Limapuluh kota, jurnalkaltim.com – Berbagai Upaya PLN terus dilakukan di Kabupaten Limapuluh Kota setelah mengalami banjir dan longsor. Ada puluhan ribuan pelanggan yang terdampak bencana dan kini sedang dalam proses normalisasi listrik di sejumlah wilayah.
Jumlah Pelanggan dan Garda yang Terdampak Bencana Banjir
Upaya PLN benar-benar diperlukan oleh para pelanggan di Kabupaten Limapuluh Kota. Sebelumnya, PLN telah memadamkan unit Induk Distribusi Sumatera Barat memulihkan jaringan listrik masyarakat di Pintu Angin – Pangkalan Kabupaten Lima Puluh Kota.
Upaya itu dilakukan pada hari Selasa (26/12) dini hari atau saat terjadi banjir dan longsor di Limapuluh Kota. Menurut General Manager PLN UID Sumbar, Eric Rossi Priyo Nugroho mengatakan, bahwa ada ribuan pelanggan yang terdampak bencana tersebut.
“Hingga Rabu 27 Desember pukul 12.00, listrik untuk 4.727 pelanggan terdampak bencana sudah berhasil dinormalkan kembali,” kata Eric
Eric juga menyebutkan, kondisi jaringan pasca banjir dan longsor di Limapuluh Kota hingga kini masih dalam proses pemantauan. Dalam satu jaringan ini melayani 71.871 pelanggan dan panjangnya mencapai 750 Kms.
Upaya PLN Tangani Jaringan Listrik di Limapuluh Kota
Menanggapi masalah tersebut, upaya PLN setempat ini langsung gerak cepat untuk memulihkan 99% pasokan listrik setelah terjadinya banjir dan longsor. Bencana alam ini merusak berbagai alat kelistrikan dari PLN. Terbukti, ada 44 unit kerusakan mulai dari gardu, tiang listrik dan kWh meter milik pelanggan.
“Total gardu PLN yang terdampak pada bencana tersebut sebanyak 44 unit. Saat ini sisa tiga gardu yang masih dalam kondisi padam dan terus kita lakukan recovery. Kami juga terus memantau kondisi terkini pasca banjir,” kata Eric.
Lalu, PLN UID yang ada di Sumatera Barat mencatat masih ada 99 pelanggan yang kondisi rumahnya masih padam. Ini terjadi karena lokasinya masih tergenang air akibat banjir dan longsor. Sehingga, para petugas tidak bisa mengakses untuk melakukan perbaikan listrik.
Selain itu, upaya PLN juga berkoordinasi dengan pemerintah setempat. Pihaknya meminta salah satu petugas untuk menyalakan sistem secara bertahap agar keselamatan warga masih tetap terjaga.
Eric menyampaikan, masyarakat dihimbau untuk mematikan instalasi listrik ketika rumahnya sedang tergenang air. Upaya lain juga bisa dengan mencabut stop kontak dan segera melaporkan ke petugas melalui aplikasi PLN Mobile.
Referensi : Antara News, Padek Jawa Pos.