24.1 C
Samarinda
Kalimantan TimurSolusi Tanggap Bencana Banjir Bontang Kaltim, Sutomo Buka Suara

Solusi Tanggap Bencana Banjir Bontang Kaltim, Sutomo Buka Suara

SAMARINDA, JURNALKALTIM.com – Permasalahan bencana banjir yang secara rutin melanda Kota Bontang telah menjadi sorotan utama Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Sutomo Jabir. Dengan tekad yang kuat, Sutomo Jabir tengah berupaya keras untuk mewujudkan pembangunan yang efektif dalam rangka penanggulangan banjir di Kota Taman tersebut.

Tantangan bagi Pemerintah Provinsi Kaltim

Banjir di Bontang bukanlah hal baru lagi bagi masyarakat setempat. Kejadian ini sudah menjadi permasalahan rutin tahunan penduduk Bontang ketika masuk musim penghujan. Melihat keresahan ini, Sutomo Jabir, Anggota Komisi II DPRD Prov. Kaltim, menyatakan dengan tegas akan terus mengejar pembangunan penanggulangan bencana di titik-titik rawan banjir.

bencana banjir
Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Sutomo Jabir
Sumber : Kaltimprov

“Bontang dikenal sebagai kawasan yang kerap kali terdampak banjir, dan itulah fokus utama perjuangan saya. Saya berkomitmen untuk mengambil tindakan tegas dari pemerintah provinsi terkait permasalahan banjir ini,” tegas Sutomo Jabir pada Selasa, 15 Agustus 2023.

Sutomo Jabir, atau yang akrab dipanggil “Sutomo”, anggota DPRD yang mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) tertentu ini menegaskan bahwa prioritas program di wilayahnya adalah pengendalian bencana banjir, terutama di Desa Suka Rahmat yang terletak di Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur (Kutim).

Dalam pemaparannya, Sutomo berharap pembangunan penanggulangan bencana banjir di wilayah tersebut dapat segera dimulai. Namun, hingga saat berita ini dilansir, proyek ini masih menunggu izin penggunaan lahan hutan.

“Saya berharap penanggulangan banjir, pengendalian banjir di Suka Rahmat itu sudah dimulai tapi ternyata masih terkendala izin pakai kawasan hutan,” paparnya.

Menurut Sutomo, bencana banjir yang melanda Kota Bontang sebagian besar disebabkan oleh limpahan air dari Kabupaten Kutai Timur yang masuk ke wilayah Bontang. Oleh karena itu, ia telah mengupayakan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan banjir dalam beberapa tahun terakhir.

“Karena air dari Bontang itukan kiriman dari Kutai Timur (Kutim), kiriman masuk ke Bontang, makanya kita sudah beberapa tahun terakhir ini memperjuangkan itu, dan itu tahun ini mungkin clear izinnya dengan studi kelayakannya,” terang Sutomo.

Dalam penjelasannya, ia mengungkapkan bahwa pada tahun 2024, rencananya akan dilakukan persiapan lebih lanjut, dan di tahun 2025, tahap awal pengerjaan infrastruktur pengendalian bencana banjir di Desa Suka Rahmat akan dimulai.

“Di tahun 2024 masih perencanaan, 2025 mungkin baru mulai pengerjaan pengendali banjir di Suka Rahmat itu. Itu nanti dibangun bendungan untuk menanggulangi banjir,” tutupnya.

Wujudkan Kota Taman yang Bebas Banjir di Masa Depan

Sutomo Jabir tidak hanya berbicara tentang penanggulangan banjir sebagai sebuah proyek infrastruktur semata, tetapi juga mengampanyekan visi jangka panjang yang lebih luas. Ia memiliki tekad kuat untuk mewujudkan Kota Bontang sebagai kawasan yang bebas dari ancaman bencana banjir, dimana warga dapat hidup dengan aman dan nyaman.

Perlu adanya kolaborasi antara seluruh lapisan masyarakat, pemangku kepentingan, dan pemerintah provinsi untuk mewujudkan visi bersama, yaitu Kota Taman bebas bencana banjir, asri dan nyaman. Dengan upaya kolektif dan tekad yang kuat, Kota Bontang dapat mengatasi tantangan bencana banjir ini di tahun-tahun yang akan datang.

Dukungan Masyarakat dan Kolaborasi Antar Instansi dalam Penanggulangan Banjir

Perjuangan Sutomo Jabir tidak hanya melibatkan langkah-langkah pemerintah dan institusi terkait, tetapi juga mengandalkan dukungan aktif dari masyarakat. Masyarakat Bontang diharapkan dapat turut serta dalam upaya pencegahan banjir melalui kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan, sistem drainase yang baik, dan partisipasi aktif dalam program-program pengurangan risiko bencana banjir.

Tak hanya itu, kolaborasi yang erat antara berbagai instansi pemerintah juga dianggap penting dalam penanganan permasalahan banjir ini. Koordinasi yang baik antara pemerintah kota, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten dapat memberikan kontribusi positif dalam merancang dan melaksanakan solusi yang holistik dan berkelanjutan.

Bersama-sama Menanggulangi Bencana Banjir di Bontang

Pemerintah provinsi bersama-sama dengan Sutomo Jabir telah mengidentifikasi berbagai langkah konkret yang akan diambil untuk mengatasi bencana banjir di Bontang. Salah satu solusi inovatif yang direncanakan adalah pembangunan bendungan di Desa Suka Rahmat. Bendungan ini diharapkan dapat menjaga keseimbangan aliran air, mencegah limpahan yang berlebihan, dan mengurangi dampak bencana banjir.

Selain itu, pendekatan terpadu akan diterapkan dalam pengelolaan bencana banjir. Langkah ini mencakup pengembangan sistem drainase yang lebih efisien, pemeliharaan sungai dan saluran air, serta peningkatan kapasitas tanggul.

Dengan menggabungkan teknologi modern dan pengetahuan lokal, upaya ini diharapkan dapat memberikan solusi berkelanjutan dalam menghadapi ancaman bencana banjir. Perjuangan Sutomo Jabir dalam penanggulangan bencana banjir di Kota Bontang adalah contoh nyata komitmen seorang pemimpin dalam menghadapi tantangan lingkungan yang serius.

(DPRDKaltim//RAH)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More