22.7 C
Samarinda
Kalimantan TimurKutai TimurSulit Dijangkau! Kebakaran Lahan di Kenyamukan Habiskan Lahan 3 Hektar

Sulit Dijangkau! Kebakaran Lahan di Kenyamukan Habiskan Lahan 3 Hektar

bpbd kaltim

Kutai Timur, JURNALKALTIM.com – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terutama menghantui Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan. Meskipun sudah memasuki awal November 2023, kebakaran lahan di Kenyamukan masih terus terjadi di kedua wilayah tersebut.

Informasi ini disampaikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutim, Muhammad Idris Syam, yang melaporkan adanya kejadian karhutla terakhir pada Selasa (7/11/2023).

Kronologi Kebakaran Lahan di Kenyamukan Kutai Timur

Muhammad Idris Syam menjelaskan bahwa kejadian karhutla ini bermula dari laporan masyarakat tentang adanya kebakaran di wilayah tersebut. Setelah menerima laporan kebakaran lahan di Kenyamukan, personel BPBD Kutim segera bergerak ke lokasi untuk melakukan pemadaman.

BPBD Kutai Timur merespons kejadian tersebut dengan mengerahkan 7 personil dan satu unit Water Supply ke Jalan KH Abdullah, Kenyamukan, Kelurahan Sangatta Utara, Kecamatan Sangatta Utara.

Kebakaran Lahan di Kenyamukan
Kepala Pelaksana BPBD Kutim, Muhammad Idris Syam
(Foto : Ramlah/Media Kaltim)

Kepala Pelaksana BPBD Kutim, Muhammad Idris Syam, menjelaskan bahwa pihaknya segera mengambil langkah pada sekitar pukul 15.30 Wita untuk memadamkan kebakaran lahan di Kenyamukan. Proses pemadaman memerlukan waktu yang cukup lama, hampir sekitar 3 jam, karena lokasi kejadian sulit dijangkau oleh unit mobil pemadam.

Hal ini dikarenakan lokasi kebakaran tersebut cukup jauh dari pemukiman warga, namun tetap memerlukan upaya maksimal untuk mencegah penyebaran dan dampak yang lebih besar.

“Upaya pemadaman tidak berlangsung mudah, karena lokasi yang terbakar sebagian sulit dijangkau menggunakan unit pemadam sehingga untuk pemadaman dilakukan dengan cara manual yakni menggunakan ranting pohon,” ungkapnya.

Kebakaran Lahan di Kenyamukan Seluas 3 Hektar, Penyebabnya Belum Diketahui

Muhammad Idris Syam melaporkan bahwa luas lahan yang terbakar diperkirakan mencapai 3 hektar, dan upaya pemadaman kebakaran lahan di Kenyamukan berhasil mengendalikan kobaran api sekitar pukul 18.00 Wita. Meskipun berhasil dikuasai, penyebab pasti dari kebakaran tersebut masih belum diketahui.

Proses investigasi mungkin diperlukan untuk menentukan sumber api dan penyebab kejadian ini, sehingga langkah-langkah pencegahan lebih lanjut dapat diambil untuk menghindari kebakaran serupa di masa mendatang.

Setelah berhasil memadamkan api, seluruh petugas BPBD Kutim dan pihak terlibat dalam proses pemadaman kebakaran lahan di Kenyamukan kembali ke pangkalan masing-masing untuk tetap bersiaga. Terkait penyebab kebakaran, dugaan muncul bahwa kejadian ini mungkin disebabkan oleh ulah oknum.

Hal ini dikemukakan karena belakangan ini kebakaran lahan hanya terjadi di dua kecamatan, yaitu Sangatta Utara dan Sangatta Selatan, yang keduanya termasuk wilayah pusat perkotaan di Kabupaten Kutai Timur. Dugaan ini menimbulkan kekhawatiran terkait kemungkinan adanya tindakan tidak bertanggung jawab yang dapat membahayakan lingkungan dan masyarakat sekitar.

Dampak Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Bagi Lingkungan

Dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terhadap lingkungan sangat signifikan dan dapat menimbulkan berbagai masalah ekologis, seperti:

Potensi Bencana Alam

Gangguan ekologi akibat kebakaran hutan dapat meningkatkan potensi terjadinya bencana alam seperti longsor, banjir, dan kekeringan. Ketidakseimbangan ekosistem dapat memengaruhi aliran air dan kondisi tanah, memicu bencana alam di daerah sekitarnya.

Pemanasan Global

Asap dan gas karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan oleh kebakaran hutan dapat menyebabkan pemanasan global. Gas-gas rumah kaca ini berkontribusi terhadap perubahan iklim dan dapat memiliki dampak jangka panjang pada suhu global.

Penurunan Kemampuan Hutan Sebagai Penyimpan Karbon

Kebakaran hutan menghilangkan tumbuhan yang dapat menyimpan karbon. Seiring dengan itu, pelepasan gas CO2 dari pembakaran biomassa dapat mengurangi kemampuan hutan sebagai penyerap karbon, mempercepat perubahan iklim.

Kehilangan Biodiversitas

Kebakaran hutan dapat menyebabkan hilangnya berbagai spesies flora dan fauna, termasuk spesies endemik yang hanya ditemukan di wilayah tertentu. Ini dapat mengakibatkan penurunan keanekaragaman hayati dan memengaruhi rantai makanan di ekosistem.

Keberlanjutan kebakaran lahan di Kenyamukan ini menjadi perhatian serius, mengingat dampak buruknya terhadap lingkungan, kesehatan masyarakat, dan ekosistem secara keseluruhan. Pihak berwenang dan instansi terkait di Kutai Timur perlu mengambil langkah-langkah preventif dan responsif untuk mengatasi dan mencegah lebih lanjut penyebaran karhutla di wilayah tersebut.

(ADV/NDA/BPBDKALTIM).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More