Samarinda, JURNALKALTIM.com – Sebagai upaya mempercepat pembangunan kualitas pendidikan di wilayah Ibu Kota Negara (IKN), Dewan Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) berencana untuk lebih menggencarkan kontribusi pendidikannya di enam wilayah penyangga IKN dengan menerapkan beberapa program baru dan tambahan fasilitas pendidikan lainnya.
Program Dan Fasilitas Pendidikan Terbaru Akan Segera Direalisasikan
Adjrin, selaku Ketua Dewan Pendidikan Kalimantan Timur menjelaskan bahwa ada enam wilayah yang disinyalir sebagai wilayah penyangga IKN yang akan menjadi fokus utama Direktorat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam melakukan percepatan peningkatan kualitas pendidikan.
Enam wilayah yang nantinya akan memperoleh perhatian atas kualitas pendidikan secara khusus adalah Kabupaten Penajem Paser Utara tepatnya Kecamatan Sepaku, dan Kabupaten Kutai Kartanegara tepatnya Kecamatan Samboja, Samboja Barat, Muara Jawa, Loa Kulu dan Loa Janan. Wilayah-wilayah ini dinilai merupakan pusat peradaban baru untuk keberadaan IKN nantinya.
“Universitas Mulawarman (Unmul) nantinya dijadikan sebagai pendamping mitra para guru, yang akan ditingkatkan kualitasnya di daerah enam kecamatan itu,” jelas Adjrin.
Di Universitas Mulawarman yang nantinya akan menjalankan program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP), mahasiswa akan ditugaskan untuk mengamati proses pembelajaran di lembaga pendidikan maupun sekolah sebagai pengimplimentasian hasil belajar. Dimana program ini merupakan suatu tahap sekaligus proses penyiapan guru berkualitas dan profesional di dalam tingkatan Program Sarjana Pendidikan.
“Selama tiga bulan lebih, mahasiswa akan menjalankan PLP-KKN menjadi guru pendamping, terhadap sekolah-sekolah yang membutuhkan perhatian khusus di enam kecamatan wilayah IKN,” lanjutnya
Labih lanjut, sebagai upaya pemerataan kualitas pendidikan dan layanan pendidikan, pemerintah Provinsi Kaltim akan menyediakan lembaga pendidikan yang berkualitas di wilayah IKN tersebut. Pasalnya, pemerintah Provinsi Kaltim akan segera meresmikan pembangunan perguruan tinggi baru yaitu Universitas Negeri Nusantara yang digadang-gadang merupakan pengembangan dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mulawarman.
Dengan pemindahan IKN sebagai transformasi Indonesia, peningkatan kualitas pendidikan, infrastruktur, dan fasilitas umum lainnya sangat memerlukan persiapan secara bertahap sebelum aparatur dan pejabat negara pindah.
Data Kualitas Pendidikan Di Kalimantan Timur
Dilansir dalam laman website UNICEF, bahwa secara geografis jumlah Anak Tidak Sekolah (ATS) berada pada rentang 1,3% hingga 20,7%. Dimana tercatat dalam Susenas 2020, persentase 1,3% berasal dari daerah Yogyakarta dan daerah-daerah lain yang relatif makmur, sedangkan 20,7% berasal dari daerah Papua dan daerah provinsi Indonesia paling timur dan termiskin di Indonesia.
Dalam data terbaru yang dikutip dalam World Top 20, Indonesia menduduki peringkat ke-67 dalam daftar peringkat dampak sistem pendidikan setiap negara di dunia terhadap lingkungan ekonomi dan sosialnya. Indonesia mengalami kekalahan yang sangat jauh dengan Brunei Darussalam yg menempati posisi ke-47, Vietnam di posisi ke-53 sementara Nepal berada di posisi ke-56.
Sementara dalam laman resmi Provinsi Kaltim, tercatat bahwa terjadi peningkatan Harapan Lama Sekolah (HLS) di Provinsi Kaltim, dimana pada tahun 2019 sebanyak 13,69 tahun, pada tahun 2020 terdapat 13,72 tahun, pada tahun 2021 kembali naik pada angka 13,81 tahun, dan pada tahun 2022 sebanyak 13,84 tahun.
Sedangkan persentase Angka Partisipasi Sekolah (APS) Provinsi Kaltim juga mengalami kondisi yang cukup fluktuatif. Dimana tercatat pada tahun 2019 sebanyak 81,81%, pada tahun 2020 sebesar 81,88%, pada tahun 2021 sebesar 82,1%, dan pada tahun 2022 menjadi 81,43%. Angka ini diharapkan akan terus naik karena semakin besar persentase APS maka semakin meningkat pula usia anak yang bersekolah di Provinsi Kaltim.
Dikutip dalam laman resmi Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kaltim, menguraikan bahwa menurut hasil Long Form Sensus Kependudukan 2020, masyarakat perkotaan Provinsi Kaltim yang berumur 15 tahun hingga lebih rata-rata berpendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sederajat. Sedangkan masyarakat pedesaan kebanyakan berpendidikan Sekolah Dasar (SD) atau Sederajat yaitu sebanyak 32,39%. Sebaliknya masyarakat usia 15 tahun ke atas menamatkan pendidikan pada tingkat Sekolah Menengah atau Sederajat sebanyak 40,18%.(MUH/ADV/DISDIKBUDKALTIM).
Referensi :
World Top 20
Kaltimprov
Diskominfo Kaltim