BERAU, JURNALKALTIM.COM – Tim pemadam kebakaran BPBD Berau langsung meluncur menuju lokasi kebakaran di pemukiman masyarakat, yang berlokasi di Jalan Sari Kaya RT 3, Kelurahan Gunung Panjang, Kecamatan Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, pada awal bulan lalu. Diperkirakan kebakaran terjadi pada pukul 07.00 waktu setempat.
Kronologi Kebakaran 2 Bangunan Kontrakan
Karman, salah satu penghuni kontrakan, pertama kali mengetahui kebakaran saat sedang sarapan bersama istrinya. Ia menceritakan kronologi kebakaran tersebut diketahui olehnya. Diketahui bahwa asap keluar dari dinding dapurnya, namun saat diperiksa, ternyata api telah membesar dan melahap kamar Karman.
“Awalnya saya lihat asap keluar dari dinding dapur, ketika saya periksa, ternyata kamar saya sudah terbakar dan apinya sudah membesar,” jelas Karman.
Melihat situasi yang semakin genting, para penghuni berusaha secepat mungkin menyelamatkan barang-barang berharga mereka sebelum petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi. Semua berjalan begitu cepat, api semakin besar dan membakar 2 rumah yang berdekatan.
Aksi Pemadam Kebakaran Berau di Jalan Sari Raya
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Timur dengan cepat dan sigap merespon laporan yang diberikan warga untuk segera membantu dalam upaya pemadaman kebakaran yang terjadi di Jalan Sari Kaya, Berau.
Pasalnya, kebakaran tersebut terjadi pukul 07.00 WITA, saat penghuni rumah masih beraktivitas pagi di dalam rumah. Petugas dari BPBD Berau dan Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dalkarhutla) KPHK segerah dikerahkan ke lokasi kejadian untuk membantu memadamkan amukan api.
Analis Kebakaran Muda BPBD Berau, Askar Husairi, menjelaskan bahwa pihaknya mengerahkan tiga unit fire truck Damkar Posko Tanjung Redeb dan Dalkarhutla KPHP untuk melakukan tindakan pemadaman di lokasi kejadian. Menurut informasi yang diterima Askar, api berhasil dipadamkan setelah 1 jam dan menghanguskan dua rumah.
“Api berhasil dipadamkan satu jam kemudian setelah menghanguskan dua bangunan rumah,” ujarnya.
Dugaan awal mengindikasikan terjadinya arus pendek sebagai penyebab kebakaran, namun pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan lebih lanjut penyebab pasti insiden tersebut.
Ajun Komisaris Polisi (AKP) Surya Mulya, Kepala Kepolisian Sektor Tanjung Redeb, menyampaikan bahwa tim penyelidik sedang berusaha keras untuk mengumpulkan bukti dan keterangan dari para saksi. Ia menambahkan bahwa saat ini pihaknya belum bisa menginformasikan lebih lanjut penyebab pasti kebakaran tersebut.
Maraknya Kebakaran di Kabupaten Berau Awal Bulan Lalu
Selain 2 rumah kontrakan tersebut, pada minggu yang sama terjadi beberapa kebakaran lainnya di Kabupaten Berau. Hal ini berhasil menarik perhatian BPBD Berau, untuk segera mengantisipasi kejadian serupa di kemudian hari.
Kebakaran itu terjadi di tiga lokasi berbeda, yaitu Jalan Gunung Panjang, Jalan Gatot Subroto, Bedungan, dan kemudian di Teluk Bayur. Ketiga kebakaran tersebut menjadi pukulan bagi Kabupaten Berau.
Oleh karena itu, Nofian Hidayat, Kepala Kedaruratan dan Logistik BPBD Berau, mengungkapkan pentingnya pencegahan dan melakukan pengecekan secara berkala terhadap regulator kompor gas. Pepatah “lebih baik mencegah daripada mengobati” disampaikan oleh Nofian dalam merespon kejadian kebakaran yang dialami oleh masyarakat Berau belakangan ini.
Dalam konteks mitigasi kebencanaan, Nofian menekankan pentingnya ketersediaan hidran, terutama yang terhubung dengan pompa induk milik perusahaan air minum daerah (Perumda). Ia menjelaskan bahwa usulan pengadaan hidran di kawasan perkotaan telah disuarakan sejak 2019, namun belum diindahkan oleh pemerintah daerah.
Meskipun Berau telah menerima anggaran untuk pengadaan alat hidrant, terutama di kawasan pinggiran kota seperti Sambaliung, Teluk Bayur, dan Gunung Tabur, kawasan perkotaan di Tanjung Redeb harus diupayakan secara mandiri oleh Pemerintah Kabupaten Berau. Nofian berharap pemerintah dapat kembali memprioritaskan mitigasi kebencanaan di Berau, mengingat bencana dapat terjadi secara darurat dan tidak dapat diprediksi.
Bencana kebakaran ini juga menjadi pengingat penting akan peran penting kesadaran akan keamanan, termasuk pencegahan kebakaran, terutama pada bangunan-bangunan dengan risiko tinggi seperti rumah kontrakan yang umumnya terbuat dari bahan yang mudah terbakar.
Masyarakat dihimbau untuk lebih meningkatkan kesadaran akan upaya pencegahan kebakaran, termasuk penggunaan instalasi listrik yang benar dan pengaturan peralatan dapur dengan hati-hati.
Peristiwa ini semakin menunjukkan perlunya kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk BPBD, kepolisian, dan masyarakat, dalam menjaga keselamatan dan keamanan wilayah. Semoga peristiwa ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih waspada dan proaktif dalam menghadapi risiko kebakaran di masa yang akan datang.
(ADV/NDA/BPBDKALTIM).