23.2 C
Samarinda
Kalimantan TimurBalikpapanStatus Katana Kembali Dipertanyakan, BPBD Kota Balikpapan Terus Disinggung Oleh DPRD Kota!

Status Katana Kembali Dipertanyakan, BPBD Kota Balikpapan Terus Disinggung Oleh DPRD Kota!

bpbd kaltim

Balikpapan, JURNALKALTIM.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan mendapat sorotan terkait status Kelurahan Tangguh Bencana (Katana). Hal ini disampaikan dalam sebuah rapat yang melibatkan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan, Andi Arief Agung pada bulan November lalu.

Pada kesempatan tersebut, Andi Arief Agung menyoroti bahwa status Katana bukan sekadar seremonial, melainkan memiliki implikasi yang sangat signifikan. Hal ini disebabkan oleh urgensi pembentukan Katana dalam rangka menanggulangi risiko bencana yang kerap terjadi di Kota Balikpapan.

Misalnya seperti peristiwa tanah longsor yang sering melanda kawasan padat penduduk dan perbukitan, terutama di Kelurahan Mekar Sari.

Pentingnya Status Katana dalam Upaya Pencegahan dan Mitigasi Resiko Bencana

Anggota DPRD Kota Balikpapan Andi Arief Agung menekankan bahwa pembentukan status Katana tidak boleh hanya menjadi formalitas semata. Pembentukan ini menjadi krusial dalam upaya pencegahan dan mitigasi risiko bencana di wilayah Kota Balikpapan yang rawan terhadap kejadian tanah longsor.

Keberadaan Katana diharapkan mampu memberikan landasan yang kuat untuk merumuskan strategi dan aksi yang lebih efektif, khususnya dalam menangani potensi bencana yang dapat mengancam keselamatan warga.

Andi Arief Agung mengangkat kasus kelurahan Mekar Sari sebagai contoh yang menunjukkan bahwa risiko bencana tidak hanya bersifat umum, melainkan dapat bersifat spesifik tergantung pada karakteristik wilayah.

Oleh karena itu, implementasi Katana diharapkan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing kelurahan untuk memastikan keberlanjutan serta efektivitas upaya penanggulangan bencana di tingkat lokal. Adanya pembentukan Katana di Kota Balikpapan diharapkan bukan hanya sebagai bentuk pengakuan, tetapi juga sebagai langkah konkret.

Program Katana Dapat Mengidentifikasi Potensi Bencana

Melalui keberadaan Kelurahan Tangguh Bencana ini, diharapkan mampu melakukan identifikasi terhadap potensi bencana dan kerawanan bencana di Balikpapan. Setiap kelurahan harus memiliki kemampuan untuk mengenali potensi bencana dan mengidentifikasi kerawanan dengan tujuan agar potensi bencana dapat dicegah dan penanggulangannya.

Status Katana, Program Katana
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan, Andi Arief Agung

“Dari kelurahan tangguh bencana ini maka diharapkan dapat mengidentifikasi potensi kebencanaan dan kerawanan bencananya. Artinya harus mampu mengidentifikasi agar potensi bencana tidak terjadi dan membuat penanggulangannya,” ungkap Andi Arif Agung.

Selanjutnya, Andi Agung menyampaikan harapannya agar program Kelurahan Tangguh Bencana dapat diperluas ke seluruh wilayah di Kota Balikpapan. Hal ini disebabkan oleh pemahaman bahwa potensi bencana dapat terjadi tanpa memandang waktu dan lokasi tertentu.

Upaya perluasan program ini dianggap sebagai langkah strategis untuk memitigasi risiko bencana yang mungkin timbul di berbagai bagian Kota Balikpapan

Andi Arief Agung secara tegas menyoroti pentingnya pencegahan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencan. Selain itu, ia berharap agar upaya ekspansi program Katana dapat memberikan perlindungan yang lebih baik serta memperkuat kapasitas masyarakat dalam mengatasi berbagai risiko bencana yang mungkin dihadapi.

Keprihatinan Andi Arief Agung Terhadap Bencana Alam: Kebakaran, banjir, Tanah Longsor

Andi Agung juga menyampaikan keprihatinannya terkait potensi kebakaran, banjir, dan tanah longsor di kawasan padat penduduk Kota Balikpapan. Hal ini menjadi perhatian serius mengingat pertumbuhan padatnya populasi Kota Balikpapan yang semakin berkembang, terutama dengan statusnya sebagai penyangga wilayah Ibu Kota Negara (IKN) yang baru.

“Saya berharap dari kelurahan bisa turun ke lingkungan RT dan melibatkan anak-anak muda. Karena bencana bisa terjadi kapan dan di mana saja,” tutupny

Andi Agung berharap agar inisiatif pencegahan bencana dapat meresap hingga ke tingkat terendah dalam masyarakat, yaitu lingkungan RT, dan melibatkan peran aktif anak-anak muda. Menurutnya, kolaborasi antara kelurahan, lingkungan RT, dan partisipasi generasi muda merupakan langkah yang krusial dalam menghadapi ketidakpastian potensi bencana.

Bencana bisa terjadi kapan dan di mana saja. Harapan dengan upaya ini dapat membangun kesiapsiagaan masyarakat secara menyeluruh dan meminimalkan dampak bencana yang mungkin terjadi di masa depan. (ADV/NDA/BPBDKALTIM).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More