23.5 C
Samarinda
Kalimantan TimurSamarindaBudgos Ajak Ratusan Driver Ojol Gelar Aksi Demo di Depan Kantor Gojek...

Budgos Ajak Ratusan Driver Ojol Gelar Aksi Demo di Depan Kantor Gojek Samarinda

SAMARINDA, JURNALKALTIM.com – Demo Gojek terjadi lagi. Ratusan driver ojek online (ojol) yang tegabung dalam Bubuhan Driver Gojek Samarinda (Budgos) melakukan aksi demo di depan Kantor Gojek Samarinda di Jalan Mulawarman pada Senin, 24/7/2023. Aksi demonstrasi ini dilakukan untuk menyuarakan sejumlah tuntutan mengenai sistem dan kesejahteraan para driver ojol kepada pihak Gojek Indonesia.

Para driver merasa ada beberapa masalah yang perlu diatasi oleh pihak Gojek agar mereka bisa bekerja dengan lebih baik dan mendapatkan perlakuan yang adil dan penghasilan layak. Ketua Budgos, Ivan Jaya, menjelaskan bahwa aksi demo ini adalah bentuk protes atas perasaan ketidakadilan yang dialami oleh para driver Gojek di Samarinda.

“Kami berharap mendapatkan penghasilan yang layak dan sesuai dengan kerja keras,” pintanya.

Aksi demonstrasi berlangsung dari pukul 09.00 WITA hingga 12.00 WITA, di mana para driver ojek online menyampaikan beragam protes. Mereka berharap agar tercipta keadilan dalam sistem kerja untuk mendukung kesejahteraan para driver Gojek di Kota Tepian, bahkan di seluruh Indonesia.

Keluhan Driver Ojol Mengenai Program Doubel Order GoFood degan Fitur Mode Hemat

Driver ojol  ingin menyuarakan tuntutan-tuntutan mereka terkait sistem yang digunakan oleh Gojek dan juga perihal kesejahteraan mereka sebagai pengemudi ojek online. Tuntutan ini mencakup berbagai hal, seperti peningkatan tarif yang adil, perbaikan sistem kerja, dan perhatian lebih terhadap kondisi para driver.

Salah satu tuntutan utama adalah meminta pihak aplikasi untuk memperbaiki jarak penjemputan order. Mereka menginginkan agar jarak penjemputan order pada seluruh layanan yang diterima oleh mitra driver Gojek diubah, sehingga tidak terlalu jauh dari titik penjemputan.

Dampak dari radius penjemputan yang jauh juga berpengaruh pada orderan Gofood/Gobiz, di mana membuat driver menempuh jalan lebih lama, sehingga berdampak pada konsumen yang lebih lama lagi untuk menerima pesanannya. Akibatnya, pelanggan seringkali mengeluh dan memberikan rating yang buruk kepada driver, padahal masalahnya bukan dari driver itu sendiri, melainkan dari sistem yang ada.

Selain itu, para Gojek Driver juga menginginkan evaluasi tarif untuk program double order dengan fitur hemat. Tarif sebesar Rp2 ribu dianggap tidak sesuai dan dianggap kurang manusiawi, mengingat pekerjaan yang mereka lakukan cukup berat dan mengharuskan mereka melakukan perjalanan yang panjang.

Ivan Jaya, Ketua Budgos Ajukan Enam Tuntutan untuk Gojek Indonesia

Dengan melakukan aksi demo ini, para driver berharap agar pihak Gojek mendengarkan keluhan dan aspirasi mereka. Melalui Ivan Jaya sebagai Ketua Budgos, Mereka ingin terjadi perubahan positif dalam sistem dan perlakuan terhadap para driver agar kehidupan mereka sebagai mitra Gojek dapat lebih baik dan lebih berkelanjutan.

  1. Perubahan jarak penjemputan orderan agar tidak terlalu jauh dari posisi driver. Jarak penjemputan yang terlalu jauh menyebabkan kerugian biaya bahan bakar dan meningkatkan resiko kecelakaan kerja.
  2. Evaluasi program double order Gofood dengan fitur mode hemat. Tarif ongkir yang hanya Rp 2.000 dianggap tidak sesuai dengan beban kerja dan rute pengantaran yang seringkali tidak searah.
  3. Pemberian tambahan biaya ongkir untuk layanan Gofood dengan nominal pesanan di atas Rp 200.000. Driver merasa dirugikan dari banyak sisi, yakni waktu, beban kerja, modal, hingga kapasitas muatan.
  4. Mempertimbangkan kebijakan lonjakan tarif ongkir saat terjadi kondisi cuaca hujan dan kondisi tertentu lainnya.
  5. Pengalokasian orderan secara adil dan merata kepada seluruh driver Gojek Samarinda. Agar tidak ada akun yang sepi orderan.
  6. Menjalankan Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 1001 Tahun 2022 mengenai biaya sewa penggunaan aplikasi dengan presentasi paling tinggi 15% dan biaya penunjang kesejahteraan mitra pengemudi paling tinggi 5%.

Respon Kordinator Gojek Indonesia Timur terhadap peserta Demo Gojek: Keputusan Tidak Bisa Wilayah Regional Saja

Menanggapi tuntutan dari para driver Gojek Samarinda, Gusti sebagai regional coordinator East Indonesia dari PT Gojek menyatakan bahwa semua tuntutan akan dibahas dalam rapat dengan pimpinan perusahaan. Setelah rapat selesai, ia berencana untuk mengundang teman-teman driver untuk berpartisipasi dalam sebuah pertemuan (kopdar).

Gusti pun menjelaskan bahwa sebagai perusahaan nasional, Gojek perlu mengimplementasikan regulasi yang berlaku secara menyeluruh di seluruh Indonesia dan tidak bisa diambil keputusan sesuai regional saja.

“Regulasi di Gojek harus tetap konsisten dan merata di seluruh wilayah, tidak bisa berbeda di wilayah regional saja,” jelasnya.

Semoga aksi demo ini dapat memberikan dampak positif dan membuka dialog yang konstruktif antara pihak Gojek dan para driver, sehingga solusi yang baik dan saling menguntungkan dapat ditemukan untuk kebaikan bersama.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More