Kutai Kartanegara, Jurnalkaltim.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), kembali menggelar Ekspresi Budaya Tradisional Kukar, di Titik Nol depan Museum Mulawarman, pada Sabtu (11/5/24) malam.
Pasca dinobatkannya kawasan cagar budaya di Jalan Diponegoro, menjadikan Titik Nol sebagai wadah menuangkan ekspresi kebudayaan. Disdikbud Kukar bidang Kebudayaan, menginisiasi pagelaran Ekspresi Budaya Tradisional, dengan menggaet Winsae Production yang telah berlangsung secara rutin per tanggal 1 Desember 2023 lalu.
Helatan ini, kerap diadakan dihari Sabtu atau malam minggu, dengan tujuan memberikan ruang terbuka bagi pelaku seni, komunitas maupun peserta didik, untuk memperkenalkan budaya Kukar kepada halayak ramai, guna mencapai slogan “Kukar Berbudaya”.
Menurut Jabatan Fungsional Pamong Budaya Ahli Muda Disdikbud Kukar, M. Saidar, menyatakan pihaknya membuka peluang seluas-luasnya kepada para pelaku seni, untuk menunjukkan keindahan serta keeksotisan budaya asli Bumi Tuah Himba.
“Kami membuka ruang publik bagi komunitas, pelaku seni juga peserta didik yang punya karya budaya dan bisa ditampilkan,” ungkap Saidar.
Saidar menuturkan, kedatangan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur menjadi salah satu pemicu bagi Disdikbud Kukar, untuk memperkenalkan serta melestarikan kebudayaan yang harus digenggam sekuat tenaga.
“Kedepannya, kita akan menghadapi IKN, jangan sampai kebudayaan tradisional kita hilang,” imbuhnya.
Ia berharap, dengan agenda Ekspresi Budaya Tradisional Kukar, dapat menanamkan rasa kecintaan terhadap budaya lokal, juga memperkenalkan secara luas dimulai dari Kukar hingga ke luar daerah.
“Kami berharap, anak muda maupun komunitas seni kedepannya bisa mengenal tentang seni budaya lokal,” tandasnya.
Untuk diketahui, agenda malam ini, diisi oleh berbagai pelaku seni di Kukar seperti, persembahan Tari Jepen, Tari Jaran Barong, Tari Perang SDN 10 Tenggarong, Tarsul oleh M. Farhan Ramadhan, Puisi Busu Sukardi Wahyudi, serta talkshow “Bekesahan” dengan narasumber Aditya C Yooh sebagai musisi tradisional, Maliq AK sebagai Musisi dan Aranger, serta Busu M.Saidar selaku perwakilan dari Disdikbud Kukar.
Menurut pantauan warta mediakata, antusias masyarakat atas agenda Ekspresi Budaya Tradisional Kukar ini, sangatlah tinggi. Melalui giat ini, kebudayaan khas Kukar akan terus mengalir dan diketahui oleh masyarakat secara luas. Sehingga, kebudayaan lokal akan terus tertanam dibenak masyarakat dan tidak mudah tergerus oleh kebudayaan dari luar, yang kian mengikis dan menggeser harta budaya juga kearifan khas Kutai Kartanegara.
(ADV/DISKOMINFOKUKAR/MII)