24 C
Samarinda
Kalimantan TimurBPPD Kaltim Gelar Rakor, Guna Atasi Karhutla Yang Semakin Meluas 

BPPD Kaltim Gelar Rakor, Guna Atasi Karhutla Yang Semakin Meluas 

bpbd kaltim

SAMARINDA, JURNALKARLTIM.com  Titik karhutla di Provinsi Kalimantan Timur semakin meluas.  Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Provinsi Kaltim mencatat hingga 12 September 2023, jumlah kasus kebakaran hutan dan lahan mencapai 102 titik yang tersebar di Provinsi Kaltim.

OPD Di Kaltim Dihimbau Untuk Membantu Penanganan Karhutla

Dari 102 titik tersebut, diantaranya berasal dari wilayah Samarinda 19 titik, Kutai Barat sebanyak 12 titik, Kutai Timur 2 titik, Kutai Kartanegara 18 titik, Paser 36 titik, dan Penajam Paser Utara 15 titik. Sedangkan Bontang, Berau dan Balikpapan tidak terjadi karhutla.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kaltim, Agus Tianur menyampaikan, semua organisasi perangkat daerah (OPD) sudah diinstruksikan Gubernur Kaltim untuk membantu penanganan kebakaran hutan dan lahan.

Karhutla
BPPD Kaltim Gelar Rakor, Guna Atasi Karhutla Yang Semakin Meluas

“Kami melakukan koordinasi menyampaikan laporan – laporan yang terbaru untuk keperluan penanganan karhutla. Kebakaran hutan dan lahan di Kaltim masih mampu dikendalikan dibandingkan dengan provinsi lain di pulau Kalimantan.” kata Agus Tianur.

Agus menyampaikan, kebakaran hutan dan lahan pada bulan September kemungkinan  akan bertambah mengingat  musim kemarau masih berlangsung hingga bulan depan.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Agus mengadakan rapat koordinasi (rakor) untuk penanganan karhutla bertempat di lantai 2 Kantor Gubernur Kaltim. Dan yang akan dipimpin langsung oleh Sri Wahyuni selaku Sekretaris Provinsi Kaltim.

 “Karhutla di Kaltim masih mampu kita kendalikan dibandingkan dengan Provinsi lain.” tambahnya.

Menurut data sementara, luasan wilayah yang terbakar dari bulan Juli hingga September 2023 di Provinsi Kalimantan Timur saat ini sudah mencapai 1.300 hektare. Hal yang perlu dilakukan untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan adalah dengan memperkuat sistem jaringan setelah Gubernur Kaltim menetapkan siaga karhutla sampai dengan bulan November mendatang.

Agus juga menambahkan pihaknya juga memperkuat sinergi dengan mitra seperti TNI, Polri, Manggala Agni dan masyarakat untuk keperluan penanganan karhutla.

“Kebetulan lahan gambut di Kaltim tidak sebanyak di Kalimantan Selatan, kemudian kesadaran masyarakat akan berbahaya dari karhutla sudah begitu kuat. “imbuhnya.

Ia menghimbau agar masyarakat untuk tetap waspada dan tidak membakar lahan baik sengaja maupun tidak sengaja.

Sebagai informasi, dalam rapat koordinasi yang diadakan BPBD Kaltim akan dihadiri Satuan Kerja Perangkat Daerh (SKPD) di lingkup Provinsi Kalimantan Timur diantaranya Dinas Sosial, Dinas Kehutanan, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Pengelolaan dan Aset Daerah, Dinas Kesehatan, Dinas PUPR dan PERA, Dinas Perkebunan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kehutanan dan Perikanan, Dinas Perdagangan, Dinas Pariwisata, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Koperasi dan UMKM, Dinas Pendidikan dan Dinas Perdagangan.

Cara Mengatasi Karhutla

Kebakaran hutan dan lahan adalah suatu peristiwa terbakarnya hutan atau lahan baik secara alami maupun dari perbuatan manusia. Sehingga mengakibatkan kerusakan lingkungan yang menimbulkan kerugian ekologi, sosial, ekonomi dan politik.

Tidak hanya itu, dampak kebakaran hutan dan lahan juga dapat dirasakan bagi kesehatan manusia diantaranya mual, sakit kepala, iritasi selaput lendir, ISPA serta terganggunya kesehatan jantung dan paru – paru.

Dilansir dari situs Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Bandung, ada beberapa poin yang menjadi terjadinya karhutla :

Faktor alam diantaranya lelehan lahar gunung api, kekeringan panjang, petir dan gesekan antara pepohonan yang kemudian menimbulkan percikan api.

Sedangkan faktor manusia diantaranya penebangan pohon sembarangan, tidak melakukan reboisasi, pembukaan lahan dengan cara membakar hutan, pembakaran sampah di dalam hutan dan membuang puntung rokok di area hutan.

Untuk itu perlu adanya pencegahan karhutla, diantaranya sebagai berikut

  • Pengelolaan Lahan yang Bijak, pertanian dan perkebunan harus dilakukan dengan metode yang berkelanjutan, seperti sistem tanaman tanpa membakar (zero burning) dan praktik pengelolaan lahan yang ramah lingkungan.
  • Kesadaran Masyarakat, tingkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya karhutla dan edukasikan mereka tentang cara menghindari perilaku yang bisa menyebabkan kebakaran seperti membuang puntung rokok.
  • Penegakan Hukum, ketatnya penegakan hukum terhadap aktivitas illegal dapat membantu mengurangi risiko karhutla.
  • Pengawasan Udara dan Sistem Informasi Geografis (SIG), gunakan teknologi pengawasan udara dan SIG untuk mendeteksi dini kebakaran dan mengarahkan upaya pemadaman dengan lebih efektif.
  • Kolaborasi dan Koordinasi, kerjasama antar pemerintah, LSM dan sektor swasta sangat penting untuk mengatasi karhutla. Bersama – sama, mereka dapat mengembangkan strategi dan tindakan pencegahan yang lebih efektif.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More