Samarinda, Jurnalkaltim.com – Academic Health System (AHC) termasuk salah satu jalan keluar dalam mengatasi masalah di pelayanan kesehatan di Kalimantan Timur. Solusi ini bisa menangani berbagai masalah seperti SDM yang kurang memadai, fasilitas kesehatan dan yang lainnya. Maka dari itu Dinkes Kaltim terus berupaya untuk mendorong Academic Health System di seluruh tempat.
Pengenalan Academic Health System
Academic Health System adalah kerjasama yang dibangun oleh Dinas Kesehatan dan pendidikan untuk pelayanan kesehatan lebih baik. Peranan dari kedua dinas ini nantinya akan muncul suatu sinergi baik di pelayanan kesehatan, rumah sakit hingga perguruan tinggi.
Dengan manfaatnya yang besar, AHS direncanakan untuk layanan kesehatan untuk jangka panjang. Salah satu fungsi dari AHS ini bisa untuk percepatan berbagai indikator layanan kesehatan baik di tingkat nasional atau daerah. Tujuan dari itu semua agar pemerataan baik dokter spesialis atau dokter biasa ada di berbagai tempat pelayanan.
Salah satu yang ikut berperan dalam Academic Health System ini diantaranya ada rumah sakit pendidikan. Tempat itu nantinya dimanfaatkan untuk memberikan pelayanan, pusat penelitian, multi profesi bagi dokter dan sekaligus tempat pendidikan bagi para dokter
Untuk menunjang keahlian para dokter maka harapannya rumah sakit tersebut bisa lebih baik dari rumah sakit yang non pendidikan. Menurut Dr. Jaya, Indonesia sudah memiliki sedikitnya 420 rumah sakit pendidikan untuk menampung para dokter.
Semua rumah sakit itu tersedia untuk pendidikan dokter gigi, dokter spesialis ataupun subspesialis. Selain itu, dari total tersebut sudah ada 202 rumah yang yang sudah mendapatkan penetapan dari Menteri Kesehatan.
Kemudian adanya Academic Health System juga sebagai bentuk ajakan kepada rumah sakit lain. Untuk itu para Dekan dan Direktur di rumah sakit ini terus mendorong rumah sakit lain agar segera mengajukan program tersebut. Upaya tersebut dilakukan agar seluruh rumah sakit di Indonesia bisa ada peralihan dari non pendidikan ke rumah sakit pendidikan.
Dorong Academic Health System, Dinkes Kaltim Adakan Workshop
Sumber Daya Manusia (SDM) disebut-sebut sebagai masalah utama dalam pelayanan kesehatan di Dinas Kesehatan. Informasi ini disampaikan langsung oleh Dinas Kesehatan Kalimantan Timur. Menurutnya SDM yang ada di pelayanan kesehatan di tiap daerah masih belum sepenuhnya merata.
Hal ini dibuktikan dengan tidak begitu meratanya berbagai pelayanan kesehatan baik dari sisi FKRTL (Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut) atau FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama). Padahal masyarakat yang sehat juga ada peranan dari SDM tenaga kesehatan yang memadai karena mereka bisa mendapatkan layanan yang terbaik
Maka dalam proses pemerataan ini menurut Dinkes Kaltim perlu menerapkan Academic Health System. Sistem ini cukup populer di Indonesia karena akan muncul adanya integrasi dari dunia pendidikan dan kesehatan di seluruh provinsi Kalimantan Timur.
Singkatnya, AHS ini memadukan sekaligus integrasi dari pelayanan kesehatan masyarakat dan pendidikan para tenaga kerja. Misalnya ada program pelatihan dan penelitian, rumah sakit pendidikan, perguruan tinggi dan yang lainnya.
Dari pentingnya Academic Health System maka pada tanggal 19-21 November 2023 itu diadakan workshop. Acara tersebut berlangsung di Hotel IBIS Samarinda dan tema utamanya terkait AHS. Lalu adanya program tersebut untuk implementasi dan penguatan Academic Health System dari berbagai pelayanan kesehatan.
“Academic Health System atau AHS penting dilakukan dalam jangka panjang dan diharapkan akan mempercepat capaian-capaian indikator pelayanan kesehatan di level nasional maupun daerah dan pemenuhan/pemerataan tenaga dokter dan dokter spesialis,” kata Jaya
Upaya dari diadakannya workshop itu agar ada pemerataan kebedaan dari dokter spesialis dan percepatannya ke berbagai daerah. Keberadaan dari dokter spesialis sangatlah dibutuhkan karena merekalah yang nantinya akan mengerjakan Transformasi Sistem Kesehatan dari Kementerian Kesehatan.
Selain itu, Jaya juga mengatakan jika integrasi sudah terlaksana maka Dinas Kesehatan bisa mengetahui dan menghitung jumlah lulusan. Setiap dokter yang nantinya telah lulus bisa langsung didistribusikan ke tiap daerah yang membutuhkan Lalu, ia menambahkan jika AHS ini nantinya bisa menempatkan para dokter di setiap pelayanan kesehatan baik yang sifatnya primer atau tersier. (ADZ/ADV/DINKESKALTIM)