25.1 C
Samarinda
Kalimantan TimurKomunikasi Perubahan Perilaku (KPP) akan di Terapkan di Seluruh Puskesmas Kaltim

Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP) akan di Terapkan di Seluruh Puskesmas Kaltim

banner diskominfo kaltim

Kalimantan Timur, JURNALKALTIM.com – Kalimantan Timur (Kaltim) telah menghadapi berbagai tantangan dalam sektor kesehatan dan kesejahteraan masyarakatnya. Plh Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Setyo Budi Basuki, telah mengidentifikasi bahwa salah satu strategi yang dapat efektif dalam mengatasi masalah ini adalah melalui penerapan Konsep Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP).

Komunikasi Perubahan Perilaku Sebagai Landasan Pemberdayaan Keluarga Sehat

KPP bukan hanya menjadi solusi tetapi juga sebuah landasan untuk mencapai pemberdayaan keluarga sehat di wilayah tersebut. Setyo Budi Basuki menjelaskan bahwa tujuan utama pembangunan kesehatan di daerah ini adalah meningkatkan status kesehatan masyarakat, yang diukur melalui lima indikator kunci.

Kelima indikator tersebut mencakup angka harapan hidup, angka kematian bayi, angka kematian ibu, prevalensi penyakit menular, dan prevalensi penyakit tidak menular. Dalam upaya memenuhi indikator-indikator ini, langkah utama yang ditekankan adalah meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tingkat keluarga.

 

puskesmas kaltim
Plh Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Setyo Budi Basuki
(Foto : Akurat)

“Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan status kesehatan masyarakat dengan lima indikator utama. Yaitu angka harapan hidup, angka kematian bayi, angka kematian ibu, prevalensi penyakit menular dan prevalensi penyakit tidak menular,” jelas Setyo.

Adapun sepuluh perilaku PHBS yang dianggap krusial untuk meningkatkan kesehatan keluarga adalah sebagai berikut

  1. Mencuci tangan pakai sabun;
  2. Menggunakan jambat sehat;
  3. Mengolah air minum dengan benar;
  4. Mengonsumsi sayur dan buah;
  5. Berolahraga teratur;
  6. Tidak merokok;
  7. Tidak mengonsumsi alkohol;
  8. Tidak menggunakan narkoba;
  9. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala;dan
  10. Memanfaatkan pelayanan kesehatan.

Setyo menekankan bahwa untuk mendorong masyarakat menerapkan PHBS, petugas kesehatan di Puskesmas harus memiliki kompetensi dalam melakukan Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP) yang sesuai dengan masalah kesehatan dan konteks sosial budaya masyarakat setempat.

Harapannya adalah agar tenaga penyuluh kesehatan di Puskesmas dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensi dalam mengelola program-program yang melibatkan Komunikasi Perubahan Perilaku, sehingga dapat memberdayakan masyarakat dalam menciptakan lingkungan keluarga yang menerapkan pola hidup sehat.

Melibatkan Seluruh Puskesmas di Kaltim

Untuk mencapai hal ini, telah dilakukan pelatihan kepada tenaga penyuluh kesehatan di seluruh Puskesmas di Kaltim. Pelatihan ini bertujuan agar mereka mampu mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya secara efektif di lapangan, guna mendukung peningkatan jumlah keluarga sehat di wilayah kerja Puskesmas.

“Untuk mendorong masyarakat agar menerapkan PHBS, petugas kesehatan di Puskesmas harus memiliki kompetensi dalam melakukan komunikasi perubahan perilaku (KPP) yang sesuai dengan masalah kesehatan dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat,” harapnya.

Langkah-langkah konkret yang diambil oleh pemerintah dalam melatih tenaga penyuluh kesehatan ini merupakan upaya nyata untuk memastikan bahwa pengetahuan mengenai PHBS dan KPP tidak hanya menjadi wacana, tetapi benar-benar terwujud dalam praktik yang berkelanjutan di masyarakat. Pemberdayaan masyarakat dalam hal kesehatan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif dari individu-individu dan keluarga sebagai bagian integral dari proses tersebut.

“Kami sudah melatih tenaga penyuluh kesehatan Puskesmas se-Kaltim dengan maksud agar mereka dapat menerapkan dengan baik di lapangan untuk mendukung peningkatan jumlah keluarga sehat di wilayah kerja Puskesmas,” tandasnya.

Dengan demikian, melalui strategi Komunikasi Perubahan Perilaku dan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan di Puskesmas, diharapkan akan terjadi perubahan yang signifikan dalam mewujudkan keluarga yang lebih sehat dan produktif di Kalimantan Timur. Kesehatan bukan hanya sekadar ketiadaan penyakit, tetapi juga merupakan investasi utama dalam pembangunan yang berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup seluruh masyarakat. (ADV/EL/DISKOMINFOKALTIM).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More