KALIMANTAN TIMUR, JURNALKALTIM – Cabang olahraga (cabor) pencak silat Kalimantan Timur telah menunjukkan semangat juang yang luar biasa dan berhasil melaju ke zona medali dalam pra kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) di Solo, Jawa Tengah, yang berlangsung sekitar dua bulan lalu. Prestasi gemilang ini merupakan bukti nyata kegigihan atlet-atlet pencak silat Kaltim dalam persiapan menuju PON.
Prestasi Luar Biasa Pencak Silat Kalimantan Timur di PON Pra-Kualifikasi
Pelatih pencak silat Kalimantan Timur, Supiansyah, mengungkapkan bahwa dalam pra PON ini, tim Kaltim berhasil meloloskan lima kelas atlet, termasuk tiga kelas seni, sehingga totalnya ada delapan kelas yang berlaga. Namun, dengan tambahan Iqbal, jumlah kelas yang mereka wakili lebih banyak dibandingkan tahun lalu.
Supiansyah menjelaskan bahwa ditambah dengan Iqbal, semua jadi sembilan kelas dan memenuhi target. Pada PON XX Papua tahun lalu, tim Kalimantan Timur hanya bermain enam kelas.
Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kaltim sangat mengapresiasi perjuangan para atlet Bumi Etam ini. Capaian mereka melebihi ekspektasi awal, seperti yang diungkapkan oleh Wakil Ketua I Pengprov IPSI Kaltim.
“Karena, awalnya kami hanya menargetkan bisa meraih dua medali emas. Ternyata pada akhirnya, pencak silat kita bisa meraih tiga medali emas, plus wild card Iqbal,” jelas Ego Arifin, Wakil Ketua I Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kalimantan Timur (Kaltim).
Penerapan Regulasi Baru Membawa Keberhasilan
Keberhasilan ini tidak datang begitu saja, mengingat berbagai perubahan regulasi yang diterapkan pada pra-PON tahun ini. Pertama, penerapan yang bersifat nasional, yang merupakan hal baru. Sebelumnya, pra-PON pencak silat selalu diselenggarakan dengan pembagian wilayah.
Kedua, penerapan regulasi baru seputar sistem pertandingan di lapangan. Ego Arifin menjelaskan bahwa ia mengira perubahan ini akan memberatkan para atlet, namun ternyata atlet nyaman dengan ritme baru ini, sehingga bisa mempersembahkan medali lebih banyak dari yang ditargetkan di awal.
Dalam harapannya, prestasi ini dapat dipertahankan hingga saat berkompetisi di PON XXI/2024 di Aceh-Sumatera Utara.
“Tentu masih ada kekurangan di sana-sini. Karena itu, hasil ini akan dibicarakan dengan tim pelatih untuk dievaluasi dan dilihat apa yang perlu dibenahi.” tambah Ego dengan semangat.
Dengan pencapaian gemilang ini, Kalimantan Timur berpeluang untuk melampaui prestasi Papua dalam ajang PON selanjutnya. Selanjutnya, tim pencak silat Kaltim akan menjalani persiapan lebih intensif untuk PON XXI di Aceh dan Sumatera Utara. Supiansyah menyampaikan, “Kami begitu sampai di Samarinda bakal libur satu minggu, lalu setelahnya langsung start TC mandiri.”
Apresiasi untuk Atlet Pencak Silat Kaltim
Sementara itu, Wakil Ketua I Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kalimantan Timur (Kaltim), Ego Arifin, juga memberikan apresiasi atas pencapaian luar biasa IPSI Kaltim pada pra kualifikasi PON. Ego Arifin, yang mendampingi kontingen Kaltim sejak awal hingga meraih medali, sangat bangga dengan prestasi cabang pencak silat.
Pencak silat Kaltim berhasil meraih tiga medali emas, tiga medali perak, dan dua medali perunggu. Medali emas diraih oleh Fitri Mawarni dalam nomor tanding Kelas B putri, Alamsyah dalam Kelas B putra, dan Dinda dalam Kelas D putri.
Sementara itu, medali perak diraih oleh tim Beregu Putra, Nada dalam Kelas B Putra, dan Ricky dalam Kelas H Putra. Medali perunggu diraih dalam nomor kelas Seni Tunggal Putri dan Ganda Putri.
Medali Emas:
- Kelas B Putri: Fitri Mawarni
- Kelas B Putra: Alamsyah
- Kelas D Putri: Dinda Nuraida
Medali Perak:
- Tim Beregu Putra: Umar Abdul Latif, Hanif Prawira, dan Abdul Azis
- Kelas B Putra: M Fadli Nada Faiz
- Kelas H Putra: Ricky Sopyan Saputra
Medali Perunggu:
- Seni Ganda Putri: Handini Handayani dan Rizki Ragil Zulkifli
- Seni Tunggal Putri: Widia Astuti Rahmawati
Ego Arifin memberikan pujian atas semangat dan tekad tinggi atlet-atlet pencak silat Kaltim. Ia berharap pencapaian ini tidak hanya berhenti pada kualifikasi, tetapi juga akan dipertahankan terus hingga saat berlaga di PON Aceh dan Sumatera Utara pada tahun 2024 mendatang.
Kaltim telah menorehkan sejarah baru dalam dunia pencak silat Indonesia, dan semua mata kini tertuju pada performa mereka di PON mendatang. Semoga semangat juang dan kerja keras atlet pencak silat Kalimantan Timur terus berkobar demi mengharumkan nama daerah mereka dan Indonesia di kancah nasional.
(RA/ADV/DISPORAKALTIM)