Kutai Timur, Jurnalkaltim.com – Dalam sebuah operasi pencarian yang penuh ketegangan, BPBD Kutai Timur (Kutim) bersama Tim SAR Gabungan telah berhasil menemukan jasad KD, seorang anak berusia 14 tahun yang dilaporkan tenggelam di Sungai Kelinjau, Desa Kelinjau Ulu, Kecamatan Muara Ancalong.
Tragedi Sungai Kelinjau: BPBD Kutai Timur Temukan Korban Tenggelam
Pada Rabu, 08 November 2023, upaya pencarian yang memasuki hari kedua ini membuahkan hasil pada pukul 07.30 Wita. Korban ditemukan sekitar 3 kilometer dari lokasi tenggelam yang dilaporkan sebelumnya, menandai akhir dari pencarian yang intens.
Muhammad Idris Syam, Kepala Pelaksana BPBD Kutai Timur, mengungkapkan bagaimana korban ditemukan. “Saat tengah memancing, saksi melihat tubuh korban setengah terapung dalam kondisi sudah meninggal dunia,” ujar Idris, menggambarkan temuan tragis tersebut.
Penemuan ini dilakukan oleh Jamlus, seorang pemancing berusia 45 tahun, yang langsung melaporkan penemuannya kepada petugas Tim SAR Gabungan. Tim SAR yang sedang melakukan penyisiran di area tersebut segera merespons dan melaksanakan evakuasi.
Setelah proses evakuasi, jasad korban langsung dibawa ke rumah duka untuk memenuhi permintaan dari pihak keluarga. Operasi pencarian yang telah melibatkan berbagai unsur, termasuk BPBD Kutai Timur, Basarnas Sangatta, komunitas lokal, dan keluarga korban, akhirnya ditutup dengan penemuan ini.
Idris menambahkan, “Untuk satuan yang terlibat dikembalikan ke satuannya masing-masing,” menandai berakhirnya operasi ini.
Tragedi ini mengingatkan kita pada pentingnya kesadaran dan kehati-hatian di sekitar perairan, serta menyoroti peran penting BPBD Kutai Timur dan Tim SAR Gabungan dalam menanggapi situasi darurat dengan cepat dan efisien. Komunitas setempat merasa kehilangan yang mendalam dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang berduka.
BPBD Kutai Timur Ungkap Penemuan Tragis: Dua Anak Meninggal Tenggelam di Sungai Kelinjau dan Telen
Kasus anak tenggelam juga terjadi pada seorang anak berusia 8 tahun yang sempat dilaporkan hanyut saat berenang di Sungai Telen, telah ditemukan dalam keadaan meninggal. Kejadian ini terjadi hanya beberapa hari setelah insiden serupa di Sungai Kelinjau, meningkatkan kekhawatiran terkait keselamatan di sungai-sungai lokal.
Menurut informasi dari Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Timur, Muhammad Idris Syam, anak tersebut hilang pada Sabtu, 4 November 2023, dan ditemukan oleh seorang warga, Dut (60), yang sedang memancing di sungai di ilir Kampung Jak Luay, Kecamatan Muara Wahau, Kutim.
Ditemukan anak tersebut pada Senin, 6 November 2023, sekitar pukul 11.40 Wita, mengapung di permukaan air sekitar 3,5 kilometer dari lokasi dia terakhir kali terlihat. Korban dinyatakan telah meninggal, setelah tiga hari hilang di sungai. Muhammad Idris Syam menyampaikan bahwa kondisi arus Sungai Telen yang deras menjadi salah satu faktor risiko yang perlu diwaspadai.
Sebagai tanggapan atas kejadian ini, BPBD Kutai Timur mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi orang tua yang anak-anaknya sering bermain di sungai. “Masyarakat dihimbau untuk menghindari bermain di sungai dengan arus yang deras sebagai langkah pencegahan dan antisipasi terhadap kejadian serupa di masa depan,” ujar Muhammad Idris Syam.
Kejadian ini kembali menyoroti pentingnya kesadaran dan kehati-hatian di dekat perairan, terutama bagi anak-anak. BPBD Kutai Timur, bersama dengan tim SAR dan masyarakat setempat, terus berupaya meningkatkan keselamatan di area-area berisiko tinggi dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya keamanan di perairan.
Kedua insiden ini, di Sungai Kelinjau dan Sungai Telen, menggarisbawahi pentingnya kerja sama antara masyarakat dan otoritas lokal seperti BPBD Kutai Timur dalam menghadapi dan merespons situasi darurat. Komunitas di Kutai Timur berduka atas kehilangan ini dan berharap tidak ada lagi tragedi serupa yang terjadi di masa depan. (ADV/NDA/BPBDKALTIM).