Samarinda, JurnalKaltim.com – BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Provinsi Kaltim memprediksi akan terjadi konflik sosial di tahun 2024. Hal ini disebabkan karena adanya persaingan dan perpindahan pegawai negeri pusat ke wilayah IKN Nusantara dengan budaya dan pola hidup yang berbeda.
Sebanyak 16.000 Tenaga Kerja yang Akan Pindah Ke IKN
Rabu (6/12/2023), Tresno Rosano selaku Badan Penanggulangan Bencana Daerah mengungkapkan, untuk bencana gempa bumi dan letusan gunung api di Provinsi Kalimantan Timur tergolong masih aman. Namun yang perlu diwaspadai adalah bencana kekeringan, karhutla (kebakaran hutan dan lahan) dan hidrometeorologi.
Menurut Tresno, di tahun 2024 mendatang akan rentan terjadi konflik sosial imbas dari kedatangan tenaga kerja dari luar yang akan bekerja di wilayah IKN Nusantara.
“Untuk sosial, yakni konflik sosial akan rentan terjadi kedepannya, tahun 2024 mendatang, di mana Kaltim kedatangan pegawai negeri dari luar. Berdasarkan informasinya sekitar 16.000 pegawai negeri dari pusat yang akan dipindahkan ke Ibu Kota Nusantara (IKN),” beber Tresna.
Hal ini nantinya akan berdampak menyusulnya masyarakat yang ada di sekitar pusat akan mencari usaha di wilayah IKN Nusantara, namun dengan budaya dan pola hidup yang berbeda.
“Artinya rawannya konflik sosialnya akan tinggi, ada persaingan di situ, rawan konflik sosialnya juga akan terjadi karena ada perpindahan dari yang pusat ke IKN, maka pola hidup budayanya tidak akan sama,” jelasnya.
Tresno menjelaskan,rawan konflik sosial terjadi karena ada persaingan dan perpindahan warga dari pusat Ibu Kota Jakarta ke IKN Nusantara dengan budaya dan pola hidup yang berbeda.
Sedangkan, untuk jenis ancaman bencana alam yang akan terjadi di 2024 adalah jenis bencana umum seperti banjir, tsunami, gempa bumi, tanah longsor, angin puting beliung, letusan gunung api, karhutla dan kekeringan.
Contoh Konflik Sosial Yang Terjadi di Indonesia
Dalam kehidupan sosial bermasyarakat, terkadang muncul konflik yang terjadi antara individu maupun kelompok. Konflik sosial ini menjadi salah satu fenomena sosial yang tidak bisa dilepaskan dari masyarakat. Konflik sosial merupakan sebuah perselisihan yang terjadi di masyarakat
Ada beberapa faktor penyebab terjadinya konflik sosial, diantaranya adalah sebagai berikut :
- Perbedaan Antar Perorangan
Setiap manusia pastinya tidak pernah ada kesamaan yang baku antara satu dengan yang lainnya. Perbedaan kebiasaan umumnya dapat menimbulkan kebencian dan amarah sebagai awal timbulnya konflik.
- Perbedaan Kebudayaan
Dengan perbedaan latar belakang kebudayaan bisa membentuk pribadi yang berbeda. Pemikiran dan pendirian yang berbeda akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik bahkan kekerasan sosial.
- Perbedaan Kepentingan
Perbedaan kepentingan yang ada menimbulkan munculnya konflik sosial. Hal ini disebabkan karena kepentingan bersifat esensial bagi kelangsungan hidup.
- Perubahan sosial
Perubahan sosial yang terlalu cepat juga menjadi salah satu faktor penyebab konflik sosial di masyarakat. Sebuah revolusi biasanya diawali oleh rentetan atau gelombang aksi – aksi demonstrasi yang dilakukan oleh sekelompok orang. Perubahan yang terjadi secara cepat dan mendesak membuat kegoncangan di masyarakat.
Selanjutnya, contoh konflik sosial yang terjadi di Indonesia sudah sangat banyak, bahkan ada yang hingga memakan banyak korban jiwa. Meski pemerintah dan lapisan masyarakat sudah melakukan berbagai upaya untuk mencegah terjadinya konflik. Berikut adalah contoh konflik sosial yang pernah terjadi di Indonesia,
- Konflik Aceh
Konflik yang terjadi di Aceh ini disebabkan oleh perbedaan terkait hukum Islam dan ketidakpuasan terhadap distribusi sumber daya. Hingga muncul kelompok yang diberi nama Gerakan Aceh Merdeka pada tahun 1977, 1989 dan 1998. Sempat terjadi pertikaian antara masyarakat dan pihak militer demi mempertahankan ideologi mereka.
- Konflik FPI vs GMBI di Jawa Barat
Konflik ini terjadi pada tahun 2017 antara FPI (Front Pembela Islam) Jawa Barat dengan Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) yang bermula dari pemanggilan Habib Rizieq terkait dugaan penghinaan Pancasila dan pencemaran nama baik.
- Pengusiran Mahasiswa Papua di Yogyakarta
Beberapa mahasiswa Papua yang di Jogjakarta yang mendukung kemerdekaan atas Papua Barat mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan di mata masyarakat. Beberapa ormas mengepung asrama mahasiswa mereka dengan beberapa lontaran kata – kata rasis yang berujung dengan pengusiran mahasiswa Papua dari Yogyakarta.
- Kasus Maluku dan Maluku Utara
Konflik ini terjadi sepanjang tahun 1999 hingga 2002. Akibatnya sekitar 8000 sampai 9000 warga dilaporkan meninggal dunia akibat dari tragedi ini dan sekitar 70.000 warga memilih untuk mengungsi.
Itu beberapa contoh konflik sosial yang terjadi di Indonesia yang rata – rata disebabkan oleh perbedaan di tengah kalangan masyarakat.(ADV/NDA/BPBDKALTIM)