Kalimantan Timur, JURNALKALTIM.COM – Kondisi akses jalan di wilayah utara Kaltim menjadi fokus perhatian utama Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi Kaltim, Yudha Pranoto. Menurutnya, masalah aksesibilitas jalan di daerah tersebut menjadi tantangan serius yang perlu segera diatasi.
Utara Kaltim Jauh Dari Pusat Pemerintahan
Yudha Pranoto mengakui, bahwa daerah yang agak jauh dari pusat pemerintahan, seperti wilayah utara Kaltim, seringkali terlambat dalam pembangunan infrastruktur, terutama akses jalan darat.
Dalam upayanya meningkatkan kondisi tersebut, Yudha telah memberikan masukan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (PUPR) Kaltim terkait pembangunan akses jalan di jalur utara Kaltim.
“Kita sadari bersama, daerah yang agak jauh dari pusat pemerintahan selalu terlambat dalam hal pembangunan. Mudah-mudahan selama saya masih ada di Dinas Perhubungan ini, kita akan terus menggerakkan kawan-kawan kita di PUPR untuk terus membangun jalan-jalan di daerah utara, seperti di daerah perbatasan di Kabupaten Mahakam Hulu (Mahulu),” ungkap Yudha.
Masih Banyak Jalan yang Tidak Layak
Dia menyoroti pentingnya pembangunan akses jalan di perbatasan Kalimantan Timur untuk meningkatkan konektivitas, terutama dalam hal jalur logistik. Yudha berharap bahwa dengan pembangunan ini, secara bertahap moda transportasi dari Sungai ke Darat dapat terjadi di masa yang akan datang.
“Wilayah utara memiliki banyak jalan yang tidak layak. Jalur baru di utara masih banyak yang tanah, menurut hemat saya masih harus kita bangun lagi. Jalur-jalur yang seharusnya sudah jalan aspal, terlebih jalan perbatasan di utara Kaltim, seperti di wilayah Kabupaten Mahulu yang banyak sungai,” tambahnya.
Upaya meningkatkan aksesibilitas jalan di wilayah utara Kaltim diharapkan dapat membuka keterisoliran dan meningkatkan konektivitas, memberikan dampak positif pada pengembangan ekonomi, dan memudahkan mobilitas penduduk di daerah tersebut. (EL/ADV/DISHUBKALTIM).
