26.1 C
Samarinda
Kalimantan TimurLakukan Studi Banding! Program IMD, Gerakan Ibu Hamil Sehat, AE Jadi Sasaran...

Lakukan Studi Banding! Program IMD, Gerakan Ibu Hamil Sehat, AE Jadi Sasaran Dinkes NTB

Kalimantan Timur, JURNALKALTIM.com – Perwakilan Dinkes NTB tengah melakukan studi banding terkait program Inisiasi Menyusu Dini (IMD), ASI Eksklusif (AE), dan Gerakan Ibu Hamil Sehat ke Dinkes Kaltim.

Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin menjelaskan bahwa kunjungan dari Dinkes NTB ini dilatarbelakangi oleh prestasi Kalimantan Timur yang kini menduduki peringkat keempat nasional dalam cakupan IMD. Hal ini membuat Kalimantan Timur dianggap sebagai contoh yang baik dan relevan untuk dijadikan acuan oleh NTB.

Peningkatan Kualitas Program Dinkes Kaltim, Khususnya Gerakan Ibu Hamil Sehat

Jaya Mualimin menyambut baik kunjungan dari NTB dan berharap pertukaran informasi dan pengalaman antarprovinsi ini dapat memperkaya pengetahuan kedua belah pihak. Khususnya dalam meningkatkan kualitas program-program kesehatan yang berkaitan dengan IMD, AE, dan kesehatan ibu hamil.

Keberhasilan Dinkes Kaltim dalam hal ini diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi Dinkes lain dalam meningkatkan pencapaian mereka dalam bidang kesehatan dan perawatan ibu dan anak.

“Kaltim kini menempati posisi keempat se-Indonesia untuk cakupan IMD. Keberhasilan itu membuat Dinkes NTB melakukan studi tiru di sini,” ucap Jaya Mualimin.

Jaya menekankan bahwa pencapaian luar biasa dalam program kesehatan di Kalimantan Timur merupakan hasil dari dedikasi para tenaga kesehatan di puskesmas. Di samping itu juga adanya dukungan dan kerja sama dengan dinas terkait, seperti Gubernur Kalimantan Timur, dan partisipasi aktif masyarakat, khususnya para ibu hamil dan suaminya.

90 Persen dari 188 Puskesmas Sudah Berhasil Melaksanakan Kelas Ibu Hamil

Dinas Kesehatan Kalimantan Timur mencatat bahwa dari total 188 puskesmas di wilayah tersebut, sekitar 90 persen diantaranya telah berhasil melaksanakan kelas ibu hamil. Program kelas ini telah berhasil menjangkau lebih dari 25 ribu ibu hamil dan suami, menunjukkan tingginya minat dan partisipasi dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat.

Program IMD, Gerakan Ibu Hamil Sehat, AE
Lakukan Studi Banding! Program IMD, Gerakan Ibu Hamil Sehat, AE Jadi Sasaran Dinkes NTB

Melihat pencapaian ini, Jaya Mualimin memiliki harapan tinggi bahwa melalui kelanjutan program kelas ibu hamil, cakupan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan Asi Eksklusif (AE) di Kalimantan Timur dapat terus meningkat, bahkan mencapai tingkat lebih dari 90 persen.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi dan komitmen dari semua pihak terlibat, termasuk pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, dalam mencapai sasaran kesehatan yang lebih optimal dan berkelanjutan di provinsi tersebut.

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merujuk pada praktik memberikan Air Susu Ibu (ASI) pertama kali kepada bayi yang baru lahir dalam satu jam pertama kehidupan. Hal ini dianggap sebagai langkah kritis dalam memberikan nutrisi dan kekebalan awal bagi bayi yang baru lahir.

Sementara itu, ASI Eksklusif (AE) mencakup praktik memberikan hanya ASI tanpa tambahan makanan atau minuman lain selama enam bulan pertama kehidupan bayi. Praktik ini mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal bayi, karena ASI menyediakan nutrisi yang lengkap dan kekebalan yang diperlukan pada tahap awal kehidupan.

Kedua inisiatif ini, IMD dan AE, menggarisbawahi pentingnya memberikan ASI secara eksklusif pada bayi selama periode awal kehidupan mereka, memberikan manfaat besar bagi kesehatan dan perkembangan optimal anak. Program-program ini juga sejalan dengan panduan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Kesehatan Dunia (UNICEF) dalam mendukung praktek pemberian ASI yang optimal.

Dinkes NTB Ungkap Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Anak di Sana Tinggi

Hamzi Fikri selaku Kepala Dinkes NTB menginformasikan tujuan kunjungan ini juga merupakan bagian dari upaya NTB untuk mengurangi angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan permasalahan gizi balita.

Saat ini, angka-angka tersebut masih tinggi jika dibandingkan dengan provinsi lain. Oleh karena itu, NTB berharap dapat memanfaatkan pembelajaran dari Kalimantan Timur untuk memperkuat dan meningkatkan program-program kesehatan, terutama terkait IMD dan AE di daerah mereka.

Dalam kesempatan tersebut, rombongan dari Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan kunjungan ke Puskesmas di Samarinda Seberang.

“Kami ingin melihat langsung bagaimana Kaltim berhasil mencapai angka IMD di atas 80 persen, dan AE di atas 60 persen. Saat ini, kami masih di bawah target nasional yaitu 50 persen,” ujar Hamzi Fikri.

Dialog ini menjadi kesempatan untuk berbagi pengalaman, pembelajaran, dan praktek terbaik terkait implementasi program-program kesehatan tersebut. (ADZ/ADV/DINKESKALTIM)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More