Samarinda, JURNALKALTIM.com – Sejumlah sekolah-sekolah di Provinsi Kalimantan Timur, tidak terkecuali SMA 8 Kota Samarinda, mengencangkan upayanya untuk meningkatkan penerapan nilai-nilai Pancasila di kalangan pelajar.
Upaya ini dilakukan melalui penerapan Program P5 Kurikulum Merdeka. Dalam program ini, para pelajar diarahkan untuk mengerjakan proyek-proyek tertentu bersama kelompoknya. Melalui kegiatan ini, para pelajar akan menjadi lebih paham tentang topik atau proyek yang dipilih.
Program P5 Kurikulum Merdeka Menekankan Penilaian Kualitatif
Beberapa sekolah di Provinsi Kalimantan Timur tengah gencar menerapkan Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Kurikulum Merdeka di sekolahnya. Tidak ketinggalan SMA Negeri 8 Kota Samarinda yang turut melaksanakan proyek P5 untuk mengupayakan peningkatan terhadap nilai-nilai Pancasila yang terdapat dalam diri para pelajar.
Berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nomor 56/M/2022, Program P5 Kurikulum Merdeka ini merupakan kegiatan kokurikuler dalam bentuk proyek yang dirancang untuk memperkuat upaya pencapaian kompetensi pelajar.
Selain itu, program ini juga sebagai upaya untuk menciptakan karakter pelajar sesuai dengan profil pelajar pancasila yang penyusunannya berlandaskan pada Standar Kompetensi Lulusan.
Kegiatan kokurikuler sendiri merupakan suatu kegiatan dimana aktivitas pembelajaran para pelajar dilakukan untuk penguatan, pendalaman, dan pengayaan terhadap suatu mata pelajaran yang telah diberikan dan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas atau intrakurikuler.
Di dalam kegiatan proyek yang termasuk ke dalam Program P5 Kurikulum Merdeka ini, para pelajar diberikan kesempatan untuk mempelajari secara mendalam tentang tema-tema atau isu penting sekitar yang sengaja dibahas.
Beberapa contoh dari tema maupun isu penting tersebut meliputi isu perubahan iklim, emisi karbon, anti radikalisme, isu kesehatan mental, keanekaragaman budaya, kegiatan wirausaha, teknologi, dan kehidupan dalam berdemokrasi.
Selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Kota Samarinda, Nurhayati menerangkan secara tegas bahwa Program P5 Kurikulum Merdeka ini memiliki tujuan untuk memperkaya para pelajar dengan pembekalan berbagai keterampilan.
Dimana Program P5 Kurikulum Merdeka ini diusung dengan lebih menekankan kepada suatu penilaian yang bersifat kualitatif dibandingkan dengan pemberian nilai berupa angka atau skor dalam rapor para pelajar.
“Rapornya bukan berisi nilai, jadi sifatnya kualitatif,” jelas Nurhayati.
Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Nurhayati, Program P5 Kurikulum Merdeka ini pelaksanaannya turut melibatkan peran guru sebagai tenaga pengajar dan pendamping serta fasilisator dalam memberikan pengarahan terhadap para pelajar dalam berbagai kegiatan proyek yang dapat dipilih sendiri oleh pelajar.
Proyek yang dimaksud antara lain seperti pembuatan batik, pengaplikasian eco green, eco enzym, sampai kepada kegiatan yang berhubungan dengan kewirausahaan. Dimana para pelajar ini akan tergabung dalam bentuk kelompok-kelompok dan ditugaskan untuk mengerjakan salah satu proyek secara spesifik.
Penguatan Pemahaman Melalui Program P5 Kurikulum Merdeka
Lebih lanjut, Nurhayati menjelaskan bahwa setelah berbagai proyek telah ditentukan, maka pihak sekolah akan memberikan fasilitas kepada pelajar dengan menghadirkan seorang pembicara yang berasal dari instansi terkait proyek atau isu tertentu.
Lalu selanjutnya, para pelajar akan berdiskusi dan pembicara tersebut akan memberikan pemahaman yang jauh lebih mendalam terkait dengan proyek atau isu yang sudah pelajar pilih.
Seperti yang dicontohkan oleh Nurhayati, pihak sekolah menghadirkan pembicara yang didatangkan langsung dari pelaksana teknis Balai Badan Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) dengan membahas mengenai pembuatan suatu jenis makanan yang higienis dan juga sehat.
Kemudian, yang menjadi tahap selanjutnya adalah akan didatangkan pula pemateri yang lainnya untuk memberikan pemahaman secara lebih lanjut dan mendalam. Dan praktik Program P5 Kurikulum Merdeka ini memang merupakan sistem yang dilakukan secara bertahap.
Pihak sekolah SMA 8 Samarinda turut menghadirkan pembicara dari instansi terkait yang lain dengan tujuan untuk membagikan wawasan secara lebih mendalam tentang proyek yang sudah dipilih oleh para pelajar.
Dengan begitu, Program P5 Kurikulum Merdeka tersebut memang dirancang dengan bertahap untuk memberikan pemahaman kepada para pelajar dengan lebih luas mengenai topik yang telah dipilih.
Salah satu fokus utama yang ingin dicapai adalah memberikan inspirasi terhadap para pelajar untuk melakukan inovasi dalam sektor makanan tradisional yang pada kenyataannya semakin dilupakan oleh para generasi muda. (MUH/ADV/DISDIKBUDKALTIM)