatan pemberian bimbingan singkat melalui kegiatan pelatihan terprogram yang bertujuan untuk memaksimalkan keahlian di bidang tertentu. Adapun kegiatan tersebut turut dilakukan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai upaya menyiapkan para atletnya menuju PON XXI.
Ketua Panitia Coaching Clinic Ismail menjelaskan bahwa kegiatan ini akan diikuti oleh semua cabang olahraga (cabor). Meskipun demikian, pihaknya menegaskan bahwa hanya beberapa cabor yang memang menjadi fokus utama. Diantaranya, cabor-cabor yang nantinya akan masuk pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh dan Sumatra Utara (Sumut).
Selain itu, Ismail juga mengungkapkan bahwa serangkaian kegiatan menuju Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) akan terus dilakukan. Mengingat, kegiatan Puslatda tersebut akan digelar pada bulan Maret tahun 2024 mendatang.
Bukan hanya itu, ia juga menambahkan bahwa kegiatan bimbingan singkat tersebut juga dilakukan seiring berakhirnya babak kualifikasi (BK) PON yang diperkirakan selesai pada bulan ini. Oleh karena itu, pihaknya terus berupaya untuk membangkitkan motivasi para atlet, khususnya dalam rangka mempersiapkan pertandingan PON XXI yang maksimal.
“Dalam menghadapi PON Aceh Sumut, perintah Ketua KONI Kaltim, untuk melaksanakan coaching clinic. Target kegiatan yang dilakukan yakni bagaimana motivasi terhadap atlet yang berprestasi,” kata Ismail.
KONI Kaltim Pastikan Atlet Tampil Maksimal di PON Aceh dan Sumut
Dalam menghadapi PON XXI yang akan digelar di Aceh dan Sumatra Utara (Sumut), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Timur (Kaltim) pun akan melakukan Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) pada bulan Maret 2024 mendatang.
Sehingga untuk menuju ke tahapan tersebut, Ketua Bidang (Kabid) Pendidikan dan Penataran (Diktar) KONI Kaltim, Ismail menyampaikan bahwa diperlukan pemberian bimbingan bagi para atlet, pelatih, maupun pengurus cabang olahraga (cabor).
Ismail menjelaskan bahwa dalam kegiatan tersebut pelatih dan pengurus cabor unggulan akan diberi rangkaian pelatihan yang terprogram. Sedangkan bagi para atlet akan diberikan fasilitas fisioterapi untuk mendukung kekuatannya dalam bermain.
Diketahui, Dr Dikdik Jafar Sidik sebagai narasumber andalan dalam Pekan Olahraga Nasional dilaporkan hadir dalam rangkaian kegiatan coaching clinic tersebut. Dimana, pihaknya juga turut menerangkan bahwa ada 65 peserta yang mengikuti program bimbingan ini, yang mana terdiri dari semua cabang olahraga (cabor).
Meskipun demikian, pihaknya menegaskan bahwa hanya cabor unggulan yang akan diprioritaskan dalam kegiatan tersebut. Adapun, cabor-cabor itu terdiri dari jenis olahraga yang meraih medali pada babak kualifikasi PON.
“Jadi kita ini target di maret itu sudah dilaksanakan Puslatda dan pas latihan itu ada kemampuan pelatih. Jadi pelatihan ini hanya mengecas pelatih yang ada, yang di undang semua cabor tapi yang diprioritaskan itu cabor yang lolos PON,” katanya Ismail.
Lebih lanjut, Ismail menjelaskan bahwa para pelatih nantinya akan diberikan pelatihan terkait penyusunan program Peningkatan Prestasi Atlet (PPA). Harapannya, kegiatan tersebut akan berdampak pada PON mendatang agar berjalan sesuai yang direncanakan.
“Salah satu pelatihan itu membuat Program Peningkatan Prestasi Atlet (PPA). Bagaimana PPA itu di buat sesuai harapan,” ujarnya.
Bukan hanya itu, Ismail juga memastikan bahwa nantinya pelatih cabor akan menjamin kondisi fisik para atlet agar berada di posisi puncak saat laga berlangsung. Sehingga, kegiatan bimbingan ini akan dilakukan dengan dua pemateri. Pertama, terkait dengan kondisi psikologi dan kedua terkait dengan doping yang dibutuhkan oleh para atlet.
“Wakil Ketua I KONI Kaltim Ego Arifin juga mengisi, dr Robi Wardhana nanti untuk materi psikologi nya. Kalau dr Sadiq Sahil berkaitan dengan doping. Jadi empat pematerinya,” pungkasnya. (RA/ADV/DISPORAKALTIM)