Kalimantan Timur, jurnalkaltim.com – Kalimantan Timur kembali menggelar lomba Disdikbud (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan) bagi para siswa se Kalimantan Timur. Lomba Disdikbud ini diikuti oleh ratusan siswa yang berasal dari berbagai daerah baik siswa di perkotaan atau pedesaan.
Kategori Lomba Disdikbud dan Jumlah Pesertanya
Lomba Disdikbud ini sebenarnya hanya bisa diikuti oleh siswa-siswi se kabupaten/kota di Kalimantan Timur. Menurut Siti Aminah selaku Sub Koordinator Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Disdikbud Kaltim mengatakan jika di perlombaan ini ada enam kompetisi.
Beberapa perlombaan di dalamnya ada logo stunting, Tiktok, pembuatan blog, film pendek, layanan iklan dan poster. Sebelum lomba dilaksanakan, acara ini dimulai dengan technical meeting pada 19 November 2023. Lalu satu hari berselang diadakan lombanya pada tanggal 20 November 2023.
Pada sesi awal lomba Disdikbud, jumlah siswa SMA yang mengikuti ajang perlombaan itu sekitar 400 orang. Namun setelah dilakukan berbagai seleksi akhirnya yang lolos sekitar 150 siswa. Menurut Disdikbud Kaltim, peserta ini tergolong sangat banyak sehingga ia mengapresiasi semangat dari para siswa yang ada.
“Kami memberikan juknis, kemudian siswa membuat video yang diunggah ke YouTube dan dinilai oleh dewan juri,” kata Siti Aminah
Lalu ia mengatakan jika proses seleksi di pembuatan video ini tergolong cukup ketat. Selain itu, ia juga mengatakan dalam perlombaan itu tidak ada batasan SMA baik di pedesaan atau perkotaan masih bisa mengikuti acara tersebut.
“Setiap sekolah tidak dibatasi, tetapi setiap siswa hanya bisa mengikuti satu kategori lomba,” jelasnya.
Di kesempatan itu, ia juga mengapresiasi dan merasa bersyukur karena siswa yang ikut begitu bersemangat. Ia menuturkan banyak peserta tidak lepas dari peranan internet dan kecanggihan teknologi. Ia membagikan informasi lomba itu di media sosial dan ternyata responnya juga bagus. Banyak dari siswa dari daerah terpencil hingga perkotaan ikut meramaikan perlombaan ini.
“Alhamdulillah, anak-anak dari pelosok juga ikut serta, karena media sosial semakin canggih, dan mereka yang berbakat dapat bersaing dengan siswa di kota,” ujarnya.
Tujuan Diadakan Lomba Disdikbud
Menurut Muhammad Kurniawan selaku Kepala Disdikbud mengatakan jika lomba Disdikbud ini tujuannya untuk meningkatkan kesadaran siswa akan penyakit stunting. Menurutnya dengan lomba ini harapannya mereka menyadari dan ikut membantu dalam mencegah penyakit tersebut. Lalu tujuan lainnya juga memberikan edukasi kepada peserta baik mereka yang ada di kota atau desa.
Ia mengatakan jika ada alasan tertentu kenapa lomba itu hanya boleh diikuti oleh siswa SMA saja. Menurutnya merekalah yang nanti akan menjadi pintu utama akan pencegahan stunting. Dengan peranan para siswa ini nanti, penyakit stunting di Kalimantan Timur bisa berada di bawah angka nasional
Dikutip dari situs resmi Pemprov Kalimantan Timur, Kalimantan Timur masih ada di angka 23,9% per akhir 2022 untuk penyakit stunting. Jumlah itu tergolong ada peningkatan sekitar 1,1% dari tahun sebelumnya. Untuk itu, Pemprov Kaltim melakukan berbagai upaya untuk penurunan stunting dan menyiapkan dana setidaknya Rp. 3,7 miliar.
Dengan dana tersebut makanya Kurniawan punya inisiatif untuk mengadakan lomba kepada siswa SMA. Diketahui, lomba ini merupakan hasil kerjasama dengan BKKBN (Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) Kalimantan Timur dan beberapa pihak terkait.
Dengan perlombaan ini mampu memberikan edukasi kepada para siswa untuk berperan di lingkungan sekitarnya. Jika sudah ada tindakan dari para siswa di daerah masing-masing maka besar kemungkinan angka stunting akan menurun di akhir 2023 nanti.
Lalu Ia juga menambahkan jika event atau lomba Disdikbud ini tidak akan berhenti dan akan terus berlanjut nantinya. Bahkan Kurniawan masih memiliki rencana untuk mengadakan lomba yang lebih besar lagi. Menariknya ia ingin lombanya nantinya bukan hanya untuk siswa Kalimantan Timur tetapi se Indonesia.
Adanya lomba Disdikbud ini ternyata mendapatkan respon positif dan kali ini datang dari Didik selaku Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA 1 Loa Janan. Ia mengatakan jika lomba itu selain memiliki unsur kompetisi juga edukasi kepada para siswa agar lebih memahami akan pencegahan penyakit stunting. (MUH/ADV/DISDIKBUDKALTIM)