Penajam Paser Utara, JurnalKaltim.com – Untuk meminimalisir efek negatif dan melakukan pemanfaatan limbah batok kelapa, warga Desa Sebulu Laut di Kecamatan Babulu baru – baru ini mendapat Pelatihan Pengolahan Limbah Batok Kelapa yang diberikan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim.
Pemanfaatan Limbah Batok Kelapa di Desa Sebulu Laut
Pelatihan Pengolahan Limbah Batok Kelapa dari Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur ini berlangsung selama tiga hari berturut – turut dari mulai tanggal 19 sampai 21 Oktober mendatang.
Ahmad Muzakkir selaku Kepala Dinas Perkebunan Kalimantan Timur mengatakan sumber daya alam seperti contohnya, pohon kelapa, punya banyak sekali manfaat serta potensi yang masih bisa dikembangkan. Kenyataannya, pohon kelapa bisa dimanfaatkan mulai dari bagian batang, buah, daun hingga akarnya pun dapat digunakan untuk kepentingan kita sehari – hari.
Limbah yang datang dari bagian tempurung kelapa atau yang biasa dikenal sebagai batok kelapa sebenarnya memiliki banyak manfaat penting yang dapat dipergunakan sebagai sebuah kerajinan.
Nilai lebihnya adalah, bahan baku yang berupa batok kelapa terhitung sangat mudah untuk didapatkan karena terhitung sebagai bahan baku lokal. Terlebih pada saat ini Kabupaten Penajam Paser Utara dikategorikan sebagai salah satu sentra kelapa.
Lebih lanjut, Ahmad Muzakkir menyebutkan bahwa pemanfaatan limbah batok kelapa sebagai kerajinan tangan memiliki sisi positif yang akan mengubah limbah sampah batok kelapa menjadi benda berseni yang tentunya memiliki nilai jual tinggi. Dengan memakai cara pemanfaatan limbah batok kelapa ini, secara otomatis kekuatan ekonomi masyarakat pun akan meningkat tajam.
“Tempurung kelapa ini bisa dijadikan banyak benda serbaguna mulai dari centong nasi hingga mainan atau gantungan kunci, mangkok, cangkir, asbak, kancing baju, lampu meja, dan lain sebagainya yang termasuk ke dalam bentuk souvenir,” ucap Ahmad Muzakkir.
Muzakkir juga menyebutkan bahwa proses pemanfaatan limbah batok kelapa supaya bisa menghasilkan barang berseni dengan nilai tinggi memerlukan keahlian atau keterampilan yang tentunya juga bernilai seni.
Karena itulah, Muzakkir mengajak masyarakat agar berpartisipasi bersama demi meningkatkan kreativitas sehingga mampu melakukan pemanfaatan limbah yang ada di sekeliling supaya benda yang tadinya bersifat sampah menjadi lebih bermanfaat serta mendatangkan nilai jual. Tentunya pemanfaatan limbah batok kelapa akan menambah penghasilan masyarakat setempat.
“Hasil kerajinan tangan bisa dipromosikan lewat medsos, seperti Facebook, Instagram, dan juga komunitas WhatsApp lainnya, sehingga produk kita bisa dikenal orang lain,” ucap Ahmad Muzakkir.
Kepala Dinas Perkebunan Kalimantan Timur, Ahmad Muzakkir juga berharap agar para petani serta seluruh peserta Pelatihan Pengolahan Limbah Batok Kelapa supaya berkonsentrasi menyerap ilmu pengetahuan dari pelatihan kali ini.
Ahmad Muzakkir berpesan jika peserta pelatihan masih ada yang belum memahami betul materi pelatihan, jangan sampai malu atau ragu bertanya pada narasumber yang juga bertindak sebagai pembimbing.
Pemanfaatan Limbah Batok Kelapa
Jika kita telusuri bersama, batok kelapa merupakan bahan baku yang kreatif sekali. Pasalnya, batok kelapa bisa dimanfaatkan dan disulap menjadi centong nasi, gantungan kunci, mainan, mangkok, asbak, cangkir, kancing baju, souvenir hingga menjadi lampu meja.
Batok kelapa juga bisa digunakan sebagai bahan baku briket arang. Bahkan, briket arang kelapa dari Indonesia telah memiliki potensi ekspor luas dan mendunia. Hal ini dikarenakan kualitas briket kelapa Indonesia merupakan salah satu yang terbaik di pasar internasional.
Briket sendiri biasanya digunakan sebagai salah satu bahan bakar alternatif untuk memasak atau memanggang di wilayah benua Eropa, sementara di beberapa negara di daerah Timur Tengah briket digunakan dalam penggunaan rokok pipa shisha.
Untuk pasar Asia, di negara seperti Jepang dan Korea Selatan, briket arang kelapa dipakai untuk memasak di restoran. Briket kelapa Indonesia dinilai mampu menghasilkan panas yang lebih besar daripada briket batu bara atau briket bakau.(ADZ/ADV/DPMPD KALTIM)