24 C
Samarinda
Gaya HidupKesehatanASI Eksklusif Rendah, Dinkes Kaltim Ajak Ibu Bekerja Tetap Menyusui

ASI Eksklusif Rendah, Dinkes Kaltim Ajak Ibu Bekerja Tetap Menyusui

Samarinda, JurnalKaltim.com – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur sukses mengadakan acara Workshop Pekan ASI Sedunia tingkat provinsi. Tujuan acara bergengsi ini adalah untuk mempromosikan praktik pemberian ASI serta memberikan dukungan tanpa batas kepada ibu-ibu yang tetap menyusui meskipun bekerja.

Pemberian ASI eksklusif dari ibu kepada bayi memainkan peranan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi. Ini efektif dalam mengurangi risiko terkena penyakit-penyakit berpotensi merugikan kesehatannya. Di samping itu, ASI juga berkontribusi dalam mendukung perkembangan otak dan pertumbuhan fisik bayi dengan baik.

Mendukung Pemberian ASI bagi Ibu yang Bekerja

Dengan judul “Mendukung Ibu Tetap Menyusui saat Bekerja,” acara tersebut berjalan meriah di Convention Hall Samarinda. Lebih dari sekedar sebuah kegiatan, ini juga merupakan langkah strategis untuk mendorong budaya pemberian ASI menjadi norma yang tidak dapat diragukan di tengah kesibukan pekerjaan.

ASI Eksklusif,Presentasi ASI eksklusif,Dukung Ibu Bekerja Terus Menyusui,Ibu Menyusui,manfaat asi bagi bayi,Dinkes Kaltim
ASI Eksklusif Rendah, Dinkes Kaltim Ajak Ibu Bekerja Tetap Menyusui

Provinsi Kalimantan Timur memiliki tekad yang kuat untuk meningkatkan jangkauan ASI eksklusif di masa yang akan datang. Jaya Mualimin menegaskan, “Upaya yang terus kami lakukan adalah promosi mengenai peningkatan cakupan ASI eksklusif. Mengajak seluruh Perangkat Daerah (PD) untuk memberikan perlindungan kepada para pekerja wanita sehingga diharapkan semuanya memiliki ruang laktasi dan fasilitas untuk memberikan ASI,” ujarnya.

ASI Eksklusif Masih Pada Tingkat 40 Persen

Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, Jaya Mualimin, menyatakan betapa esensialnya peran kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat dalam membentuk lingkungan yang mendukung ibu yang bekerja agar tetap mampu memberikan ASI kepada anak-anak mereka. Menurutnya, langkah-langkah kebijakan yang mengakomodasi pemberian ASI di tempat kerja dan kampanye kesadaran akan berkontribusi secara besar terhadap perubahan budaya yang lebih positif.

Namun demikian, fakta yang masih menjadi perhatian adalah tingkat pencapaian pemberian ASI eksklusif di Kalimantan Timur yang masih berada pada tingkat 40 persen. Dalam situasi ini, Jaya Mualimin menekankan signifikansi peran serta dukungan yang berasal dari berbagai pihak terkait.

“Persentase pemberian ASI eksklusif masih rendah yakni 40 persen. Keterlibatan semua pihak terkait sangat penting. Kita perlu memastikan semua yang berperan itu bisa memberikan penyadaran dan kesadaran serta memberikan contoh bagaimana pentingnya ASI yang diberikan kepada anak anak kita sesuai dengan kebutuhan. Peran pemberian ASI nantinya sangat berpengaruh terhadap stunting,” kata Jaya

Selain hal tersebut, Jaya Mualimin juga menjelaskan sejauh mana lingkungan kerja yang mendukung pemberian ASI kepada ibu yang bekerja dapat memberikan hasil yang positif bagi kesejahteraan ibu dan bayi. Keberadaan fasilitas yang memadai seperti ruang menyusui, waktu istirahat yang mencukupi, dan kebijakan di tempat kerja yang mendukung pemberian ASI akan membantu ibu dalam menjaga mutu dan jumlah ASI yang diberikan kepada anak-anak mereka.

Maka dari itu, Dinas Kesehatan Kalimantan Timur bertujuan untuk mengubah pandangan tentang pemberian ASI di lingkungan kerja. Tidak sekedar menjadi tanggung jawab individu, melainkan menjadi bagian dari norma perusahaan yang prihatin terhadap kesejahteraan pekerja dan keluarga mereka. Dengan demikian, diharapkan bahwa persentase pemberian ASI eksklusif di Kalimantan Timur akan terus meningkat dan memberikan sumbangan untuk pertumbuhan generasi masa depan yang lebih baik.

Rencana Bertahap Dinkes Kalimantan Timur Mewujudkan ASI Eksklusif

Dalam usaha menciptakan suasana kerja yang mendukung ibu yang menyusui, Dinas Kesehatan Kalimantan Timur telah merancang sejumlah tindakan nyata. Pertama-tama, mereka memiliki rencana untuk menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan guna membangun fasilitas ruang laktasi. Ruang laktasi yang bersih, nyaman, dan dilengkapi dengan perlengkapan yang dibutuhkan akan memberikan kenyamanan bagi ibu yang ingin memberikan ASI di tempat kerja.

Selanjutnya, Dinas Kesehatan Kalimantan Timur juga merencanakan untuk menggelar program pelatihan dan kampanye penyuluhan bagi perusahaan-perusahaan. Program pelatihan ini akan memberikan pemahaman tentang betapa pentingnya memberikan dukungan kepada ibu-ibu yang bekerja agar tetap bisa menyusui. Para manajer dan pimpinan perusahaan akan diberikan informasi mengenai keuntungan dari pemberian ASI serta bagaimana mereka dapat memberikan dukungan kepada para ibu yang ingin melanjutkan praktik menyusui setelah kembali bekerja.

Kemudian, Dinas Kesehatan Kalimantan Timur juga berencana melibatkan profesional kesehatan dalam mendukung ibu-ibu yang bekerja. Tim medis akan memberikan layanan konsultasi serta arahan kepada para ibu yang berkeinginan mempertahankan pemberian ASI eksklusif walaupun dalam suasana kerja. Dukungan medis ini diharapkan akan meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi para ibu untuk terus memberikan ASI terbaik bagi anak-anak mereka.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More