JURNALKALTIM.COM – Banjir bandang melanda Hong Kong, Shenzhen, hujan lebat mengguyur kota ini pada Jumat, 8 Agustus 2023. Tercatat bahwa fenomena ini merupakan hujan lebat terburuk yang pernah terjadi dalam 140 tahun terakhir. Media pemerintah Hongkong melaporkan intensitas hujan yang luar biasa ini diakibatkan oleh angin topan, dan menyebabkan banyak gangguan ke arah Tiongkok bagian Selatan.
BANJIR BANDANG: Kota Bisnis Hong Kong Lumpuh
Sejumlah toko di pusat bisnis Hong Kong terendam oleh banjir bandang ini, menyebabkan kelumpuhan kota dan kerugian finansial yang cukup parah. Kejadian tragis ini telah merenggut nyawa dua orang dan melukai lebih dari 140 orang. Pada pukul 20:15 waktu setempat, 144 warga Hong Kong, dengan rentang usia 8 hingga 94 tahun, dilaporkan terluka dalam kondisi hujan lebat yang tak terkendali.
Video yang diunggah di platform YouTube memperlihatkan aliran air deras yang membanjiri jalan-jalan, termasuk di lereng bukit yang curam. Air tidak hanya melanda daerah perbukitan, tetapi juga menggenangi jalan-jalan sempit hingga setinggi pinggang, merendam mal, stasiun metro, dan terowongan jalan.
Pihak berwenang Hong Kong telah menutup sekolah dan menginstruksikan pekerja untuk tinggal di rumah. Bursa saham kota juga ditutup, sementara MTR Corp yang mengoperasikan jaringan kereta api kota melaporkan penutupan sementara satu jalur. Terlihat dalam video, para pekerja kereta metro terlihat berjalan dalam air setinggi pinggang di stasiun-stasiun.
Beberapa jalan, termasuk jalur utama menuju pantai selatan kota, telah tersapu oleh banjir bandang. Sebuah mobil bahkan tenggelam dalam lubang selebar beberapa meter akibat amblesnya bagian jalan. Salah satu individu yang diselamatkan oleh petugas penyelamat dinyatakan meninggal di rumah sakit.
Terowongan lintas pelabuhan Hong Kong, salah satu arteri utama yang menghubungkan pulau ini dengan Kowloon, terendam banjir, sementara pusat perbelanjaan di distrik Chai Wan juga terendam sebagian. Beberapa operasi pembersihan di perbatasan antara Hong Kong dan Shenzhen ditangguhkan, dan beberapa pelayaran feri ke Makau juga dihentikan.
Dampak Buruk Cuaca Ekstrem di Shenzhen
Cuaca ekstrem ini menyebabkan kekacauan parah di Shenzhen, kota modern dengan teknologi canggih dan berpopulasi lebih dari 17,7 juta penduduk. Kondisi cuaca buruk ini berdampak serius pada jaringan bisnis dan transportasi di Delta Sungai Pearl yang penting secara ekonomi.

Sumber Tribun News
“Saya belum pernah melihat pemandangan seperti ini sebelumnya. Bahkan saat topan sebelumnya, tidak pernah separah ini. Cukup menakutkan,” kata Connie Cheung, seorang asisten perawat berusia 65 tahun di Hong Kong.
Hujan deras ini dipicu oleh Topan Haikui yang melanda provinsi Fujian, Tiongkok, pada hari Selasa. Meskipun topan ini kemudian melemah menjadi depresi tropis, awan yang bergerak lambat menyebabkan curah hujan dalam jumlah besar di wilayah yang masih belum pulih dari dampak topan super sebelumnya.
Biro cuaca Hong Kong mengeluarkan peringatan hujan badai “hitam” tertinggi pada Jumat pagi. Lebih dari 200 mm (7,9 inci) hujan tercatat di pulau utama Hong Kong, distrik Kowloon, dan bagian timur laut New Territories sejak Kamis malam. Meskipun peringatan telah diturunkan pada pukul 18.00 (10.00 GMT), risiko banjir masih terus berlanjut.
Langkah Tegas dari Pemerintah Hongkong
John Lee, pemimpin Hong Kong, mengungkapkan keprihatinannya atas banjir bandang ini dan telah memerintahkan semua departemen untuk menangani situasi ini dengan upaya maksimal. Eric Chan, sekretaris administrasi, melaporkan bahwa jaringan transportasi Hong Kong sangat terganggu, dan kondisi ekstrem diperkirakan akan berlanjut hingga tengah malam Jumat.
Badan Meteorologi Tiongkok memperingatkan bahwa hujan lebat akan terus turun hingga Sabtu pagi di wilayah tengah dan barat daya provinsi Guangdong. Sekolah-sekolah di 10 distrik di Guangzhou ditutup, sementara kota Zhuhai dekat Makau memperingatkan akan adanya genangan air dan tanah longsor. Di Dongguan, kota di utara Shenzhen, curah hujan terberat dalam 15 tahun terakhir dilaporkan.
Banjir bandang yang melanda Hong Kong dan Shenzhen pada 8 Agustus 2023, merupakan bencana cuaca yang luar biasa dan telah mengakibatkan kerugian jiwa dan kerusakan properti yang signifikan.
Pemerintah Hong Kong dan Tiongkok terus bekerja keras untuk mengatasi dampak dari fenomena cuaca yang tak terduga ini. Kita semua berharap agar situasi ini segera membaik dan warga yang terkena dampak mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan.