Pangandaran, JURNALKALTIM.com – Telah terjadi gempa di kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, dengan kekuatan sebesar 5,5 magnitudo. Gempa Pangandaran tersebut terjadi pada hari Kamis (28/12/2023) dini hari, sekitar pukul 05.43 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengonfirmasi pusat gempa Pangandaran terjadi pada kedalaman 14 km di 80 km arah barat daya.
Lokasi tepatnya berada pada 8.11 lintang selatan dan 107.89 bujur timur. Tidak hanya itu, gempa susulan bahkan juga kembali terjadi sebesar 3,4 Magnitudo, di kedalaman 17 km sekitar pukul 06.03 WIB. Gempa Pangandaran hari ini terasa di sejumlah kota/kabupaten sekitarnya, termasuk sejumlah wilayah di kota Bandung.
Gempa Pangandaran Hari Ini Tidak Berpotensi Tsunami
“80 km barat daya Kab-Pangandaran-Jabar,” tulis akun X resmi @infoBMKG, yang mengonfirmasi kebenaran berita tersebut. Meski begitu, pihak BMKG menyatakan bahwa gempa Pangandaran hari ini tidak berpotensi tsunami.
Lebih lanjut, kekuatan MMI III untuk gempa Pangandaran hari ini terasa hingga Sukabumi, Pelabuhan Ratu, Cilacap, dan juga Bandung. Adapun kekuatan MMI IV dirasakan hingga wilayah Garut.
Sebagai informasi, kekuatan MMI III adalah getaran akibat gempa yang dirasakan nyata di dalam dan luar rumah, seperti jika ada kendaraan angkutan berat yang melintas.
Adapun kekuatan MMI IV biasanya dirasakan oleh banyak orang dari dalam dan beberapa di luar rumah dengan beberapa indikasi seperti dinding, jendela, hingga pintu yang berbunyi, ataupun pecahnya barang-barang pecah belah.
Mengakibatkan Kerusakan Rumah di Tasikmalaya
Di sisi lain, gempa Pangandaran tersebut dilaporkan telah menyebabkan kerusakan pada salah satu rumah yang berada di wilayah kampung Cicurug, desa Sukarasa, kecamatan Salawu, kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Berita tersebut telah dikonfirmasi langsung oleh Jembar Adisetya selaku ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk kabupaten Tasikmalaya.
“Ya benar, sementara ini baru satu laporan yang masuk ke kami akibat gempa. Ada satu rumah terdampak tepatnya di wilayah kecamatan Salawu,” ungkap Jembar. Dirinya menjelaskan bahwa satu sisi dinding rumah tersebut roboh. Hal ini membuat bagian dalam rumah tersebut terlihat dari luar.
Jembar pun menutup keterangannya pada awak media dengan pernyataan, “Itu dulu, ya. Anggota juga sudah menuju beberapa titik lokasi bencana untuk memastikan kondisi warga yang lain.” Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan lebih lanjut mengenai dampak kerusakan dari gempa Pangandaran tersebut.
Sumber: CNN Indonesia, Tribun, dan Detik