Kutai Barat, JurnalKaltim.com – Seiring terjadinya kecelakaan speed boat di Kampung Keliang yang terletak di Kecamatan Long Iram, wilayah Kabupaten Kutai Barat pada hari Rabu tanggal 29 November kemarin, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Barat langsung datang untuk merespons kecelakaan speed boat yang berujung pada karam dan tenggelamnya speed boat tersebut.
Kecelakaan Speed Boat Hingga Tenggelam, BPBD Kubar Lakukan Pencarian
Menurut laporan yang beredar, kecelakaan speed boat yang berujung pada tenggelamnya speed boat ini sedang berangkat menuju Kabupaten Mahakam Ulu dari Kecamatan Tering, di Kabupaten Kutai Barat. Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Kutai Barat, Bahtiar, menyatakan pihaknya langsung sigap merespons kejadian kecelakaan speed boat setelah menerima info yang datang dari beberapa video yang berhasil dibagikan oleh masyarakat.
“Kami telah menerima informasi dan beberapa video yang dibagikan oleh masyarakat dan telah kami konfirmasi kebenarannya bahwa telah terjadi kecelakaan speedboat dengan nama Midin 01,” jelas Bahtiar Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Kutai Barat melalui koordinator TRC (Tim Reaksi Cepat), Matheus Ramos.
Matheus Ramos kembali menyebutkan bahwa kecelakaan speed boat yang baru saja terjadi melibatkan speed boat berseri Midin 01 berangkat dari Kecamatan Tering yang terletak di Kabupaten Kutai Barat dan akan berangkat dengan tujuan ke wilayah Kecamatan Long Bagun di daerah Kabupaten Mahakam Ulu.
“Saat dalam perjalanan menuju Long Bagun, speedboat mengalami kecelakaan di Kampung Kelian Luar bagian hulu kampung,” ucap koordinator TRC (Tim Reaksi Cepat), Matheus Ramos.
Lebih lanjut, Matheus Ramos menyebutkan bahwa saat ini perahu sedang berada dalam kondisi karam, sehingga beberapa kapal yang secara kebetulan melintas langsung berusaha sebaik mungkin memberikan pertolongan serta berupaya menyelamatkan beberapa penumpangnya.
“Saat ini dilaporkan 2 orang sedang dalam proses pencarian yakni seorang bapak dan seorang anak,”jelas koordinator TRC (Tim Reaksi Cepat), Matheus Ramos.
Matheus Ramos kemudian mengakui bahwa pada saat ini, kondisi air di Kecamatan Long Iram sedang lebih tinggi daripada biasanya sementara itu, Kecamatan Tering juga sedang terjadi musibah banjir. Untuk merespons lebih jauh, Matheus Ramos menyatakan akan segera menerjunkan beberapa unit perahu yang akan melakukan upaya pencarian di sekitar lokasi kejadian kecelakaan speed boat Midin 01 tersebut.
“Saat ini kami belum bisa ke lokasi karena kendaraan yang akan kami bawa termasuk perahu yang akan diterjunkan untuk membantu pencarian belum diisi BBM, rencananya kalau sudah terisi besok pagi kami akan ke lokasi kejadian,” tutup koordinator TRC (Tim Reaksi Cepat), Matheus Ramos.
Kelebihan dan Kekurangan Speed Boat Sebagai Sarana Transportasi
Pada dasarnya, kita bisa menggunakan Speed Boat untuk keperluan olahraga, transportasi dan juga untuk rekreasi. Menurut fungsinya, speed boat sangat layak digunakan sebagai sarana transportasi untuk berpindah dari satu pulau ke pulau lainnya. Mengingat speed boat, seperti namanya, mampu berpacu dalam kecepatan yang tinggi, tak heran banyak orang yang tertarik untuk menjadikan speed boat sebagai sarana transportasi.
Tidak hanya digunakan sebagai sarana transportasi, dalam kasus kecelakaan speed boat kali ini, speed boat juga bisa digunakan dalam misi penyelamatan dan pencarian. Alasannya karena armada speed boat dapat menjangkau berbagai lokasi dengan sangat cepat sekaligus mampu membantu korban yang membutuhkan pertolongan.
Upaya penyelamatan yang sering menggunakan biasanya dipraktikkan pada unit tim SAR (Search and Rescue) yang sering menggunakan speed boat saat menyelamatkan individu yang tenggelam di laut atau danau secara lebih efisien dan tentunya lebih cepat. Sayangnya, meski memiliki waktu tempuh yang cepat dan fleksibilitas yang tinggi, speed boat memiliki kelemahan dimana ia tidak bisa mengangkut banyak barang dan barang. (ADV/NDA/BPBDKALTIM)