24.4 C
Samarinda
Kalimantan TimurSamarindaSMAN 16 Samarinda Dikunjungi Universitas dari Jerman untuk Observasi

SMAN 16 Samarinda Dikunjungi Universitas dari Jerman untuk Observasi

banner disdikbud

Samarinda, JURNALKALTIM.com – SMAN 16 Samarinda mendapat kesempatan menjadi tuan rumah program observasi pembelajaran, yang merupakan kerja sama antara Universitas Mulawarman dan University of Bayreuth Jerman. Kerja sama ini meliputi pengamatan proses pembelajaran di lingkungan kelas, khususnya dalam mata pelajaran Kimia. Dr. Walter Wagner, Akademischer Direktor dari University of Bayreuth, menjadi narasumber dalam kunjungan tersebut.

Tanggapan SMAN 16 Samarinda

“Kami telah dipilih sebagai tempat observasi pembelajaran mereka, terutama dalam bidang mata pelajaran Kimia,” ungkap Abdul Rozak selaku Kepala Sekolah dari SMAN 16 Samarinda.

Rozak pun menyatakan kebahagiannya atas keputusan Universitas Mulawaran yang menunjuk sekolahnya untuk menjadi tuan rumah dalam kunjungan observasi pembelajaran kelas yang dilakukan oleh University of Bayreuth Jerman tersebut.

observasi pembelajaran, kunjungan University of Bayreuth German
University of Bayreuth German Melakukan Observasi Pembelajaran di SMAN 16 Samarinda

Rozak juga menambahkan, hal ini merupakan kesempatan yang berharga bagi para siswa di SMAN 16 Samarinda.

“Tentu saja, ini merupakan kesempatan yang berharga bagi siswa-siswa SMAN 16 Samarinda. Meskipun hanya sebentar, observasi pembelajaran kelas ini juga akan menambah pengalaman kami, terutama dalam berinteraksi dengan pihak dari luar negeri,” ujar Rozak.

Lebih lanjut, Rozak berharap agar kerja sama antara SMAN 16 Samarinda dan Universitas Mulawarman dapat berlanjut. Setidaknya, melalui program ini, dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dari berbagai aspek. “Saya berharap agar semangat belajar siswa-siswa tetap terjaga, dan kita dapat memiliki kunjungan semacam ini lagi di masa yang akan datang,” tambahnya.

Hasil Obserasi Pembelajaran dari University of Bayreuth Jerman

Sementara itu, Dr. Walter Wagner, Akademischer Direktor dari University of Bayreuth, juga memberikan penilaiannya terhadap proses observasi dan pembelajaran di SMAN 16 Samarinda. Menurutnya, aktivitas pembelajaran di SMAN 16 Samarinda sudah menunjukkan hasil yang baik dan positif. Seluruh kegiatan di sekolah pun sudah membantu siswa-siswi untuk mengembangkan potensi terbaik mereka

“Pembelajaran berjalan sangat baik, para siswa menunjukkan tingkat motivasi yang tinggi untuk belajar, dan mereka berusaha keras untuk memahami materi yang diajarkan oleh guru,” ungkap Walter. Bahkan tidak hanya para siswa yang memberikan antusiasme dan hasil positif dalam observasi ini, para guru pun turut menjalankan tugas dengan sangat baik.

Diketahui bahwa Walter beserta lima mahasiswa lainnya dari University of Bayreuth Jerman menjalankan tiga program dalam kerjasama ini, yaitu kunjungan ke sekolah, observasi dan mengajar, serta menjadi narasumber dalam kuliah tamu di Universitas Mulawarman. Program observasi ini dilakukan untuk dapat mengukur dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran sekolah-sekolah di Samarinda.

Mengenal Program Observasi Pembelajaran di Sekolah

Program observasi pembelajaran merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan cara melakukan suatu pengamatan secara langsung di lingkungan sekolah. Tujuan dilakukannya observasi ini adalah untuk menambah wawasan terkait proses pembelajaran, kebutuhan sarana-pasarana (sarpras), kinerja guru dan kepala sekolah, serta melihat kompetensi peserta didik di sekolah tersebut.

Selain itu, observasi pembelajaran ini juga dilakukan untuk mengukur apakah kultur dan karakteristik sekolah tersebut sudah sesuai untuk siswa-siswi yang berada di dalamnya. Hal ini juga dapat dilihat melalui program-program yang dihadirkan oleh sekolah tersebut, termasuk untuk kegiatan ekstrakurikuler maupun intrakurikuler. Kultur ini juga dapat menciptakan prestasi bagi sekolah tersebut.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI sendiri sejak tahun 2017 lalu memiliki program observasi pembelajaran yang bernama Asesmen Nasional Berbasis Komputer yang dilaksanakan serentak di beberapa sekolah seluruh Indonesia. Dari ANBK ini lah pemerintah melakukan observasi, evaluasi, dan perbaikan dengan cara pemetaan mutu pendidikan di sekolah-sekolah. 

Oleh karena itu, program observasi pembelajaran serupa yang dilakukan oleh pihak di luar pemerintah, terutama kampus dan universitas seperti ini, penting untuk dilakukan. Bahkan program ini dapat diwajibkan pada sekolah-sekolah tinggi lainnya. Selain sebagai bentuk kontribusi universitas, hal ini baik untuk dilakukan sebagai sarana pembelajaran oleh para mahasiswa.(MUH/ADV/DISDIKBUDKALTIM).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More