Samarinda, JurnalKaltim.com – Demi memberikan edukasi cara pencegahan stunting dengan baik dan benar, SMA 2 Kota Balikpapan tak ragu untuk langsung mengambil langkah nyata. Salah satu upaya nyata yang dilaksanakan adalah menjalin kerja sama dan kemitraan dengan berbagai lembaga serta instansi yang berkaitan.
Pemberian Edukasi Cara Pencegahan Stunting Untuk Generasi Muda
Upaya pemberian edukasi cara pencegahan stunting menjadikan SMA 2 Kota Balikpapan sebagai salah satu sekolah yang turut berperan aktif dan memberi dampak signifikan untuk upaya pencegahan stunting pada wilayah Balikpapan dan sekitarnya.
Merespons pemenuhan kebutuhan cara pencegahan stunting untuk para generasi muda, Kepala Sekolah SMA 2 Kota Balikpapan, Dra. Ririen Friedayati, menyatakan bahwa serangkaian kerja sama telah dilakukan antara pihaknya dengan beberapa puskesmas, unit organisasi kesehatan serta beberapa lembaga pemerintah yang terkait. Upaya pemberian edukasi cara pencegahan stunting di SMA 2 Kota Balikpapan menjadi lebih berhasil dalam memberikan dampak yang positif berkat kesuksesan perancangan program – program cara pencegahan stunting yang terintegrasi.
“Langkah-langkah tersebut mencakup penyuluhan gizi, distribusi suplemen nutrisi, dan kampanye penyadaran akan bahaya stunting di kalangan masyarakat,” Dra. Ririen Friedayati sebagai Kepala Sekolah SMA 2 Kota Balikpapan.
Dalam pelaksanaan eksekusi program edukasi cara pencegahan stunting, Puskesmas sebagai salah satu unit kesehatan menjadi mitra utama pada upaya penyediaan suplai tablet tambah darah. Diketahui tablet penambah darah menjadi salah satu asupan yang tak kalah penting untuk membantu mengatasi persoalan kekurangan gizi yang bisa berujung pada penyakit stunting.
“Sebagai bagian dari program ini, setiap minggu, semua remaja putri di lingkungan tersebut secara rutin mengonsumsi tablet tambah darah ini,” terang Dra. Ririen Friedayati sebagai Kepala Sekolah SMA 2 Kota Balikpapan.
Jalinan Kolaborasi SMA 2 Kota Balikpapan dengan Berbagai Pihak
Lebih lanjut, Dra. Ririen Friedayati menyatakan sampai pada saat ini ikatan kolaborasi yang telah dijalin turut melibatkan pihak BKKBN Pusat (Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional). Maka dengan adanya ikatan kerja sama tersebut diharapkan mampu mengedukasi cara pencegahan stunting secara lebih luas lagi hingga ke tingkat nasional.
Tidak hanya berkolaborasi dengan BKKBN Pusat, SMA 2 Kota Balikpapan turut menjalin ikatan kerja sama dengan pihak Kementerian Agama (Kemenag) dalam upaya memberikan sosialisasi bahaya pernikahan dini. Pihak Kemenag RI (Kementerian Agama Republik Indonesia) dalam hal ini ikut memberi dukungan agar upaya pencegahan penyakit stunting bisa menjadi lebih fokus pada upaya pencegahan terjadinya pernikahan dini. Mengingat anak – anak yang terlahir dari sang ibu muda sering kali mengalami kurang gizi dan berujung pada keadaan stunting.
“Langkah preventif ini merupakan bagian dari strategi kami untuk mencegah stunting dari akar permasalahan,” tambah Dra. Ririen Friedayati sebagai Kepala Sekolah SMA 2 Kota Balikpapan.
Untuk menyempurnakan langkah pemberian edukasi cara pencegahan stunting, pihak SMA 2 Kota Balikpapan turut membuat MoU (Memorandum of Understanding) bersama dengan penyelenggara Kampung KB (Kampung Keluarga Berkualitas) & Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang berada di wilayah Kelurahan Gunung Samarinda.
“Kita juga MoU dengan kampung KB dan PKK kelurahan Gunung Samarinda,” tutur Dra. Ririen Friedayati sebagai Kepala Sekolah SMA 2 Kota Balikpapan.
Dengan menjalin ikatan kerja sama dengan pihak BKKBN Pusat, Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Kampung KB (Kampung Keluarga Berkualitas) hingga PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) diharapkan akan segera tercipta ekosistem kolaborasi yang kuat antara SMA 2 Kota Balikpapan dengan berbagai pihak tersebut dalam upaya penyediaan edukasi, dukungan hingga pemberian akses kepada sumber daya yang akan diperlukan dalam mengeksekusi cara – cara pencegahan stunting.
“Kami yakin, kerja sama ini akan membawa dampak positif yang signifikan dalam mewujudkan generasi yang lebih sehat dan tangguh di masa depan,” pungkas Dra. Ririen Friedayati sebagai Kepala Sekolah SMA 2 Kota Balikpapan.(MUH/ADV/DISDIKBUDKALTIM)