Samarinda, Jurnalkaltim.com – Tim Search and Rescue (SAR) Kota Samarinda menghentikan pencarian Fahri, anak yang tenggelam di Sungai Mahakam, tepat di sebelah Teluk Lerong Garden, Jalan RE Martadinata. Penghentian ini diumumkan oleh Koordinator Unit Siaga SAR Samarinda, Riqi Efendi, pada Jumat (28/6/2024) sore.
Riqi menyampaikan bahwa pencarian bocah berumur 13 tahun tersebut telah memasuki hari ketujuh sejak operasi dimulai. Tim SAR telah melakukan penyisiran dengan radius lebih luas dari hari sebelumnya, mencapai 8 kilometer.
“Hari ini adalah batas akhir operasi SAR sesuai SOP dan undang-undang nomor 29 tahun 2014. Pencarian dihentikan karena tidak ada tanda-tanda di lapangan. Kami menggerakkan seluruh unsur untuk melakukan patroli dan pemantauan di sekitar Kecamatan Anggana, tepatnya di Desa Sungai Meriam,” ujar Riqi.
Pencarian juga didukung penggunaan drone yang memantau udara setiap tiga jam. Namun, hingga pukul 15.30 WITA, hasil pencarian masih nihil.
“Jika sampai sore ini tidak ada hasil atau informasi penemuan, kami akan melakukan debriefing untuk menutup operasi SAR,” tambah Riqi.
Meskipun operasi resmi dihentikan, Riqi memastikan bahwa tindak lanjut akan tetap dilakukan. “Kami akan terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan pihak terkait, khususnya KPLP distrik navigasi kepanduan. Kami akan menginformasikan kepada kapal-kapal yang melintas di Sungai Mahakam untuk melaporkan jika ada penemuan korban,” ujarnya.
Riqi juga mengungkapkan bahwa cuaca yang tidak menentu menjadi kendala utama selama pencarian. Selain itu, arus sungai yang kuat dan aktivitas kapal yang tinggi juga menjadi tantangan bagi tim SAR gabungan.
“Dari hari pertama hingga ketujuh, cuaca sering tidak menentu. Kami harus berhenti demi keselamatan tim,” tandasnya. “Kami mengingatkan tim untuk tidak terlalu dekat dengan kapal yang melintas karena dikhawatirkan terseret arus kapal,” sambungnya.
Dengan ditutupnya operasi pencarian terhadap Fahri, Tim SAR tetap memantau informasi mengenai korban yang hilang. “Kami siap untuk melakukan evakuasi jika ada informasi baru mengenai korban yang hilang,” tutupnya. (AUL)