Samarinda Ulu, JURNALKALTIM.COM – Pada Sabtu, 4 November 2023 telah terjadi bencana alam tanah longsor di Kecamatan Samarinda Ulu, Kalimantan Timur. Terdapat satu rumah yang terkena longsoran dan akan dilakukan penanganan oleh pihak BPBD setelah adanya koordinasi dengan pemilik rumah.
Penyebab Bencana Alam Tanah Longsor di Kecamatan Samarinda Ulu Menurut Kepala BPBD, Suwarso
Bencana alam memang suatu hal yang tidak bisa diprediksi kejadiannya. Ditambah lagi jika sudah memasuki musim penghujan, potensi bencana alam bisa terjadi mulai dari banjir hingga tanah longsor. Untuk bencana alam tanah longsor sendiri telah banyak dialami di berbagai daerah di Indonesia, tak terkecuali di Kalimantan Timur.
Sabtu 4 November 2023 kemarin telah terjadi bencana tanah longsor di kawasan Jalan Bukit Barisan, Kelurahan Jawa, Kecamatan Samarinda Ulu. Setelah gemparnya berita kejadian tanah longsor tersebut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda segera menindaklanjuti dengan datang langsung ke lokasi bencana alam tanah longsor tersebut.
Kemudian, setelah melakukan investigasi pada daerah terjadinya bencana alam tanah longsor, Kepala Pelaksana BPBD kota Samarinda, Suwarso memberikan pernyataan bahwasanya kejadian tersebut mengakibatkan satu rumah terkena longsoran.
Hasil dari evakuasi Tim BPBD menjelaskan bahwa posisi rumah terletak di area tebing yang curam. Disamping itu, tanah yang dibangun pada rumah tersebut tergolong tanah yang rawan longsor. Pastinya, tekstur tanah seperti itu tidak akan mampu untuk menahan beban berat.
Dua penyebab tersebut menjadi kombinasi yang cocok dalam memicu terjadinya bencana alam tanah longsor. Selepas hujan, pastinya tekstur tanah yang rawan dan lembek akan mudah tergerus air hujan dan kemudian tanah dapat mengalami longsor.
Koordinasi Antara Pihak Terkait dalam Penanganan Bencana Alam Tanah Longsor di Kecamatan Ulu
“Tim TRC BPBD kemarin sudah melakukan cek lokasi, mungkin kita akan koordinasikan dengan lurah dan ketua RT menanyakan apakah perlu penanganan segera atau bagaimananya. Jika dampak terhadap fasilitas sosialnya rendah ya mungkin kita akan tangani pelan-pelan,” ujar Suwarso.
Bencana alam longsor yang terjadi kemarin memberikan dampak kurang baik dan akan segera ditangani oleh pemerintah. Akan tetapi, Suwarso menilai perlu melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan korban longsoran tanah tersebut.
Adanya koordinasi antara pemilik rumah dan pemerintah ini dilakukan dengan tujuan agar pemilik rumah tidak mengajukan komplain apapun di kemudian hari. Itulah mengapa pentingnya untuk selalu koordinasi antara instansi pemerintah dengan masyarakat.
Penanganan bencana alam tanah longsor ini perlu untuk ditindaklanjuti. Sebab, setelah tanah longsor terjadi akan ada beberapa dampak yang ikut menyertainya. Jadi, memang pilihan yang paling tepat selepas bencana alam tanah longsor terjadi adalah penanganan yang diberikan oleh pemerintah dengan masyarakat setempat.
Seperti yang telah diungkapkan oleh Suwarso, “Pemilik rumahnya harus tahu karena dalam penanganan longsor nanti pasti akan berdampak dengan kerusakan-kerusakan,” ucapnya.
(ADV/NDA/BPBDKALTIM)