22.7 C
Samarinda
Kalimantan TimurAncaman Bencana Terhadap Sektor Pertanian, BPBD PPU Dorong Sinergi Lintas Sektor

Ancaman Bencana Terhadap Sektor Pertanian, BPBD PPU Dorong Sinergi Lintas Sektor

bpbd kaltim

PENAJAM PASER UTARA, JURNALKALTIM.COM – Ancaman bencana serius yang kerap menghantui beberapa wilayah di Penajam Paser Utara (PPU) mendapatkan perhatian khusus dari Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU. Ia menyoroti pentingnya penggunaan data tahun sebelumnya untuk menghadapi tahun-tahun mendatang.

Tingkatkan Kewaspadaan dan Persiapan Hadapi Ancaman Bencana

Budi Santoso menyampaikan bahwa berdasarkan data yang diperolehnya, beberapa wilayah di Benuo Taka, khususnya wilayah Sumber Sari dan Sebakung Jaya di Babulu, sangat rentan terhadap bencana banjir.

bencana sektor pertanian
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU, Budi Santoso
Foto : Adi Kade/Pusaran

“Beberapa daerah yang menjadi perhatian rawan bencana terutama yang banjir itu seperti di Babulu, sangat rawan sekali. Berdasarkan histori bencananya, kita belajar menggunakan data kejadian sebelumnya,” jelasnya.

Dalam menghadapi ancaman bencana tersebut, Budi menyatakan pentingnya penggunaan data sejarah kejadian bencana sebagai landasan untuk memahami faktor yang mempengaruhi dan penanggulangan bencana yang mungkin terjadi di masa mendatang.

Ia menjelaskan bahwa dengan merujuk pada sejarah bencana tersebut, pihaknya dan masyarakat dapat mempelajari data kejadian sebelumnya, untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan langkah-langkah preventif dan penanggulangan yang lebih baik kedepannya.

Sebagai contoh, wilayah Sumber Sari dan Sebakung Jaya dalam satu tahun ini mengalami gagal panen besar. Kedua wilayah tersebut gagal panen karena diterjang banjir, kemudian di musim panen selanjutnya dihantam kemarau. Situasi ini memperburuk perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

“Wilayah Sumber Sari itu dalam satu tahun ini, puso, atau gagal panen dihajar banjir. Sekarang ketika mau menanam lagi, dihajar kemarau. Akhirnya satu tahun dua musim ini gagal panen,” ujarnya.

Hal inilah yang menjadikan kedua wilayah tersebut membutuhkan perhatian dan penanggulangan khusus. Data tersebut telah menunjukan bahwa daerah ini telah mengalami masalah serius dan mungkin akan terjadi kembali. Jika terus berulang akan sangat memprihatinkan dan butuh segera ditangani.

Menanggapi tantangan ini, Budi Santoso, menyuarakan harapannya agar wilayah tersebut mendapatkan solusi yang efektif dan berkelanjutan melalui kerja sama lintas sektoral. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dan kerja sama antar instansi, terutama dengan melibatkan Dinas Pertanian, untuk mengatasi masalah yang tengah dihadapi masyarakat Babulu.

“Mudah-mudahan kawan-kawan dari Dinas Pertanian bisa mencarikan solusi seperti apa untuk mengatasi kedepannya,” harapnya.

Pemanfaatan Data Histori Menjadi Kunci Penting Dalam Keberlanjutan Penanganan Bencana

Dalam upaya melibatkan lintas sektoral, Budi Santoso menyoroti perlunya pemanfaatan data historis sebagai alat penting dalam perencanaan dan pelaksanaan langkah-langkah penanggulangan.

Dengan memahami, memperhatikan, dan memperhitungkan pola bencana yang terjadi di masa lalu, diharapkan langkah-langkah konkret dapat diambil untuk melindungi petani dan masyarakat yang terdampak, sekaligus memastikan keberlanjutan pertanian di daerah tersebut.

Upaya kerja keras dan sinergi yang kuat untuk membentuk solusi yang berkelanjutan melalui koordinasi dan kolaborasi lintas sektoral, dengan menggunakan data sejarah bencana yang tepat dapat mengurangi risiko kerugian dan melindungi kesejahteraan masyarakat.

Peringatan keras dari Kepala BPBD PPU ini menjadi panggilan untuk bersama-sama mengatasi ancaman bencana di Babulu dan wilayah-wilayah rawan lainnya di Benuo Taka. Dengan pengelolaan risiko yang baik, diharapkan dapat diciptakan lingkungan yang lebih aman dan berkelanjutan bagi masyarakat setempat.

Dalam rangka menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat Babulu di Benuo Taka, peringatan serius dari Kepala BPBD PPU, Budi Santoso, menegaskan pentingnya memanfaatkan data historis sebagai panduan untuk menghadapi ancaman bencana.

Wilayah Sumber Sari dan Sebakung Jaya yang rentan terhadap banjir dan kemarau memerlukan perhatian khusus, dan solusi yang efektif dapat dicapai melalui kerja sama lintas sektoral, terutama dengan melibatkan Dinas Pertanian.

Dengan kolaborasi dan penggunaan data yang tepat, diharapkan langkah-langkah konkret dapat diambil untuk melindungi petani dan masyarakat, serta memastikan keberlanjutan pertanian. Peringatan ini menjadi panggilan untuk bersama-sama berkomitmen dalam mengelola risiko bencana, menciptakan lingkungan yang lebih aman, dan memberikan perlindungan bagi wilayah-wilayah rawan di Benuo Taka.

(ADV/NDA/BPBDKALTIM)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More