Samarinda, Jurnalkaltim.com – Program transmigrasi telah menjadi instrumen penting dalam upaya penyebarluasan pembangunan di Indonesia termasuk di wilayah Provinsi Kalimantan Timur. Peran program transmigrasi ini mengarah pada redistribusi populasi dari daerah yang padat ke daerah yang kurang padat dengan tujuan untuk meningkatkan pembangunan ekonomi, sosial, dan infrastruktur di daerah yang baru.
Program transmigrasi telah menjadi bagian penting dari upaya pemerintah pusat untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah dan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang belum dimanfaatkan sepenuhnya.
Program ini melibatkan pemindahan penduduk dari pulau yang padat seperti Jawa ke pulau-pulau lain di Indonesia yang memiliki lahan yang masih bisa dikembangkan.
Namun, program ini juga menghadapi tantangan karena terkadang menyebabkan ketidakseimbangan antara pendatang dan penduduk asli, kemudian masalah adaptasi, serta kurangnya infrastruktur dan layanan sosial di daerah tujuan.
Meskipun demikian, beberapa kasus program transmigrasi telah berhasil dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menyebarkan pengembangan ke daerah-daerah yang sebelumnya kurang terlayani.
Kepala Disnakertrans Kaltim Soroti Infrastruktur di Kawasan Transmigrasi
Rozani Erawadi, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kaltim, menegaskan bahwa kawasan transmigrasi perlu dilengkapi dengan fasilitas dasar yang mendukung, seperti sistem jalan yang baik, pasokan listrik yang memadai, sumber air bersih yang tersedia, serta sarana komunikasi yang memadai.
Menurutnya, penting bagi sebuah kawasan transmigrasi memiliki tenaga kerja berkualitas sehingga mampu memberikan dampak besar dalam sektor-sektor potensial, seperti pertanian, perkebunan, perikanan, dan pariwisata.
“Untuk mendukung ini, kami akan memberikan berbagai program pemberdayaan ekonomi, termasuk pelatihan, pendidikan, bantuan modal, dan fasilitasi pasar,” beber Rozani, belum lama ini.
Bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat, merupakan bagian yang sangat penting dalam rencana pembangunan kawasan transmigrasi yang diharapkan.
“Ini tujuannya menciptakan lingkungan yang harmonis dan sejahtera,” bebernya.
Rozani menyoroti hal ini karena sejalan dengan rencana Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang berencana membangun kawasan transmigrasi di Kota Bangun dan Tabang.
Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kalimantan Timur (Disnakertrans Kaltim) memberikan respon positif terhadap wacana tersebut, serta menganggap peran program transmigrasi sebagai alat krusial dalam menyebarkan pembangunan dan memberikan kesempatan kepada semua golongan masyarakat di seluruh Indonesia.
“Program transmigrasi ini telah berjalan sejak tahun 1950 dan memberikan kontribusi positif dengan berhasilnya pembangunan kawasan transmigrasi di berbagai daerah,” tegasnya.
Rozani berharap bahwa hadirnya kawasan transmigrasi di Kutai Kartanegara dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, baik yang berasal dari daerah asal maupun daerah tujuan transmigrasi.
“Kawasan transmigrasi diharapkan menjadi contoh dan inspirasi bagi daerah-daerah lain yang berminat mengembangkan program transmigrasi,” tutupnya. (NWL/ADV/DISNAKERTRANSKALTIM)
