Samarinda, Jurnalkaltim.com – Pertumbuhan Signifikan Penggunaan QRIS di Kalimantan TimurPada triwulan pertama tahun 2024, Kalimantan Timur (Kaltim) mencatat pertumbuhan yang mengesankan dalam penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), menurut data yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI) Kaltim.
Jumlah pengguna QRIS di wilayah tersebut meningkat secara signifikan sebesar 70,35 persen (year-on-year/yoy), mencapai 744.469 pada triwulan pertama tahun ini. Ini merupakan lonjakan dari 437.026 pengguna pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Tak hanya itu, jumlah pedagang yang menggunakan QRIS juga mengalami kenaikan yang mencolok, dengan pertumbuhan sebesar 36,46 persen (yoy) pada triwulan I 2024. Sebanyak 501.456 pedagang menggunakan QRIS, meningkat dari 367.470 pedagang pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Kepala Perwakilan BI Kaltim, Budi Widihartanto, menyampaikan bahwa nominal transaksi QRIS mencatat lonjakan yang mengesankan sebesar 206 persen (yoy) pada triwulan pertama tahun ini.
Total nominal transaksi QRIS mencapai Rp 1,68 triliun, meningkat dari Rp 0,55 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
“Volume transaksi QRIS juga mengalami pertumbuhan yang signifikan, meningkat sebesar 191 persen (yoy) pada triwulan I 2024, dengan jumlah transaksi mencapai 10,66 juta, dibandingkan dengan 3,66 juta transaksi pada triwulan I 2023,” ungkap Budi dalam wawancara dengan wartawan pada medio Mei 2024.
Budi juga menambahkan bahwa aliran uang tunai di Kaltim pada triwulan pertama tahun 2024 menunjukkan posisi net inflow.
Nilai uang tunai yang masuk ke Bank Indonesia (inflow) mencapai Rp 1,91 triliun, sedangkan yang disalurkan (outflow) sebesar Rp 0,22 triliun.
“Dalam triwulan pertama tahun 2024, transaksi kas tunai di Kaltim mencatat posisi net inflow sebesar Rp 1,69 triliun,” tandasnya. (AUL)
