23.2 C
Samarinda
Kalimantan TimurPercepat Penanganan Bencana, BPBD Kutim Bentuk Tim TRC

Percepat Penanganan Bencana, BPBD Kutim Bentuk Tim TRC

bpbd kaltim

Kutai Timur, JurnalKaltim.com – Untuk memaksimalkan respons upaya penanganan bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Timur baru saja meresmikan pembentukan TRC (Tim Reaksi Cepat) Multi Sektor dengan menggabungkan berbagai instansi terkait.

Pembentukan Tim TRC Untuk Penanganan Bencana Optimal

Sejumlah instansi yang termasuk ke dalam Tim Reaksi Cepat (TRC) adalah berbagai Organisasi masyarakat (Ormas) dan juga Perguruan Tinggi yang berlokasi di wilayah Sangatta. Diketahui pembentukan Tim TRC Multi Sektor tersebut dilakukan di Q Hottel Sangatta yang berlokasi di Kabupaten Kutai Timur pada tanggal 31 Oktober 2023 kemarin.

Penanganan Bencana
Percepat Penanganan Bencana, BPBD Kutim Bentuk Tim TRC

Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Kutai Timur, Muhammad Idris Syam, menyatakan bahwa pembentukan dari Tim TCR (Tim Reaksi Cepat) Multi Sektor mempunyai tujuan khusus untuk mempermudah upaya penanganan bencana supaya  agar upaya penanggulangan menjadi lebih cepat, tepat dan tentunya efektif.

“Dengan dibentuknya TRC Multi Sektor, kerja sama antara lintas sektoral yang terlibat dalam penanggulangan bencana, nantinya akan membantu BPBD dalam menanggulangi bencana” kata Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Kutai Timur, Muhammad Idris Syam.

Pada saat yang bersamaan, Kepala Bidang Kedaruratan Peralatan dan Logistik BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Kutai Timur Muhammad Naim, menyatakan bahwa pembentukan Tim TRC (Tim Reaksi Cepat) Multi Sektor turut memfasilitasi pelatihan yang dilakukan oleh pihak BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Kutai Timur yang akan dilangsungkan pada tanggal 9 – 11 November.

BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Kutai Timur turut menghadirkan dua orang narasumber, yaitu Agus Sulistiyanto sebagai perwakilan dari BNBP (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan juga Kepala Sub Bidang (Kasubbid) Fasilitasi Pemenuhan Kebutuhan Korban dan Pengungsi dan Saat Firdiyanto Staff dit FPOK (Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan) BNPB (Badan Penanggulangan Bencana Daerah).

“Pelatihan TRC, tentunya kami berharap dapat berkelanjutan. Dengan pelatihan peningkatan kapasitas sebagai TRC dan berbagai hal yang dapat menunjang eksisnya tim ini, guna menyelaraskan dalam penanggulangan bencana nantinya,” harap Kepala Bidang Kedaruratan Peralatan dan Logistik BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Kutai Timur Muhammad Naim.

Tim Reaksi Cepat (TRC) Multi Sektor dibentuk untuk bisa menjadi tim bantuan pertama dan terdepan dalam setiap usaha penanganan bencana serta sambil melakukan uji kaji secara cepat. Beberapa data masukan uji kaji yang diperlukan adalah mengetahui seberapa luas wilayah yang terkena dampak bencana, berapa banyak jumlah korban hingga bagaimana keadaan sarana dan prasarana yang ikut terdampak bencana tersebut sehingga upaya penanganan bencana bisa berjalan lebih efektif dan efisien.

“Pelatihan ini menggunakan radio (HT) dan 1-unit perahu porselin milik BPBD dipakai untuk simulasi bencana banjir,” pungkas Kepala Bidang Kedaruratan Peralatan dan Logistik BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Kutai Timur Muhammad Naim.

Pentingnya Upaya Optimalisasi Penanganan Bencana

Setiap saat bencana bisa saja terjadi, dan harus ada pemikiran khusus terhadap usaha penanganan bencana yang harus dipahami bersama dan tentunya bisa diterapkan oleh semua pihak. Karena pada dasarnya, kejadian bencana merupakan urusan dan permasalahan semua pihak.

Dikarenakan letak geografisnya, negara Indonesia menjadi daerah yang berpotensi rawan bencana, dari mulai letusan gunung berapi, tsunami, banjir, gempa bumi hingga terjadinya tanah longsor. Meski upaya Pembangunan di Indonesia sudah dirancang secara optimal untuk menekan dampak bencana terhadap lingkungan secara optimal, kenyataannya sebagian besar proses pembangunan menimbulkan dampak tersendiri untuk lingkungan dan juga ekosistem.

Potensi terjadinya bencana juga bisa datang dari tingginya keberagaman demografi Indonesia yang terdiri dari berbagai macam kelompok, etnis, adat istiadat dan juga agama. Meskipun dalam satu sisi keberagaman tersebut merupakan ciri kekayaan yang dibanggakan bangsa Indonesia, tapi pertumbuhan penduduk yang tak seimbang dengan penetapan kebijakan dan pembangunan di bidang sosial, ekonomi dan infrastruktur bisa menimbulkan berbagai kesenjangan dan konflik. (ADV/NDA/BPBDKALTIM).

Referensi:
Badan Nasional Penanggulangan Bencana

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More