24.4 C
Samarinda
Kalimantan TimurJabar dan Jatim Jadi Saingan Terberat Jujitsu Kaltim, PBJI Kaltim Optimis Raih...

Jabar dan Jatim Jadi Saingan Terberat Jujitsu Kaltim, PBJI Kaltim Optimis Raih 2 Medali Emas Di Pra PON Bekasi

BANNER (6)

Samarinda, Jurnalkaltim.com –  Pengurus Besar Jujitsu Indonesia (PBJI) Kaltim mengadakan Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) di Lotus Garden Café & Steak, Jalan Abdul Wahab Syahranie, Kelurahan Gunung Kelua, Kecamatan Samarinda Ulu pada Sabtu (30/9). Agenda tersebut membahas persiapan menuju babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) pada 27 – 29 Oktober mendatang.

PBJI Kaltim Siapkan Delapan Atlet Untuk Bertanding

Jujitsu, Jujitsu Kaltim
Jabar dan Jatim Jadi Saingan Terberat Jujitsu Kaltim, PBJI Kaltim Optimis Raih 2 Medali Emas Di Pra PON Bekasi.

Senin, 2 Oktober 2023, Arso Lumadyo, selaku Ketua Umum PBJI Provinsi Kaltim, mengatakan bahwa pelaksanaan babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) akan berlangsung mulai tanggal 27 hingga 29 Oktober 2023 di Bekasi.

Arso mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan delapan atlet yang sudah terpilih. Dari delapan atlet ini terdiri dari delapan kelas dan dua kategori.

Dari dua kategori tersebut, nantinya akan diisi empat atlet dari masing – masing kategori. Selain itu, pada rapat kerja ini akan membahas tentang evaluasi terhadap beberapa pelaksanaan dan hal – hal yang akan dilakukan pada waktu mendatang.

Arso mengakui, bahwa pihaknya pertama kali mengikuti PON, sebab olahraga jujitsu ini merupakan cabang olahraga baru di KONI Kaltim.

“Kita persiapkan dengan matang pada raker ini, sehingga pada saat berangkat nanti benar – benar ready. Ini baru pertama kali Jujitsu untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) karena kita cabor baru di Komite Olahraga Nasional (KONI) Kaltim” ungkapnya.

Sebagai orang yang lama terjun di olahraga jujitsu, Arso mengaku telah lama memantau peta kekuatan untuk perwakilan dari masing – masing daerah di seluruh Indonesia. Ia menilai bahwa Kaltim memiliki cukup potensi karena saingan terberatnya DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur.

Sebagai informasi, terdapat enam atlet yang bisa lolos ke PON Sumatera Utara dan Aceh tahun 2024 mendatang. Sedangkan untuk bisa lolos zona medali ada sekitar 4 atlet dengan target satu hingga dua emas yang dicapai.

“Target kami meloloskan semua atlet menuju PON. Minimal dua emas bisa diraih, ini edisi pertama jujitsu resmi dipertandingkan. Kami ingin maksimal” ungkap Arso.

Perkembangan Jujitsu di Indonesia

Banyak yang belum mengetahui bahwa beladiri jujitsu merupakan cikal bakalnya banyak beladiri Jepang yang dikenal sekarang seperti Judo, Aikido dan Sambo. Sebagai salah satu seni bela diri yang sangat mematikan, tidak heran apabila jujitsu memiliki keterlambatan dalam hal sosialisasi ke lembaga olahraga dunia.

Jujitsu merupakan seni bela diri kuno yang telah ada sejak zaman prajurit samurai Jepang. Seni bela diri ini memiliki teknik bela diri yang cukup lengkap dengan menggunakan tendangan, pukulan, bergulat bahkan memanfaatkan permainan pedang untuk mengalahkan lawan.

Seni bela diri ini cukup mematikan lantaran mampu menghancurkan lawan dengan melemahkan mereka atau menghancurkan tulang mereka.  Gerakan yang umum ada di olahraga ini adalah dengan menekan tubuh musuh dengan lutut ke dada sampai jatuh dan menyerang mukanya dengan siku atau tinju.

Beladiri Jujitsu masuk ke Indonesia pada saat pergolakan perang dunia II, yaitu pada tahun 1942 yang dibawa oleh tentara Jepang bernama Ishikawa. Selanjutnya Ishikawa mewariskan ilmunya kepada R. Soetopo yang kemudian menurunkan kepada Drs. Firman Sitompul, Brigjen (Pol) Drs.DPM Sitompul, Drs. Heru Nurcahyo, Drs. Bambang Supriyanto dan Drs, Heru Winoto.  Beliau – beliau inilah yang penggerak berkembangnya jujitsu di Indonesia.

Selama beberapa dekade berikutnya, olahraga ini terus berkembang di Indonesia dengan sejumlah klub dan sekolah yang muncul di berbagai daerah. Kompetisi seni bela diri ini menjadi lebih sering diadakan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Selain itu, jujitsu juga menjadi salah satu cabang olahraga yang diakui dalam Pekan Olahraga Nasional (PON).

Saat ini, jujitsu terus tumbuh dan berkembang di Indonesia dengan banyak atlet yang berhasil meraih prestasi baik dalam kompetisi nasional maupun internasional. Sejarah perkembangan jujitsu di Indonesia mencerminkan komitmen masyarakat Indonesia terhadap olahraga beladiri yang beragam dan berkualitas. (RA/ADV/DISPORAKALTIM)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Read More