Jawa Barat, jurnalkaltim.com – Bencana hidrometeorologi yang berupa banjir dan tanah longsor terus terjadi di Jawa Barat. Hingga detik ini, sudah ada beberapa tempat seperti Bandung dan Cimahi yang mengalami bencana alam. Melihat kondisi ini, BMKG menjelaskan penyebab utama terjadinya bencana.
Tempat Terjadi Bencana Hidrometeorologi di Jawa Barat
Jawa Barat mengalami bencana tanah longsor di berbagai titik diantaranya, Bandung, Cimahi dan Purwakarta. Pada Selasa (26/12) pukul 13.00 WIB, terjadi banjir di Kelurahan Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot dan Kampung Blok Hawu, Cigondewah Hilir, Kecamatan Margaasih, Kota Bandung.
Lalu pada siang harinya, banjir juga terjadi kawasan pertigaan Cigugur Tengah-Cimindi, Jalan Mahar Martanegara, Cimahi akibat luapan Sungai Liputri. Terbaru, ada bencana tanah longsor pada pukul 13.10 WIB di Desa Salam Mulya, Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta.
Akibat bencana hidrometeorologi ini berdampak pada tumbangnya pohon karet dan satu rumah warga mengalami kerusakan. Selain itu, ada juga tiang PJU yang roboh dan menimpa mobil warga di kawasan Kota Bandung.
Pendapat BMKG Atas Bencana Hidrometeorologi
Menurut Deputi Bidang Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Guswanto mengatakan, jika penyebab bencana banjir dan tanah longsor karena hujan. Menurut perkiraan BMKG, bencana dipicu oleh hujan yang intensitasnya mulai lebat hingga ekstrem.
“Curah hujan terukur hingga 28,8 mm/jam pada periode pukul 15.40 – 16.40 WIB di Stasiun Geofisika Bandung, curah hujan 70 mm/jam pada pukul 15.30 – 16.30 di Cimahi, dan terukur 56,8 mm/jam pada pukul 14.00 – 15.00 di Purwakarta,” tutur Guswanto.
Selain itu, Guswanto juga mengingatkan, provinsi Jawa Barat dalam waktu sepekan kedepan masih ada potensi hujan. Menurutnya, intensitas curah hujan mulai dari sedang hingga lebat, khususnya pada siang atau malam hari. Kemungkinan terburuk, hujan juga akan disertai dengan angin kencang dan petir.
Untuk itu, BMKG terus mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada akan bencana hidrometeorologi yang akan terjadi. Himbauan ini dikhususkan untuk warga yang ada di daerah yang curam, rawan longsor dan banjir.
Selain itu, BMKG juga meminta, untuk mengurangi jarak pandang dan dampak lain dari bencana, seperti jalan licin, pohon tumbang dan yang lainnya. Pihaknya juga meminta masyarakat untuk mengakses informasi terbaru dari BMKG baik di situs resmi atau aplikasi.
Sumber : Antaranews, Sudut Pandang.