
Kutai Kartanegara, Jurnalkaltim.com – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Kukar berencana akan membangun kawasan rest area dan taman di lokasi Tugu Equator yang terletak di Kecamatan Marangkayu. Kepala Dispar Kukar, Slamet Hadiraharjo masih melakukan kajian terkait rencana tersebut.
Dispar Kukar Menggandeng Pokdarwis dan Beberapa Perusahaan di Marangkayu
Slamet Hadiraharjo menyampaikan, Tugu Equator menjadi salah satu lokasi wisata di Kukar. Alasannya karena lokasinya yang berada dekat Bontang dan Samarinda.
Saat ini pihaknya tengah melakukan kajian rencana pembangunan rest area di sekitar tugu yang jadi penanda letak garis katulistiwa ini. Karna fungsinya sangat unik, Slamet menilai tugu equator ini bisa menjadi ikon yang menarik dan mengundang banyak wisatawan. Sehingga, daerah ini sangat potensial untuk dikembangkan.

“Sangat berpotensi sekali untuk membangun rest area dan taman. Pelaku ekonomi kreatif juga bisa difungsikan” ungkapnya.
Ia juga menyebutkan, pihaknya juga akan menggandeng Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang berada di Kecamatan Marangkayu. Agar proses pengembangan ini bisa berjalan dengan baik dan perawatan bisa berjalan maksimal.
“Untuk pengembangannaya kita akan manfaatkan Pokdarwis yang ada di sana” jelas Slamet.
Saat ini, pihaknya akan terlebih dahulu mengumpulkan semua data terkait lahan Tugu Equator tersebut. Khususnya untuk permasalah lahan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi sengketa yang kemudian menghambat rencana tersebut.
“Kami telusuri status lahannya, kalua memang bisa kita bangun rest area dan taman” jelasnya
Slamet menuturkan, pihaknya juga akan menggandeng beberapa perusahaan yang berlokasi di Marangkayu untuk melakukan pengembangan wisata di Tugu Equator itu.
“Saat kami kesana melihat ada beberapa orang yang sedang membuat taman. Mungkin melalui CSR” tutupnya.
Fenomena Equinox di Tugu Equator
Tugu Equator atau Tugu Khatulistiwa Santan Ulu adalah sebuah penanda garis imajiner khatulistiwa yang berlokasi di atas bukit yang tidak jauh dari pinggir jalan raya Bontang dan Samarinda KM 25 Santan Ulu Kabupaten Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
Tugu Equator ini berdiri sejak 2 Juli 1993, tugu yang terletak 25 km di sebelah Kota Bontang ini sempat direnovasi oleh salah satu perusahaan di Kaltim pada tanggal 24 Maret 2011 yang bekerja sama dengan Kodim 0908 Kota Bontang .
Di Desa Santan Ulu kita dapat menikmati fenomena hari tanpa bayangan. Secara ilmiah hari tanpa bayangan sebagai transit utama yakni saat matahari berada di titik zenith sebuah tempat atau biasa disebut titik kulminasi.
Seperti yang kita ketahui bahwa setiap daerah yang dilintasi oleh garis khatulistiwa ini akan mengalami fenomena unik yang bernama equinox. Dilansir dari laman BMKG, equinox merupakan fenomena astronomi dimana matahari melintasi garis khatulistiwa dan secara berlangsung dua kali dalam setahun, yakni tanggal 21 – 23 Maret dan 21 -24 September.
Jika di sebuah tempat tersebut terjadi hari tanpa bayangan maka matahari tengah singgah tepat di titik atas wilayah tersebut. Fenomena tersebut memang tidak berpengaruh apa – apa, akan tetapi di Indonesia hanya terjadi di beberapa tempat yang dilalui garis khatulistiwa salah satunya di Tugu Equator.
Tugu Equator Santan Ulu ini bentuknya cukup unik yaitu berbentuk prisma segi delapan dan pada setiap sisinya terdapat pintu atau atap yang berbentuk limas. Bangunan ini kokoh berdiri diatas lahan dengan luas kurang lebij 2 hektar dan tnggin bangunannaya sekitar 30 meter.
Di Bagian puncak bangunan Tugu Equator ini berbentuk seperti dua buah cincin yang bergabung membentuk bola dunia atau globe. Ada juga anak panah di bagian tengahnya yang menunjukkan lokasi tugu ini, yaitu 00’ 00’ 00’ dan 117º 21’ 47’ Bujur Timur.
Di area tugu juga terdapat peta bumi yang digambarkan dengan garis khatulistiwa berwarna merah yang mempertegas garis tengah bumi sesungguhnya. Selain melihat banguanna tugu dari luar, pengunjung juga bisa naik ke atas menara dengan menggunakan tangga besi melingkar yang ada di tengah bangunan. Dari puncak menara, pengunjung bisa melihat suasana Desa Santan Ulu dan juga garis lurus khatulistiwa.
Kemudian di bagian bawah, pengunjung dapat melihat beberapa foto tugu khatulistiwa ada di berbagai negara yang dilewati garis khatulistiwa. Selain itu, juga ada foto bangunan tugu lama hingga proses renovasi sampai momen peresmian.
(ADV/DiskomKukar)