24 C
Samarinda
Kalimantan TimurGubernur Kaltim Ke 12 - Isran Noor : Salah Satu Putra Terbaik...

Gubernur Kaltim Ke 12 – Isran Noor : Salah Satu Putra Terbaik Kalimantan Timur

JURNALKALTIM.comIsran Noor, seorang politisi dan akademisi Indonesia yang telah mengukir jejak gemilang dalam pelayanan sipil provinsi, merupakan sosok yang inspiratif dan berpengaruh. Lahir pada 20 September 1959 di Sangkulirang, Kalimantan Timur, Indonesia, dan kini menjabat sebagai Gubernur Kaltim. Perjalanan karier Isran Noor penuh dengan dedikasi, komitmen, dan prestasi yang menginspirasi banyak orang.

Pendidikan dan Awal Karier

Pendidikan awal Isran Noor dimulai di Sangkulirang dan berlanjut ke sekolah menengah di Samarinda, ibu kota provinsi. Dengan tekad kuat, ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Mulawarman, meraih gelar sarjana pada tahun 1980. Gelar sarjana tersebut menjadi fondasi penting dalam membangun karier yang mengagumkan.

Setelah memperoleh gelar sarjana, ia memulai karier sebagai pegawai negeri sipil. Antara tahun 1981 dan 1995, ia mengabdikan dirinya sebagai pendidik bagi petani di provinsi. Dedikasinya terhadap pendidikan pertanian membantu meningkatkan kualitas hidup para petani dan mendorong pertumbuhan sektor pertanian di daerah tersebut. Pada tahun 1996, atas kinerjanya yang gemilang, beliau dipromosikan menjadi kepala pertanian, membawa pengalaman yang lebih kaya dalam mengelola sektor pertanian.

Isran Noor: Matahari dari Kutai Timur

Kisah menginspirasi Isran Noor, dikemas oleh Wenny Artha Lugina dalam karyanya yang berjudul ‘Isran Noor: Matahari dari Kutai Timur‘. Buku biografi ini, menyajikan kegigihan Isran Noor dalam mewujudkan visi memajukan negaranya.

Dalam perjalanan hidup yang sarat tantangan, ia mempertahankan tekadnya untuk membangun masa depan yang lebih baik. Mulai dari Asisten Ekbang hingga Wakil Bupati Kutai Timur, semangatnya yang membawanya meraih puncak hingga meraih jabatan Gubernur Kaltim. Melalui biografi ini, Wenny Artha Lugina ingin mengilhami khususnya generasi muda dengan semangat dan kesuksesan Isran Noor dalam menggapai impian.

Jejak Kepemimpinan yang Cemerlang

Kinerja dan kepemimpinan Isran Noor semakin terangkat saat ia dipercaya menjadi asisten untuk ekonomi dan pembangunan di Kabupaten Kutai Timur pada tahun 2001. Perannya yang krusial dalam pengembangan ekonomi dan pembangunan daerah membuktikan kecerdasan dan integritasnya dalam mengelola isu-isu krusial.

Pada tahun 2005, beliau mengambil langkah besar dengan mencalonkan diri dalam pemilihan lokal Kabupaten Kutai Timur sebagai pasangan dari Awang Faroek Ishak. Pasangan ini berhasil meraih kemenangan dan dilantik pada 13 Februari 2006. Saat Awang Faroek terpilih menjadi Gubernur Kaltim, ia dilantik sebagai Bupati menggantikannya pada 4 Februari 2009.

Selama masa jabatannya sebagai Bupati, beliau menunjukkan keberanian dan komitmen dalam menghadapi berbagai tantangan. Salah satu pencapaian gemilangnya adalah menutup beberapa tambang batubara yang melanggar izin operasi. Tindakan ini menunjukkan komitmennya terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat, bahkan ketika menghadapi tekanan dan tantangan.

Tantangan dan Kemenangan di Aula Internasional

Tantangan terbesar Isran Noor datang pada tahun 2010 saat ia mencalonkan diri dalam pemilihan lokal dengan Ardiansyah Sulaiman. Meskipun menghadapi kompetisi sengit, pasangan ini mampu meraih dukungan sebesar 51,1 persen suara, mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin yang diakui oleh masyarakat.

Tidak hanya di tingkat lokal, namun juga di panggung internasional, beliau menghadapi ujian berat. Ketika salah satu tambang batubara yang dimiliki oleh Churchill Mining melanggar izin operasi dan mengajukan tuntutan kerugian sebesar $2 miliar, Isran Noor dan pemerintahannya tidak goyah.

Dengan keberanian dan pengetahuannya, mereka membawa kasus ini ke Pengadilan Arbitrase Internasional, dimana pengadilan memutuskan untuk mendukung keputusan pemerintah dan menolak tuntutan tersebut.

Masa Depan Sebagai Gubernur Kaltim

Pada tahun 2015, Isran Noor mengambil langkah monumental dengan mengundurkan diri dari jabatan bupati. Keputusan ini diambil setelah ia mengutip undang-undang yang mentransfer hak pengelolaan sektor-sektor tertentu ke pemerintah provinsi. Pengunduran dirinya tidak hanya menunjukkan integritasnya sebagai pemimpin, tetapi juga kesediaannya untuk memberikan ruang bagi generasi penerus dalam memajukan daerah.

Namun, ceritanya tidak berakhir sampai di sini. Pada tahun 2018, dengan dukungan dari PKS, PAN, dan Gerindra, ia mencalonkan diri dalam Pemilihan Gubernur Kaltim. Berkat visi dan dedikasinya, ia berhasil meraih 31,6 persen suara dan dilantik sebagai Gubernur Kaltim pada 1 Oktober 2018, dengan Hadi Mulyadi sebagai wakilnya.

Kontribusi Abadi untuk Kalimantan Timur

Perjalanan hidup dan prestasi Isran Noor mengilhami banyak orang. Sebagai seorang politisi dan akademisi yang telah berperan aktif dalam pelayanan sipil provinsi, serta sebagai bupati Kutai Timur selama 6 tahun yang penuh tantangan, beliau telah memberikan kontribusi berharga bagi masyarakat Kalimantan Timur terlebih setelah menjabat sebagai Gubernur Kaltim.

Dedikasinya dalam memajukan sektor pertanian, pengembangan ekonomi, serta perlindungan lingkungan dan sumber daya alam, merupakan bukti nyata komitmen dan keberanian seorang pemimpin.

Kepemimpinan Isran Noor sebagai Gubernur Kaltim merupakan contoh inspiratif tentang bagaimana seseorang dapat mengatasi rintangan dan tantangan untuk mencapai kesuksesan. Dengan integritas, keberanian, dan pengetahuannya, ia telah menciptakan jejak yang berarti dalam pembangunan Kalimantan Timur.

Melalui dedikasinya, beliau telah membuktikan bahwa perjalanan karier dan pengabdian bagi masyarakat adalah suatu bentuk penghargaan yang tak ternilai.

Referensi:

  • Tribun
  • Bukukita
  • kumparan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More