Kalimantan Timur, JurnalKaltim.com – Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur, Setyo Budi Basuki, menyatakan dalam upaya pencegahan malaria pada wilayah IKN (Ibu Kota Nusantara) kini para pekerja yang berlokasi di IKN harus melakukan screening kesehatan. Terutama untuk mereka yang datang dari daerah endemis malaria, contohnya seperti Papua.
Upaya Pencegahan Malaria Untuk Daerah IKN Bebas Penyakit
Langkah pencegahan malaria seperti ini harus dilakukan mengingat terus adanya peningkatan angka kasus malaria di wilayah Mitra IKN seperti di Kabupaten Penajem Paser Utara (PPU) yang terus mengalami peningkatan kasus malaria. Maka daripada itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur melakukan tindakan surveillance migrasi pada seluruh pekerja di Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk memastikan kembali penularan penyakit malaria tidak sampai terbawa masuk ke dalam wilayah IKN (Ibu Kota Nusantara) sehingga mengganggu proses pembangunan.
“Sebenarnya sudah dilakukan dan berlanjut, terkait dengan pekerja IKN maka, yang harus dilakukan adalah surveillance migrasi, K3 kita latih, ketika kita datangkan karyawan dari luar apalagi dari kawasan endemis maka, akan di screening,” tutur Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur, Setyo Budi Basuki.
Setyo Budi Basuki pun mengakui bahwa Ibu Kota Nusantara (IKN) juga mencatat adanya tenaga kerja yang berasal dari wilayah endemis malaria. Contohnya seperti daerah Papua yang terjangkit penyakit malaria. Meski tenaga kerja tersebut langsung mendapatkan tindakan kesehatan dengan melakukan isolasi selama 7 hari sambil diberikan obat.
Setelah periode waktu pengobatan selesai dilakukan dan berbagai tahapan proses lainnya, pekerja tersebut bisa melakukan test screening kesehatan serta terbukti negatif pada penyakit malaria Baru setelahnya, pekerja tersebut diberikan izin kembali untuk masuk, bekerja dan beraktivitas secara normal. Langkah preventif seperti ini sengaja diambil oleh Dinas Kesehatan supaya kedepannya wilayah IKN (Ibu Kota Nusantara) bisa tetap menjadi daerah netral dari berbagai penularan penyakit.
“Kemarin dari Papua ada ternyata satu, nah ketika itu maka di isolasi seminggu diobati, kalau sembuh boleh langsung kerja,” ucap Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur, Setyo Budi Basuki.
Langkah – Langkah Pencegahan Malaria Paling Efektif
Sebagai informasi, penyebab penyakit malaria disebabkan oleh parasite yang ditularkan oleh gigitan nyamuk. Selain gigitan nyamuk, penyakit malaria juga bisa menyebar melalui aktivitas donor organ, pemakaian jarum suntik, transfusi darah hingga janin yang ikut terkena infeksi dari sang ibu. Di negara Indonesia sendiri, penyakit malaria termasuk penyakit endemic karena masih ada beberapa daerah yang mempunyai tingginya kasus infeksi penyakit malaria.
Untuk melakukan pencegahan malaria pun bisa dimulai dari diri sendiri. Kita bisa melindungi diri dan juga lingkungan sekitar dengan memastikan tidak ada tempat yang berpotensi dijadikan sarang nyamuk, segera temui tenaga kesehatan sebelum bepergian demi mendapatkan saran khusus tentang tempat tujuan yang akan dikunjungi, rajin mengoleskan lotion anti nyamuk yang mengandung obat profilaksis malaria sambil tetap perhatian pada efek samping obat tersebut.
Kita juga harus mengetahui informasi mengenai penyakit malaria dengan jelas dan jangan ragu untuk langsung menemui tenaga medis jika kamu demam atau merasa tidak enak badan di tempat – tempat dimana kasus malaria sering kali terjadi. Jika memungkinkan, batasi aktivitas di luar ruangan pada pagi dan sore hari ketika nyamuk – nyamuk menjadi lebih aktif. Demi melindungi diri dari bahaya gigitan nyamuk, jangan lupa kenakan baju berwarna terang.
Satu hal yang pasti, bagi anak kecil dan juga ibu hamil dilarang untuk bepergian ke daerah yang termasuk endemi malaria karena kondisinya lebih rentan. Penyakit malaria bisa dengan mudah berubah jadi penyakit yang mengancam nyawa jika dibiarkan begitu saja. (ADZ/ADV/DINKESKALTIM)