SAMARINDA, JURNALKALTIM.COM – Kesbangpol Samarinda mengunjungi SMK Negeri 4 Samarinda dalam upaya menjelaskan arti politik serta peran para siswa pada Pemilu 2024 mendatang. Kunjungan ini diikuti oleh siswa-siswi yang nantinya akan menjadi peserta Pesta Demokrasi 2024.
Meningkatkan Pemahaman Terkait Arti Politik Kepada Pemilih Muda SMKN 4 Samarinda
Acara penting penting ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep politik kepada generasi muda. Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Samarinda mengadakan kegiatan pendidikan politik sebagai upaya untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman politik kepada pemilih pemula di tingkat SMK serta SMA yang ada di kota ini.
Target utama dari diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk mempersiapkan generasi muda, sehingga mereka dapat menggunakan hak suaranya dengan cerdas dan baik, serta bertanggung jawab atas hak tersebut dikemudian hari.
Pendidikan politik merupakan langkah konkret dalam upaya membentuk sikap yang demokratis dan aktif dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan adanya pendidikan politik ini, diharapkan peserta didik akan mampu membuat keputusan berdasarkan informasi yang akurat serta memiliki pemahaman yang mendalam mengenai politik.
Ridwan Tassa, Asisten I Pemerintah Kota Samarinda, menjelaskan bahwa pendidikan politik yang diberikan oleh Kesbangpol kepada pemilih pemula sangat penting. Ini adalah investasi pendidikan dalam pemahaman generasi muda yang akan menjadi pemilih pemula di masa depan.
“Kami ingin memastikan bahwa generasi muda agar bisa berpartisipasi dalam pemilu nanti. Selain itu, juga kami mengedukasi betapa pentingnya suara mereka dalam menentukan pemimpin di masa depan,” ujarnya.
Kesbangpol Kota Samarinda berambisi untuk meningkatkan tingkat partisipasi dalam pemilu di masa mendatang, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Ridwan Tassa menambahkan bahwa pihaknya akan mendatangi setiap sekolah SMA dan SMK di Kota Samarinda dengan tujuan untuk membujuk para siswa sebagai pemilih pemula turut aktif berpartisipasi dalam pemilu yang akan datang.
Dengan mengedukasi siswa sebagai pemilih pemula, diharapkan mereka akan mampu melakukan seleksi calon pemimpin berdasarkan penilaian yang cerdas, bukan sekadar karena pemberian uang atau iming-iming lainnya.
“Kita berharap bahwa pemilih pemula ini menentukan pilihannya dengan cerdas, karena kalau dia salah, maka tentu akan berdampak pada arah pembangunan kedepannya,” tutup Ridwan Tassa.
Respon Kepala Sekolah SMKN 4 Samarinda Terkait Kunjungan Kesbangpol
Di sisi lain, Kepala Sekolah SMK Negeri 4 Kota Samarinda, Tri Raharjo, menjelaskan bahwa kegiatan pendidikan politik yang diselenggarakan oleh Kesbangpol Kota Samarinda bertujuan untuk mensosialisasikan pemilih pemula kepada generasi muda.
“Tujuan dari Kesbangpol sendiri melakukan pendidikan di SMK Negeri 4 Samarinda, karena di sini wadah berkumpulnya para generasi muda yang memang sudah waktunya sebagai pemilih pemula,” jelas Tri Raharjo.
Tri Raharjo juga menekankan bahwa siswa-siswi di sekolahnya sangat antusias dalam menerima pendidikan politik yang diselenggarakan oleh Kesbangpol. Mereka telah diberikan edukasi dan memahami materi tersebut dengan baik.
“Anak-anak sangat ter-edukasi dengan adanya pendidikan politik yang telah disampaikan oleh Kesbangpol Kota Samarinda, mereka sangat memahami serta menerima ilmu dengan baik,” tambahnya.
Sebagai pesan penutup, Tri Raharjo menghimbau kepada peserta didik di SMKN 4 Kota Samarinda untuk lebih selektif dalam menentukan calon pemimpin masa depan mereka. Dia juga mengingatkan mereka untuk aktif berpartisipasi dalam pemilu tahun 2024, karena suara mereka memiliki pengaruh besar dalam pembangunan kota ini.
Pendidikan politik ini merupakan langkah positif dalam mempersiapkan generasi muda untuk berperan aktif dalam kehidupan politik dan menjadi pemilih yang cerdas. Diharapkan, melalui pendidikan politik ini, generasi muda Kota Samarinda akan menjadi pilar penting dalam menjaga dan memperkuat demokrasi di Indonesia.
Etika Politik Pondasi Suksesnya Pemilu 2024
Dalam merealisasi arti politik dalam Pemilu 2024, para siswa perlu memegang kuat etika politik. Hal ini merupakan pondasi kuat demi memastikan keberhasilan sebuah demokrasi yang sehat. Pemeliharaan dan peningkatan etika politik merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat Indonesia.
Penting bagi pemilih muda untuk menjadi pemilih yang cerdas, dengan informasi yang akurat dan pemahaman yang mendalam tentang calon dan platform mereka. Partai politik juga memiliki peran penting dalam mendidik masyarakat tentang politik, bukan hanya sebagai alat pencapaian kekuasaan, tetapi juga sebagai sarana pendidikan politik yang bermutu.
Peserta pemilu harus berkomitmen pada netralitas dan integritas dalam setiap aspek politik. Anti money politik adalah langkah vital untuk mencegah penyalahgunaan keuangan dalam proses pemilihan. Begitu pula dengan penyebaran hoaks dan politisasi isu SARA, yang harus diberantas agar kita dapat fokus pada substansi dan ideologi.
Pemilih pemula diharapkan lebih dewasa dalam bersikap, selama masa kampanye dan pasca terpilihnya Presiden, Wakil Presiden, dan Anggota Legislatif. Mereka perlu menghindari fanatisme dan ekstrimisme dalam politik. Budaya siap menang dan siap kalah adalah sikap yang harus diterapkan dengan baik.
Terpenting, menjaga etika politik sebagai tonggak moral yang akan membawa negara Indonesia menuju masa depan yang lebih baik dan lebih adil. Dengan etika politik yang kuat, kita dapat memastikan bahwa demokrasi kita tetap teguh dan relevan untuk generasi mendatang. (MUH/ADV/DISDIKBUDKALTIM)