Kalimantan Utara, JurnalKaltim.com – Guna memperkuat komitmen pengembangan Centre Of Excellence Layanan Perpustakaan Dan Informasi Budaya Lokal Kalimantan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalimantan Timur (DPK Kaltim) bersama DPK Kalimantan Utara (Kaltara) melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama.
Perjanjian kerjasama ini ditandatangani langsung oleh Plt. Kepala Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Utara Yosua Batara Payangan dan Kepala Bidang Layanan, Otomasi, dan Kerjasama, DPK Kaltim E. Mustika Wati. Di Tanjung Selor Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara pada 7 September 2023 lalu.
Partisipasi Pihak-pihak Terkait dalam Upaya Pengembangan Budaya Kalimantan
Sebelumnya pada tanggal 20 Juli 2023, dalam upaya untuk mengimplementasikan perannya sebagai pusat keunggulan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Kaltim bersama Dinas Arsip dan Perpustakaan (Diarpus) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) telah menggelar Koordinasi Pengembangan Pusat Keunggulan Budaya Kalimantan dan Sosialisasi Pelestarian Naskah Kuno tahun 2023. Acara ini digelar di Perpustakaan Daerah Taman Pintar Tenggarong.
Koordinasi tersebut dihadiri oleh sejumlah peserta, termasuk Kepala Perpustakaan Provinsi se-Kalimantan, perwakilan organisasi perpustakaan, dan mitra perpustakaan di Kaltim. M Syafranuddin, Kepala DPK Kaltim, menjelaskan bahwa meskipun Kaltim telah ditunjuk sebagai pusat keunggulan beberapa tahun lalu, belum ada perkembangan signifikan dalam pelaksanaan program yang seharusnya dilaksanakan.
Selain diskusi, acara yang digelar pada bulan Juli tersebut juga mencakup penandatanganan perjanjian kerjasama untuk Center of Excellence dan penyerahan naskah kuno koleksi Museum Mulawarman dari DKP Kaltim kepada Diarpus Kukar dan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.
Koordinasi Pengembangan Centre of Excellence Budaya Kalimantan Oleh DPK Kaltim dan DPK Kaltara
Selanjutnya pada bulan September 2023, tindak lanjut yang sangat positif terjadi ketika perjanjian resmi kerjasama untuk Centre of Excellence ditandatangani, menandai komitmen yang lebih konkret dalam pengembangan budaya Kalimantan dan pelestarian naskah kuno.
Foto : Nusa1tv
“Perjanjian sebagai bentuk tindak lanjut atas pertemuan sebelumnya, pada Juli kemarin, pada kegiatan Koordinasi Pengembangan Centre of Excellence Budaya Kalimantan dan Sosialisasi Pelestarian Naskah Kuno di Aula DPK Kutai Kartanegara,” ucap Mustika saat dikonfirmasi, Selasa (12/9/2023).
Penandatanganan perjanjian itu adalah manifestasi dari komitmen DPK Kaltim untuk menjalin kerjasama tertulis dengan DPK Kalimantan Utara.
“Ini tindak lanjut dari pertemuan waktu itu di Kukar, kita buat perjanjian dengan seluruh DPK Se-Kalimantan,” jelasnya.
Diketahui pada Juli lalu, seluruh DPK Se-Kalimantan melakukan Pertemuan di Kukar, pada kegiatan Koordinasi Pengembangan Centre of Excellence Budaya Kalimantan dan Sosialisasi Pelestarian Naskah Kuno di Aula DPK Kutai Kartanegara. Dengan menghasilkan perjanjian kerjasama antara lima provinsi di Pulau Borneo dengan tujuan untuk memperkuat dan mengembangkan warisan budaya melalui pelestarian naskah kuno di wilayah Kalimantan.
Kerjasama antara DPK Kaltim dan DPK Kaltara merupakan langkah konkret untuk memperkuat pusat keunggulan dalam layanan perpustakaan dan informasi budaya lokal di Kalimantan. Penandatanganan perjanjian ini menjadi tonggak penting dalam upaya pengembangan budaya dan pelestarian naskah kuno di wilayah tersebut.
Sebagai bagian dari kerjasama, DPK Kaltim dan DPK Kaltara berkomitmen untuk saling mendukung dalam pengembangan layanan perpustakaan dan informasi. Hal ini mencakup berbagai aspek, seperti pengembangan koleksi naskah kuno, penyediaan akses informasi budaya lokal, dan berbagai kegiatan promosi kebudayaan.
Langkah Menuju Pusat Keunggulan Budaya Kalimantan
Pentingnya kerjasama ini tercermin dalam upaya yang lebih besar untuk memajukan budaya Kalimantan dan melestarikan warisan naskah kuno. Sebagai bagian dari komitmen ini, penandatanganan perjanjian kerjasama dilakukan dengan semua DPK Se-Kalimantan, menunjukkan keseriusan dan kerjasama antara provinsi-provinsi di Pulau Borneo.
Dengan demikian, kerjasama ini bukan hanya menjadi langkah penting dalam pengembangan layanan perpustakaan dan informasi, tetapi juga menjadi contoh bagaimana kerjasama regional dapat meningkatkan pelestarian budaya dan peningkatan pengetahuan di Kalimantan.
Semua ini diharapkan akan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat, dengan menghadirkan layanan perpustakaan yang lebih baik, akses kebudayaan yang lebih luas, dan upaya yang lebih besar untuk melestarikan sejarah dan warisan budaya Kalimantan.
(dty/adv)
