SAMARINDA, JURNALKALTIM.COM – Demi selamatkan generasi dari masalah kesehatan di Indonesia terutama di wilayah Pemprov Kaltim, pihak Dinkes siapkan berbagai layanan yang bisa digunakan secara gratis.
Hal ini dikarenakan mengingat jumlah penderita HIV di wilayah Kaltim terus meroket setiap tahunnya.
Masalah Kesehatan di Indonesia Seperti HIV Meroket di Kaltim. Bagaimana Tanggapan Jaya Mualimin?
Jaya Mualimin selaku Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengatakan jika pihak pemprov sudah menyiapkan obat dan juga fasilitas gratis bagi penderita HIV.
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus berupaya untuk mendorong semua fasilitas kesehatan agar dapat membantu menangani salah satu masalah kesehatan di Indonesia, yaitu HIV terutama di wilayah Kaltim.
Salah satu upaya tersebut adalah dengan cara memberikan obat kepada para penderita HIV. Obat yang efektif adalah Antiretroviral (ARV). Namun, kendalanya obat tersebut harus diminum seumur hidup dan harus rutin. Jaya Mualimin berharap dengan mengkonsumsi obat ARV tersebut bisa menyembuhkan HIV secara permanen. Penderita HIV ini tidak hanya berasal dari komunitas ibu hamil.
Tercatat dari pemeriksaan 45 ribu ibu hamil terdapat sekitar 0,4 persen yang positif mengidap masalah kesehatan di Indonesia, seperti HIV. Hal ini menjadi perhatian khusus dinas kesehatan pemprov Kaltim. Sebab, bisa berdampak pada kesehatan bayi yang dilahirkan.
Untuk mencegah penularañ penyakit tersebut, maka ibu hamil yang menderita HIV harus memperoleh penanganan khusus. Dengan demikian Jaya meminta kepada semua pihak, baik dokter swasta, klinik, puskesmas dan rumah sakit bisa menjadi tempat pertama penanganan kasus HIV untuk masyarakat.
Bagi semua peserta JKN yang didiagnosa HIV/AIDS biaya pengobatannya sudah dijamin sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam hal ini dinkes Kaltim telah menyediakan layanan khusus untuk penderita HIV di tiap faskes.
Dinas Kesehatan Kaltim Serius Tangani Masalah Kesehatan di Indonesia Seperti HIV Demi Selamatkan Generasi
Untuk menangani kasus HIV di Kaltim, Dinkes Kaltim sendiri sudah menyiapkan layanan khusus, mulai dari memberikan obat gratis hingga memberikan layanan tes CD4 untuk para penderita HIV.
“DOKTER SWASTA, KLINIK, RUMAH SAKIT, DAN PUSKESMAS AGAR DIJADIKAN TEMPAT PERTAMA PENGOBATAN. KITA SIAPKAN OBATNYA ATAUPUN PEMERIKSAAN CD4 NYA,” UNGKAP JAYA.
Perlunya penanganan serius tersebut mengingat jumlah penderita HIV yang terus melonjak setiap tahunnya. Tes CD4 sendiri adalah tes darah yang bertujuan untuk menentukan seberapa baik kondisi imun seseorang yang sudah didiagnosis terinfeksi HIV.
Sel CD4 positive (CD4+) merupakan jenis sel darah putih yang terdapat dalam sistem imun. Sel darah putih tersebut memiliki peran penting untuk melawan infeksi kuman penyebab penyakit, seperti virus HIV.
Dengan melalui tes tersebut bisa diketahui jumlah sel CD4+ yang ada di dalam tubuh. Normalnya pada orang dewasa dan remaja jumlah CD4 mencapai 500-1200 sel/mm³. Salah satu penyebab CD4 rendah adalah karena masalah pengobatan, seperti jenis obat ARV yang dikonsumsi tidak cocok atau penderita mengkonsumsi suplemen atau jamu yang berinteraksi negatif sama ARV.
Infeksi HIV yang terjadi di dalam tubuh menyerang dan merusak CD4 positif (CD4+). Jika, CD4+ di dalam keadaan rendah akan menandakan semakin kuat infeksi dari HIV. Untuk mengatasi masalah kesehatan di Indonesia seperti HIV penderita bisa meningkatkan CD4 dengan cara obat antiretroviral secara rutin dan teratur.
Hal ini bertujuan untuk menekan perkembangan virus HIV yang ada di dalam tubuh. Dengan adanya tes CD4 tersebut bisa membantu dokter mengetahuì perkembangan infeksi HIV. Selain itu tes CD4 tersebut juga bisa memantau kondisi imun tubuh seseorang. Selain itu juga bisa mengukur seberapa efektif pengobatan yang diberikan. (ADZ/ADV/DINKESKALTIM)