Samarinda, JURNALKALTIM.com – Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) resmi digelar secara serentak di Indonesia. Pelaksanaan ANBK ini digelar secara terpisah untuk para siswa SMP dengan SMA.
Melihat Proses Ujian ANBK di SMAN 16 Samarinda
ANBK sendiri merupakan asesmen yang diinisiasi oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI. Asesmen ini dilaksanakan secara online, di mana salah satu pelaksanaannya dapat dilihat di laboratorium SMAN 16 Kota Samarinda. Khusus untuk SMAN 16 Kota Samarinda tersebut.
Ketua panitia pelaksanaan ANBK untuk SMA Negeri 16 Kota Samarinda, Anggryani menjelaskan bahwa ujian ANBK tingkat SMA ini digelar sebagai bentuk asesmen serta penilaian kondisi sekolah-sekolah di Indonesia. “ANBK itu sendiri singkatan untuk Asesmen Nasional Berbasis Komputer. Karena itu, para siswa dipilih secara acak untuk mengikuti ujian ini,” jelas Anggryani.
Adapun asesmen yang dilakukan meliputi kegiatan belajar-mengajar dan juga sarana-prasarana (sarpras) sekolah yang nantinya dapat dilihat melalui hasil ujian ANBK tersebut. Oleh karena itu, asesmen ini tidak hanya berupa ujian terhadap para siswa semata. Namun nantinya, juga akan terdapat beberapa materi yang dibagikan oleh Kemendikbud kepada para guru dan kepala sekolah.
Anggryani turut menambahkan bahwa soal ujian ANBK ini akan terbagi dalam dua bagian, di mana total ada 50 siswa yang mengikuti ujian ini. “Para murid mengerjakan ANBK ini ada dua bagian, literasi sama numerasi. Kurang lebih ada 50 peserta yang ikut, 45 pesertanya mengikuti ujian dan 5 sisanya cadangan,” tambahnya.
Ujian ANBK Tingkat SMA Ini Menjadi Tolok Ukur Mutu Pendidikan Nasional
Saat dimintai keterangan secara terpisah, Abdul Rozak selaku Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA yang mewakili Dinas Pendidikan (Disdikbud) Kaltim menjelaskan bahwa ujian ANBK tingkat SMA sederajat sendiri digelar agar menjadi tolok ukur kualitas pendidikan di tiap sekolah nasional. “Tujuan ANBK itu melihat kualitas pendidikan di tiap-tiap sekolah,” jelas Rozak.
Sedangkan untuk masalah pengawasan selama ujian berlangsung, Rozak turut menambahkan bahwa para pengawas ujian ANBK tersebut akan menerapkan sistem silang. Sistem silang tersebut nantinya akan menempatkan guru dari suatu sekolah, untuk mengawasi jalannya asesmen di sekolah lain dan begitupun sebaliknya. Hal ini bertujuan untuk mengurangi peluang kecurangan dalam ujian ANBK tingkat SMA.
“Kami pakai sistem silang ya, dalam masalah pengawasan ujian ANBK ini. Sebagai contoh, seorang guru dari SMA Negeri 16 akan mengawasi jalannya ujian ANBK di SMA Negeri 10 Samarinda. Dan begitu juga sebaliknya, guru dari SMA Negeri 10 Samarinda turut serta dalam pengawasan ANBK di SMA Negeri 16 Samarinda,” ungkap Rozak.
Disdikbud Kaltim Berharap Asesmen Berjalan Lancar
Tidak hanya sampai disitu, Rozak pun kembali mengungkapkan perihal harapan pihak Disdikbud Kaltim terhadap pelaksanaan ujian ANBK tingkat SMA sederajat ini agar dapat berjalan lancar. Selain itu dirinya mengungkapkan juga bahwa hasil dari asesmen tersebut nantinya dapat digunakan oleh pihak Disdikbud untuk berbenah dan melakukan perbaikan di sektor pendidikan setiap sekolah wilayah Kaltim.
“Kami sangat berharap jalannya ujian ANBK ini bisa terus lancar tanpa ada masalah dan hambatan apapun. Dengan diadakan ANBK ini maka setelah itu akan ada potret dari masing-masing sekolah, setelah ada potret dari masing-masing sekolah nantinya akan tau kekurangannya dan akan memperbaiki kekurangannya itu,” pungkasnya.
Sebagai informasi tambahan, total SMA sederajat di Samarinda yang akan melaksanakan ujian ANBK tersebut berjumlah 51 sekolah. Sekolah-sekolah tersebut terdiri dari 20 SMA/MA negeri dan 31 SMA swasta. Dengan sebaran sekolah yang beragam tersebut, harapannya asesmen yang sudah dimulai sejak tahun 2021 ini juga dapat menjadi momen kebangkitan pendidikan di Kota Samarinda.(MUH/ADV/DISDIKBUDKALTIM).