25.1 C
Samarinda
Kalimantan TimurSamarindaProgram Transmigrasi Gerakkan Roda Perekonomian Kaltim

Program Transmigrasi Gerakkan Roda Perekonomian Kaltim

banner opd disnakertrans

Samarinda, JURNALKALTIM.com – Kepala Bidang Transmigrasi Kalimantan Timur menyebutkan bahwa program transmigrasi dari pemerintah berpotensi menggerakkan roda perekonomian ke arah yang lebih baik. Kepala Bidang yang dimaksud ialah Hasan S.Sos. 

Optimisme Terhadap Program Transmigrasi

Hasan saat ini masih menjabat sebagai Kabid dari Disnakertrans Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Diyakini oleh Hasan bahwa dengan adanya program transmigrasi, akan menghasilkan dampak positif karena perputaran ekonomi di Kalimantan Timur jadi semakin meningkat. Hal itu bisa berupa variasi dari pertumbuhan ekonomi akibat jumlah dan jenis penduduk yang semakin beragam.

program transmigrasi
Kabid Disnakertrans Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Hasan

Jumlah penduduk yang semakin banyak memiliki korelasi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang nantinya juga akan berjalan naik. Apalagi jika para penduduk tidak hanya datang untuk berpindah tapi juga diberdayakan dalam pemanfaatan lahan. Atau diberikan modal berupa dana untuk membuka usaha.

Selain itu, Hasan juga menjelaskan saat terdapat pertumbuhan penduduk nantinya akan berdampak pada peningkatan sektor pendidikan di suatu daerah. Contohnya di suatu daerah yang belum memiliki sekolah, bisa segera dicanangkan untuk mendirikan sekolah jika memang dirasa sudah membutuhkan wadah untuk pendidikan. Biasanya pertumbuhan penduduk akan berjalan seiringan dengan angka kelahiran dan bertambahnya jumlah anak-anak.

Dampak Positif dari Program Transmigrasi

Merujuk dari UU Nomor 29 Tahun 2009 tentang Ketransmigrasian, definisi transmigrasi adalah perpindahan penduduk secara sukarela suatu penduduk dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Idealnya, perpindahan ini terjadi dengan berpindahnya sebagian penduduk dari wilayah padat penduduk ke wilayah yang masih kurang penduduk.

Program transmigrasi mempunyai sejumlah dampak positif, diantaranya:

  1. Mengurangi keterisolasian daerah-daerah yang terpencil. Berdasarkan data, program perpindahan penduduk ini telah berkontribusi pada pembangunan jalan penghubung dan jalan desa sepanjang 68.002 kilometer. Ditambah lagi dengan jembatan dan gorong-gorong yang panjangnya mencapai ribuan meter.
  2. Mendorong pembentukan dua ibu kota di provinsi baru. Ibu kota Sulawesi Barat, Mamuju merupakan pengembangan dari kawasan penduduk transmigran. Bulungan, ibu kota di Kalimantan Utara juga dibentuk kawasan penduduk transmigran.
  3. Program transmigrasi juga berhasil mendorong pembentukan ibu kota kabupaten atau kota, serta kecamatan. Tercatat sudah ada 104 permukiman transmigran yang akhirnya berkembang menjadi ibukota kabupaten atau kota. Selain itu, sebanyak 385 permukiman lain telah menjadi ibu kota kecamatan.
  4. Mendorong terbentuknya desa-desa baru. Dari total 3.055 desa baru yang terbentuk, 1.183 desa telah menjadi desa yang diakui oleh pemerintah. Ribuan desa tersebut juga terbentuk dari pemukiman penduduk transmigran. 
  5. Menstimulasi swasembada pangan, caranya dengan menambahkan luas areal pertanian pangan berupa ekstensifikasi seluas 8.081.969 hektar. Upaya tersebut adalah perwujudan dari program transmigrasi ke area yang punya lahan pertanian luas.
  6. Mendukung usaha ekspor non migas dengan hasil nyata berupa pembukaan lahan perkebunan seluas 391.559 hektar. Serta berkembangnya pusat produksi baru yang berbasis pertanian, seperti perkebunan kelapa sawit dan karet. Sebagian besar lokasi tersebut tersebar di wilayah Sumatera dan Kalimantan.

Berbagai Macam Transmigrasi (Perpindahan Penduduk)

  1. Umum 

Perpindahan penduduk secara umum diperuntukkan bagi wilayah yang tertinggal atau terpencil. Seluruh biaya dan fasilitas diberikan secara gratis dari pemerintah untuk kehidupan transmigran di wilayah barunya. Jenis transmigrasi umum ini biasanya dipilih masyarakat yang memiliki keterampilan, tekad, dan semangat dalam meningkatkan taraf kesejahteraan hidup mereka.

  1. Khusus

Perpindahan penduduk khusus terlaksana dalam rangka pembangunan proyek-proyek tertentu, misalnya Ibu Kota Negara (IKN). Beberapa warga Jakarta berpindah ke Balikpapan, Kalimantan Timur demi mendukung pembangunan IKN.

  1. Spontan

Jenis ini dilakukan atas biaya dan kesadaran sendiri dari sekelompok penduduk yang ingin pindah ke wilayah tertentu. Jika dilakukan oleh individu biasa disebut dengan “merantau”. 

  1. Transmigrasi Swa Bantuan (TSB)

TSB dirancang oleh pihak pemerintahan sebagai mitra usaha. Khususnya penduduk atau transmigran yang memiliki potensi berkembang untuk maju. Di dalam jenis ini, nantinya akan diajarkan tentang pentingnya berwirausaha, penanaman gagasan mengenal nilai ekonomi, dan pentingnya sektor perbankan dalam bentuk kredit modal. Transmigran yang mengikuti jenis ini adalah mereka yang telah mendapatkan kesempatan kerja serta memiliki kemampuan untuk bermitra usaha dengan kalangan badan usaha.

  1. Transmigrasi Swa Mandiri (TSM)

Berikutnya yaitu TSM, dimana bentuknya merupakan prakarsa dari penduduk yang bersangkutan. Pemerintah hanya memberikan fasilitas berupa arahan, layanan, dan bantuan bagi penduduk yang memang memiliki kemampuan. Penduduk yang dimaksud yaitu mereka yang mampu mengembangkan diri dan ingin meningkatkan kualitas hidupnya menjadi lebih baik lagi. 

  1. Ruralisasi

Terakhir, jenis ruralisasi yang artinya adalah perpindahan pelaku penduduk yang kembali ke daerah asalnya. Kemungkinan penduduk yang kurang berhasil secara ekonomi, kemudian mereka terpaksa “pulang kampung” daripada menambah beban pemerintah. (NWL/ADV/DISNAKERTRANSKALTIM).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More