26.4 C
Samarinda
Kalimantan TimurDisnakertrans Kaltim Minta Jurusan SMK dan Prodi PT Disesuaikan dengan Tren Investasi...

Disnakertrans Kaltim Minta Jurusan SMK dan Prodi PT Disesuaikan dengan Tren Investasi IKN

banner opd disnakertrans

SAMARINDA, JURNALKALTIM.com – Tren investasi IKN menuntut penyesuaian di segala aspek kehidupan, termasuk di bidang pendidikan sebagimana disampaikan oleh Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kalimantan Timur. Ia meminta, agar jurusan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan prodi di perguruan tinggi (PT) kembali dievaluasi agar disesuaikan dengan tren Ibu Kota Nusantara, khususnya di sektor konstruksi.

Maksimalkan Penyerapan Lulusan Tenaga Kerja Baru

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kalimantan Timur Rozani Erawadi menyoroti terkait perlunya penyesuaian untuk menghadapi kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN). Apalagi, dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan siap menghadapi tantangan dunia kerja.

Adapun, salah satu hal yang diimbau olehnya yakni mengenai pentingnya evaluasi terhadap jurusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan program studi (prodi) di perguruan tinggi. Rozani Erawadi meminta, agar evaluasi tersebut menghasilkan kebijakan baru berupa penyesuaian jurusan terhadap tren investasi IKN.

Tren Investasi IKN
Kepala Disnakertrans Kaltim, Rozani Erawadi
(Foto : Sigit/KaltimFaktual)

Sebab, kehadiran Ibu Kota Nusantara memiliki pengaruh terhadap perubahan kebutuhan tenaga kerja di lingkungan industri. Dimana mayoritas, fokus mereka biasanya dihadapkan pada kebutuhan tenaga kerja di sektor konstruksi.

Upaya itu, kata Rozani Erawadi diambil bukan tanpa alasan. Ia menginginkan, agar lulusan yang tersedia dapat terserap secara maksimal karena memiliki peluang yang lebih besar. Sebab, jurusan yang diambil sebelumnya memang teah disesuaikan dengan kebutuhan pasar yang ada.

Kepala Disnakertrans Provinsi Kalimantan Timur itu juga menambahkan bahwa tren investasi IKN mengakibatkan persaingan kerja semakin ketat. Dengan demikian, penyesuaian terhadap tren yang ada dapat membantu para lulusan baru untuk mendapatkan pekerjaan yang kompatubel dengan latar belakang pendidikannya.

“Coba di evaluasi apakah SMK itu banyak yang sejalan dengan tren investasi yang sekarang, perguruan tinggi juga harus, apakah lulusan dari fakultas itu memang kompatibel dengan keperluan tenaga di Kalimantan Timur,” tutur Rozani di Kantornya.

Tren Investasi IKN Buka Peluang Kerja Baru

Kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan memiliki ketrampilan lebih saat ini terus digaungkan oleh Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Rozani Erawadi selaku Kepala Disnakertrans Provinsi Kaltim menggarisbawahi, bahwa tren investasi IKN sekarang ini memang lebih banyak membutuhkan tenaga kerja di sektor konstruksi.

Dengan demikian, alasan ini kata Rozani memerlukan upaya yang spesifik dan tepat sasaran, salah satunya dengan melakukan evaluasi terhadap jurusan SMK dan program studi perguruan tinggi agar disesuaikan dengan industri yang ada.

Dengan demikian, pria yang akrab disapa Rozani itu menilai bahwa para lulusan baru nantinya akan terserap secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan pasar yang tersedia, sekaligus memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan sesuai latar belakang jurusan maupun program studi yang dipilihnya.

Seiring dengan maraknya pembangunan di Ibu Kota Nusantara, Rozani Erawadi mengatakan faktor tersebut juga berdampak pada meningkatnya tren investasi IKN. Sehingga berpengaruh pada naiknya pertumbuhan investasi dan membuka lebih banyak peluang kerja baru.

Sejalan dengan hal tersebut, Rozani mengungkapkan bahwa pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), salah satunya dengan membuka program pemagangan sebagai bentuk peningkatan kompetensi terhadap pencari kerja.

Melalui program magang tersebut, Disnakertrans Provinsi Kaltim membeberkan bahwa kegiatan itu terbagi menjadi 25% teori dan 75% praktek. Tujuannya adalah, agar para peserta magang lebih banyak dibekali dengan pengalaman kerja, apalagi dengan disupervisi langsung oleh pihak perusahaan.

“Tidak hanya dengan IKN tapi kita mengupayakan semua tenaga berpartisipasi di IKN melalui pelatihan-pelatihan,” bebernya.

Adapun strategi penyerapan tenaga kerja yang ada kata Rozani juga dibagi menjadi beberapa kategori. Diantaranya, disesuaikan melalui karakteristik tenaga kerja lokal, pemetaan kuota afirmasi tenaga kerja lokal serta pembekalan keterampilan (skilling) dan alih kompetensi (reskilling).(NWL/ADV/DISNAKERTRANSKALTIM).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More