25.5 C
Samarinda
Kalimantan TimurDorongan Kuat Rasman: Kesenian Reog Ponorogo Harus Dilestarikan dan Dikembangkan di Kalimantan...

Dorongan Kuat Rasman: Kesenian Reog Ponorogo Harus Dilestarikan dan Dikembangkan di Kalimantan Timur

BANNER (6)

Kalimantan Timur, Jurnalkaltim.com – Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kalimantan Timur (Kaltim), Agus Hari Kesuma, melalui Kepala Bidang Pengembangan Pemuda, Rasman, mengekspresikan kekagumannya terhadap keindahan Kesenian Reog Ponorogo. Hal ini terungkap saat Rasman hadir dalam kegiatan Kecakapan Hidup di Kecamatan Long Mesangat, Kabupaten Kutai Timur (Kutim).

Kesenian Reog Ponorogo: Rasman Minta Dukungan untuk Pelestarian dan Pengembangan

Pengalaman tak terlupakan Rasman dimulai sebelum acara dimulai, ketika ia diajak naik ke atas kepala Reog Ponorogo oleh salah satu grup kesenian yang tampil dalam acara tersebut. “Pertama kalinya saya berinteraksi langsung dengan Reog Ponorogo. Pengalaman yang menarik sebelum acara dimulai,” ujar Rasman dengan antusias.

Dalam penilaiannya terhadap penampilan grup kesenian tersebut, Rasman menegaskan bahwa kesenian Reog Ponorogo telah menjadi daya tarik utama dalam berbagai acara di Kaltim, dari kegiatan pemerintahan hingga olahraga. Mereka tidak hanya menyemarakkan acara, tetapi juga memberikan hiburan luar biasa.

reog ponorogo
Kepala Bidang Pengembangan Pemuda, Rasman
Foto : Intuisi

“Reog Ponorogo sering tampil di acara-acara di Kaltim, baik olahraga, musik, atau pemerintahan. Mereka selalu meramaikan acara dengan penampilannya,” tambahnya.

Rasman menyuarakan harapannya agar seni dan budaya lokal, seperti kesenian Reog Ponorogo, terus dilestarikan dengan melibatkan generasi muda dan anak-anak. Menurutnya, kesenian ini bukan hanya sebuah pertunjukan, tetapi juga merupakan aset budaya yang harus dijaga keberadaannya.

“Seni budaya lokal kita seperti Reog Ponorogo harus dilestarikan dengan melibatkan pemuda dan anak-anak sebagai penerusnya. Ini aset budaya yang harus dijaga,” tegas Rasman.

Dorongan untuk melestarikan seni dan budaya lokal ini tidak hanya berasal dari Rasman, namun juga melibatkan pemerintah daerah dan DPRD. Rasman berharap adanya perhatian serius dari berbagai pihak untuk mendukung upaya pelestarian seni dan budaya lokal, khususnya Reog Ponorogo, yang sangat digemari oleh masyarakat Kaltim. Dia yakin bahwa kesenian ini memiliki potensi pariwisata yang patut dikembangkan.

“Saya harap pemerintah daerah dan DPRD memberikan perhatian pada upaya pelestarian kesenian lokal seperti Reog Ponorogo ini. Sehingga perlu menjadi perhatian dari pemerintah daerah termasuk dari legislatif,” pungkasnya.

Rasman meyakini bahwa dengan upaya pelestarian dan pengembangan yang dilakukan secara kolaboratif, kesenian dan budaya lokal, seperti kesenian Reog Ponorogo, akan terus hidup dan memberikan warna dalam kehidupan masyarakat Kaltim hingga generasi mendatang.

Sebagai bagian dari inisiatif pelestarian ini, di Long Mesangat akan diadakan 5 bidang pelatihan, termasuk bidang sablon dan desain, peternakan, tata boga, perbengkelan, dan makeup artist. Dengan langkah-langkah konkrit seperti ini, diharapkan tradisi Reog Ponorogo tetap menjadi bagian yang tak tergantikan dalam kehidupan masyarakat Kaltim.

Kota Samarinda Sambut Hangat Deklarasi Paguyuban Reog Ponorogo

Kota Samarinda telah melakukan deklarasi paguyuban yang diketuai oleh Nidya Listiyono. Deklarasi ini bertujuan untuk memperkenalkan dan menyebarluaskan keberadaan Paguyuban Reog Ponorogo Kota Samarinda, sebuah wadah yang mengumpulkan seniman, budayawan, dan organisasi kesenian daerah Reog Ponorogo di Kota Samarinda.

Nidya, yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Timur, menjelaskan bahwa Paguyuban Reog Ponorogo Kota Samarinda memiliki peran aktif sebagai instrumen pelestarian kesenian Reog Ponorogo. Mereka siap mendukung setiap agenda dan tujuan pembangunan Pemerintah Kota Samarinda.

Harapan Nidya tari tradisional ini dapat menjadi pusat regenerasi pecinta seni dan kebudayaan Reog Ponorogo, menjamin keberlanjutan warisan budaya tak benda yang kaya akan nilai-nilai sejarah dan seni agar tidak hilang tergerus oleh waktu.

Ia menegaskan bahwa sebagai warga Indonesia, menjaga dan melestarikan sejarah serta budaya Nusantara adalah kewajiban bersama. Deklarasi ini menjadi langkah awal yang penting untuk memastikan bahwa kekayaan budaya Indonesia, khususnya Reog Ponorogo, tetap hidup dan berkembang di Kota Samarinda.

Dengan deklarasi ini, diharapkan Paguyuban Reog Ponorogo Kota Samarinda dapat menjadi pelopor dalam upaya pelestarian dan pengembangan kesenian, memastikan bahwa keindahan dan kekayaan budaya Indonesia tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat.

(RA/ADV/DISPORAKALTIM)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More