Samarinda, Jurnalkaltim.com – Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur, Agus Hari Kesuma, melalui Kepala Bidang (Kabid) Pembudayaan Olahraga, A.A Bagus Surya Saputra Sugiarta, turut menyoroti berbagai usaha yang perlu dilakukan dalam memberikan dukungan terhadap usaha pembudayaan olahraga di Benua Etam.
Kebutuhan Pembudayaan Olahraga di Provinsi Kalimantan Timur
Di dalam pernyataannya, A.A Bagus Surya Saputra Sugiarta menyatakan bahwa salah satu dari indikator sebuah keberhasilan kegiatan upaya pembudayaan olahraga bisa dilakukan melalui penyelenggaraan berbagai acara kejuaraan.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Pembudayaan Olahraga, A.A Bagus Surya Saputra Sugiarta, salah satu tujuan yang paling penting dari upaya pelaksanaan event – event kejuaraan tersebut adalah tak hanya memberikan wadah bagi para atlet, namun diharapkan juga mampu meningkatkan minat dan ketertarikan masyarakat pada sektor olahraga secara keseluruhan.
“Dispora Kaltim telah mengambil langkah-langkah konkret dengan mengadakan berbagai kegiatan, seperti pembinaan pusat pendidikan dan pelatihan pelajar, kegiatan olahraga tingkat pelajar, serta berbagai inisiatif lainnya,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pembudayaan Olahraga, A.A Bagus Surya Saputra Sugiarta.
“Kami melakukan penilaian terhadap Sistem Deteksi Dini (SDI), melakukan inventarisasi terkait permasalahan olahraga, seperti minat masyarakat terhadap olahraga. Kami juga aktif dalam melakukan pelatihan terhadap Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang olahraga masyarakat tradisional dan pembinaan olahraga disabilitas,” lanjutnya kembali.
A.A Bagus Surya Saputra Sugiarta sebagai Kepala Bidang (Kabid) Pembudayaan Olahraga menyebutkan pihaknya telah melakukan berbagai upaya yang perlu dilakukan. Pihak Dispora (Dinas Pemuda dan Olahraga) Provinsi Kalimantan Timur turut mengadakan event pemberian penghargaan, pemilihan duta olahraga dan juga memberikan bonus pada atlet olahraga yang berhasil mengukir berprestasi pada tingkat nasional ataupun internasional.
Di tahun 2023 kali ini, Dispora Kaltim bertanggung jawab dalam menyelenggarakan kejuaraan nasional angkat besi antar Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar/Daerah dan Sekolah Khusus Olahraga (PPLP/PPLPD dan SKO).
Kejuaraan ini berlangsung di Kantor Dispora (Dinas Pemuda dan Olahraga) Provinsi Kalimantan Timur, yang terletak di Kompleks Gelora Kadrie Oening, kota Samarinda, pada akhir bulan Mei 2023 lalu, di mana provinsi Kalimantan Timur menjadi pihak penyelenggara atau tuan rumah.
Tidak hanya itu saja, pihak Dispora (Dinas Pemuda dan Olahraga) Provinsi Kalimantan Timur juga turut menyelenggarakan kejuaraan pada cabang olahraga sepatu roda dan juga panjat tebing untuk tingkat pelajar seluruh provinsi Kalimantan Timur pada September kemarin di GOR Kadrie Oening.
A.A Bagus Surya Saputra Sugiarta kembali menambahkan bahwa pihak Dispora (Dinas Pemuda dan Olahraga) Provinsi Kalimantan Timur juga sudah melaksanakan beberapa kegiatan yang berkaitan dengan upaya peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia), termasuk melakukan pelatihan khusus untuk para wasit serta para juri kungfu tradisional. Ditambah lagi dengan kehadiran berbagai kegiatan rutin yang berkaitan dengan cabang olahraga disabilitas.
Pemahaman Pembudayaan Olahraga dalam Lingkup Kepemerintahan
Upaya pembudayaan olahraga sendiri sudah diatur dalam Peraturan Menpora (Menteri Pemuda dan Olahraga) Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Laksana Kementerian Pemuda Olahraga. Adapun pembudayaan olahraga dalam lingkup pemerintahan mempunyai tanggung jawab untuk menyusun perumusan kebijakan dan melakukan koordinasi serta tindakan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan pada bidang pembudayaan olahraga.
Pembudayaan olahraga sendiri ikut membantu menyusun standar, norma, prosedur hingga kriteria dalam pelaksanaan olahraga. Pembudayaan olahraga juga turut membantu pemberian pengetahuan serta bimbingan teknis serta supervise, ikut memantau, menganalisis, mengevaluasi dan melaporkan kemajuan dan kejadian olahraga, melengkapi aturan dan ketentuan administrasi dari sebuah olahraga dan juga melaksanakan berbagai fungsi lainnya yang diperlukan.
Mengingat pembudayaan sendiri adalah proses panjang penumbuhan kebiasaan hingga terbiasa dilakukan sehari – hari, tentunya dalam usaha membudayakan olahraga sendiri membutuhkan proses panjang yang tidak bisa langsung tuntas dalam waktu singkat. Maka daripada itu, diperlukan upaya dan usaha yang konsisten dalam menjalankan fungsi pembudayaan olahraga di Benua Etam.
(RA/ADV/DISPORAKALTIM)